Kabar Untukmu: Ayah

143 6 0
                                    

***

Ayah, bagaimana kabarmu?
Sudahkah kau bercumbu dengan bidadari surga?
Yang katamu takkan pernah hilang perawannya.
Seperti dongeng pengantar tidurku.

Tidakkah kaurindu pada rahim wanita,
Yang melahirkan dua nyawa hasil cintamu?
Atau pada anak-anakmu yang telah dewasa,
Tanpa figur utama darimu.

Kau mau tahu,
Tentang mereka sekarang?
Biar kukabarkan perihal yang kau tinggalkan!

Wanitamu kini sedikit mengeriput,
Namun dia tetap tambun seperti yang kaumau.
Kepalanya mulai ditumbuhi uban,
Namun dia masih cantik seperti dulu.

Putrimu sudah tumbuh dewasa.
Kuncup yang kau tinggalkan telah merekah.
Dia menjadi wanita cantik dan tangguh.
Percis seperti istrimu.

Lalu anak laki-lakimu?
Sebaiknya tak perlu kau tanyakan,
Sebab kaupasti tak mau denger.

Karena kini lukanya menganga.
Berserakan diantara pecahan kaca.
Larut dalam botol intisari.
Demi bahagia yang ia cari.

Ia menangis begitu dalam.
Menggigil disetiap malam.
Airmatanya tumpah dalam puisi.
Di nyanyikan kidung sepi.

Ia payah menanggung sembilu.
Lemah memikul pilu.
Maafkanlah anak lelakimu.
Sebab tak sekuat dirimu.

***

RANU AMBARA
Tangerang, April '17

BAIT KURUSETRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang