Pada malam yang kesekian.
Aku masih merapal kepulangan.
Sedang jemari mulai bosan menari.
Melukis ronamu yang tak pernah kembali.Mengapa waktu tak kunjung menyerah.
Hingga rindu mulai ragu pada sebuah temu.
Tak jua kah kau lelah terus menjauh.
Sementara aku mulai jenuh pada kata tunggu.Pun malam ini,
langit seakan bicara tentang melupakan.
Kini aku sudah cukup payah,
Menunggu kepulangan mu yg entah.
Dan pada kata lelah, ijinkan aku menyerah.***
Ranu Ambara
Tangerang 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
BAIT KURUSETRA
PoetryKelak bacalah bait-bait ini, sebagai sebuah perayaan sepi dari hati yang terlampau kecewa; tentang bengisnya kehilangan tanpa kerelaan yang menjelma menjadi hantu-hantu tanpa belas kasihan yang segera mencengkeram malam demi malam, menjadikannya ner...