.
.
.
Tanpa sadar 2 jam waktu telah berlalu, hingga lampu berwarna merah itu padam.
Seokjin, Jimin, Taehyung, Lee Ajjushi, Hye soo Ajhuma terkejut termasuk Hoseok dan Namjoon yang baru kembali dari meja administrasi. Ketika seorang dokter Choi dengan wajah kecewanya keluar dari ruang ICU itu.
Mereka mengerubungi dokter Choi ingin tau apa yang terjadi pada dongsaengnya tersebut, kecuali Yoongi yang masih duduk di samping bangku.
"Apa yang terjadi dok ?" Tanya Seokjin dengan hati-hati, dia takut mendapatkan berita yang tidak seharusnya dia dapatkan.
Dokter Choi menghela nafasnya.1 detik
2 detik
3 detik
Masih dalam diamnya, Dokter Choi mulai menjelaskan apa yang terjadi pada pasiennya Min Jungkook. "Maafkan saya-" belum sempat melanjutkan pembicaraannya, Yoongi sudah dulu masuk dengan tergesa-gesa setelah duduknya.
Di ruangan serba putih itu dia hanya melihat ranjang dengan Jungkook diatasnya dan jangan lupakan Elektrokardiograf yang setia di samping ranjang.
Dia berjalan lemas kearah Jungkook, kemudian menatap wajah tirus dongsaengnya itu, walaupun tampak kacau setidaknya dia masih bisa tersenyum walaupun miris.
"Apa kau marah Jeon Jungkook ?"
Tunggu ? Apakah Yoongi sudah tau bahwa marga Jungkook adalah Jeon ?Saat Eomma menjelaskan tentang niat bunuh dirinya kepadanya dan Seokjin dikamarntya tidak sengaja Jieun menyebut nama Jeon Jungkook, jadi setidaknya Yoongi tau bahwa Jungkook bermarga Jeon.
Hening tidak ada jawaban. Tapi entah kenapa dari dalam hati Yoongi ia menginginkan Jungkook memanggilnya dan berkata bahwa dia baik-baik saja. Selama ini kebencian yang tertaman pada pikiran Yoongi seketika runtuh hanya karena penyesalan Yoongi.
Bisakah dia mengembalikan waktu hanya untuk beberapa jam yang lalu, Walaupun jam menunjukan pukul 23.30 setelah lamanya Dokter choi melakukan Operasi.
Berselang beberapa menit semua keluarga Min masuk. Dan mengelilingi ranjang Jungkook.
"Ya Jungkook, buka matamu" Taehyung membuka suaranya, terkesan perintah namun ada kesedihan didalamnya. Seokjin menatap Yoongi dengan tatapan penuh makna "kau berhutang penjelasan kepadaku Min Yoongi." Dan kini semua pasang mata tertuju pada Yoongi.
◇◆◇◆◇
29 Agustus 20XX
Matahari sudah menyinari dunia dengan indahnya bahkan jika kamu melihatnya dengan hati pasti dia terlihat akan tersenyum. Namun sepertinya itu tidak bisa dilihat oleh pemuda dengan matanay yang tertutup dan tertidur hingga sesuatu yang tidak terduga membangunkannya.
Diruangan atau yang bisa disebut kamar sementara pemuda itu ditemani oleh banyak hyungnya. Namun kali ini sepertinya Hoseok dan Seokjin akan pergi kembali kekantor bertemu dengan kolega besar kembali.
"Jimin aku lapar, ayo kekantin." Ajak Taehyung yang baru saja tidur di sofa, ya.. dapat dimaklumi karena mereka memesan ruang inap kelas atas seperti VVIP misalnya. Jimin hanya menatap Taehyung dan pergi berjalan menarik tangan Taehyung. Namjoon yang bosan lebih memilih keluar dari ruangan tersebut dan berjalan kecuali dengan namja putih bermata sipit itu.
Dia hanya memainkan ponselnya dikursi disamping ranjang Jungkook, Dan sesekali dia menatap Jungkook. Kenapa nasib adiknya begitu buruk apa karena kehadirannya di dalam takdir Jungkook?
Yoongi masih saja bertanya tanya, tapi dengan siapa ? Hanya ada dia dan Jungkook yang terlelap disini. Tak sengaja matanya tertarik dengan tanggal di ponselnya. 29 agustus...
.
.
Entah kenapa Seokjin lemas untuk bergerak dia hanya ingin menemani Jungkook karena Kolega atau pemilik perusahaan J company akan datang terpaksa, Seokjin dan Hoseoklah uang mewakili perusahaan MIN Company. Mulanya pria paruh baya berusia kurang lebih 46 tahun bersama 2 kolega lain disamping kanan-kirinya.Seokjin, Hoseok dan 3 karyawan wakil MIN Company membungkukan badannya memberi hormat diruangan tersebut. Mereka duduk dibangku dengan meja oval dan menaruh sejumlah dokumen di depannya.
Seperti biasa mereka hanyalah membahas tentang bisnis yang Seokjin dan Hoseok tidak sukai.
3 jam telah berlalu dengan rapat klise yang membosankan. Mereka berjabat tangan sesama, namun setelah itu Direktur utama J company membawa Seokjin lebih menjauh dari krumunan.
"Saya suka kerjamu.. siapa namamu ?" Tanya Tuan itu dengan senyuman nampak bersahabat. Bahkan Seokjin saja terkejut melihat kelakuan Tuan itu.
"Seokjin, Min Seokjin tuan..." dia mencoba mengingat nama dari tuan tersebut.
"Siwon, Jeon Siwon. Kau Min ?" Tanya Tuan Siwon tersebut dengan penarasan.
"Min Yeon woo, tuan Siwon tau ? Dulu perusahaan ini bernama YJ company lalu kami ganti menjadi Min company." Jawab Seokjin dan tanpa sengaja dia menyebutkan tentang nama prusahaannya dulu walaupun itu tidak ada masalah.
Ekspresi tuan Siwon langsung berubah mendengar nama Min Yeon woo. Dia langsung bersikap dingin "oh begitu kalau begitu saya pergi senang bekerja sama dengan anda" kemudian dia menjenjangkan langkahnya keluar dari ruangan tersebut. Apakah ?
20.00
Mereka semua telah kembali keruangan dimana seperti di isolasi putih merajai. Duduk di sofa dan sedang mendengarkan kejadian yang menimpa Yoongi dan Jungkook. Dan setelah cerita itu berakhir disini mereka terdiam."Hyung, jadi kesimpulannya kau mencelakai Jungkook?" Tanya Namjoon dengan tenangnya dan dijawab dengan anggukan.
Namjoon mengusap mukanya kasar.Cklek
Dokter Choi masuk keruangan itu disambut dengan tatapan keluarga Min. Namun Dokter Choi tidak sendiri dia bersama dengan seorang perawat yang usianya tidak muda lagi.
"Selamat malam, biar saya periksa Jungkook dulu ya" ucap dokter itu diikuti dengan suster itu. Taehyung dan Jimin menghampiri ranjang Jungkook melihat sang dongsaeng yang sedang di cek.
Namun fokus Jimin teralihkan lantaran suster tersebut terus memandangi wajah Jungkook tanpa mencatat apa yang dokter Choi katakan dan itu yang Jimin lihat.
Dan setelah pemeriksaan itu selesai, Dokter Choi menghela nafas beratnya dan tersenyum meskipun itu dipaksakan.
"Tidak ada kemajuan, tapi saya yakin sebentar lagi dia akan sadar" ucap Dokter Choi menyemangati dan berlalu pergi keluar ruangan. Namun Jimin ternyata juga keluar.
Dia menghentikan pergerakan Suster tersebut. lantas suster itu terkejut dan berbalik melihat Jimin.
"Hai nak, ada apa ?" Tanyanya dengan lembut sekali.
"Siapa nama suster ?" Jimin berbalik bertanya. Suter tersebut mengulas senyumnya dan mengusap rambut Jimin.
"Nama ku-"
♔ To Be Continued
Hallo semua ada yang kangen cerita ini ?
Maaf aku baru up ya, oh iya jangan lupa bintang dan coment saran atau apapun ya ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Smile From Heart
Fiksi Penggemar[ END ] Hari ini apakah akan terulang lagi, Seperti hari-hari sebelumnya, Mungkin jika aku tidak bersabar senyuman akan hilang dalam bibirku. Yang terganti menjadi isakan air mata. Hati ini sudah tersayat oleh mereka. Jika terus melukai diriku aka...