pernah suatu waktu kutemukan malam
hanyut dalam rinainya hujan
dan disuatu waktu yang sama
aku pun hanyut dalam sendu tentang sebuah rindurindu akan gelak tawamu; manjamu
atau suaramu saat kita berkelakar
tentang rindu siapa yang lebih dalamaku rindu
pada lakon yang pernah kita perankan bersama
kala hujan datang menyeruak
juga kata-kata rindu yang pernah kau muntahkan untukkulalu, apa kabar kamu?
masihkah rindu menjadikan dadamu kian sesak
atau, kini telah kau asingkan segala rindu yang menggebuentah bagaimana denganmu
yang jelas, sesekali rindu ini masih bertandang
di jantung hatiku, juga di seisi puisi ini***
Ranu Ambara
Februari '17
Bukan di Tangerang, tapi di tempat yang pernah kau tinggalkan
KAMU SEDANG MEMBACA
BAIT KURUSETRA
Thơ caKelak bacalah bait-bait ini, sebagai sebuah perayaan sepi dari hati yang terlampau kecewa; tentang bengisnya kehilangan tanpa kerelaan yang menjelma menjadi hantu-hantu tanpa belas kasihan yang segera mencengkeram malam demi malam, menjadikannya ner...