Happy Reading!!!
-PROMISE-
Dan akupun bertemu dengannya lagi.
***
Hari ini adalah hari Minggu, kebetulan Kayla pulang ke rumahnya dan hari Senin ia harus berangkat lagi ke asramanya.
Di pagi hari yang cerah, dengan tubuh yang masih di tutupi selimut, gadis cantik ini masih tertidur nyaman di kasurnya itu. Lalu ia perlahan membuka matanya dan pergi turun dari kasurnya dan langsung pergi mandi. Setelah mandi Kayla mengenakan celana jeans, kaos pendek dan di lapisi jaket boomber, menggunakan sepatu kets adidas berwarna putih dan mengikat rambutnya asal.
"mau kemana Kay? Rapi bener" tanya Arya setelah meneguk segelas susu.
"gue mau ke toko buku, mana kunci motor?" tanya Kayla.
"noh di atas kulkas. Eh Kay, biar gue anterin lo naik mobil aja ya? Soalnya gue juga mau ketemuan sama temen temen gue"
"mau ketemu temen temen apa mau ketemu kak Farah?" ledek Kayla.
Entah kenapa Arya malah melempar sepotong roti ke wajanya Kayla
"udah deh gue udah buang jauh jauh tentang Farah kampret" kata Arya yang wajahnya terlihat kesal tapi di sisi lain ia bercanda."yee biasa aja"
Setelah menunggu 5 menit, mereka berangkat naik mobilnya Arya. Di jalan keheningan menyelimuti mereka berdua, Arya yang sibuk menyetir mobil dan Kayla yang sibuk memainkan ponselnya.
"Kay toko buku biasa kan?" tanya Arya.
"iya, tuh di depan belok kanan" Kata Kayla sambil menunjuk jalan. Setelah itu Kayla di turunkan di depan toko buku. Kayla memasuki toko buku dan langsung berlari ke arah rak buku yang bertuliskan 'Novel'. Banyak sekali Novel yang terpampang di sana jemari lentik Kayla mulai memilih novel yang ia suka.
Setelah Kayla membeli novel, ia berjalan keluar toko buku dan mau mencari taxi. Kayla tersentak saat ada orang yang tak sengaja menabrak dirinya. Kayla membulatkan matanya saat melihat laki-laki yang ada di hadapannya.
"eh tunggu, lo.. Kayla kan?" sapa orang itu. Dia adalah Alvaro.
"iya , Alvaro?. " jawab Kayla sambil tersenyum
"iyaaa yaampun gue di lupain" kata Alvaro sambil sedikit terkekeh.
"gue kangen senyum lo Kay" Alvaro bergumam.
"eh btw lo sendirian? Gimana kalau kita jalan jalan dulu?" ajak Alvaro.
"boleh hehe"
Alvaro membonceng Kayla menggunakan motor Vespa nya. Mereka tidak berhanti di sebuah cafe/taman Alvaro terus melanjutkan perjalanan. Setiap ada pedangang yang menarik mereka berhenti dan membeli makan tersebut.
Alvaro membawa Kayla ke sebuah toko bunga yang udah terkenal di daerah itu juga. Ada bunga anggrek, mawar, melati dan lain lain. Kayla mulai tertarik pada bunga Mawar yang di tanam di bagian belakang. Saat Alvaro sedang berbincang-bincang dengan pedangang bunga, Kayla malah melihat lihat bunga. Kegiatan nya terhenti saat Alvaro memanggil Kayla.
"kay ayo" ajak Alvaro sambil membawa se bouqet bunga.
"hmm iya" Kayla meng ekor di belakang Alvaro.
Alvaro membawa Kayla ke suatu tempat yang mengarah ke arah pemakaman. Mereka turun dari motor. Kayla masih bingung kenapa Alvaro membawanya ke tempat ini namun ia terus mengikuti jalannya Alvaro supaya rasa penasaran nya bisa habis.
Alvaro berhenti pada suatu nisan yang ber tulisan nama "Kafasya Aurel , lahir 24 Agustus 2002. Wafat 04 Februari 2017"
Alvaro jongkok dan mengelus elus batu nisan itu sambil menyimpan bouqet bunga yang tadi ia beli bersama Kayla."sya, gue bener bener kangen sama lo. Gue kangen banget gimana caranya lo bangunin gue bangun tidur, gue kangen banget sama lo. Rasanya gue pengen peluk lo sekarang juga." Alvaro berdialog sendiri dan ia menatap nisan itu dengan wajah yang penuh kesedihan, berbeda sekali dengan Alvaro yang biasanya tertawa riang. Ternyata Alvaro pintar ber akting, menutupi kesedihan lewat kebahagiaan nya.
"kayla.. " Alvaro memanggil Kayla pelan.
" iya kenapa Al?" Kayla perlahan menurunkan badannya.
"lo jangan pergi ninggalin gue kayak ade gue yang ninggalin gue ya Kay" kata Alvaro dengan mata yang sangat sedih itu.
"iya Al..." entah dorongan apa yang membuat Kayla memeluk Alvaro dan Alvaro menangis di bahunya Kayla.
"udah Al, jangan nangis. Lo doain aja ade lo tenang di sana, dia juga gak mau liat lo terus sedih kayak gini" Kata Kayla di sela sela Alvaro menangis.
"Bagaimana rasanya jika terus merasakan sakit hati yang sangat dalam. Berusaha menutupi segala rasa sakit dengan selalu tersenyum. Terkadang saya lelah terus seperti ini" kata Alvaro sambil melepas peluk Kayla.
Kayla hanya diam. Orang yang berdiri di depannya saat ini adalah orang yang benar-benar terpukul namun ia terus berusaha kokoh, terlihat baik baik saja namun hatinya hancur. Kayla terkadang kagum melihat orang seperti itu, mereka benar-benar pintar ber akting.
"Kay ayo pulang" ajak Alvaro setelah menghapus air matanya.
"iya ayo"
Di perjalanan hening masih menyelimuti mereka. Kayla masih memeluk pinggang Alvaro dan Alvaro masih diam. Ini bukan Alvaro, bukan salah. Ini adalah sifat aslinya Alvaro tanpa rekayasa dan akting. Sesampainya Kayla di rumahnya dan ia turun dari motor."Al hati hati ya" kata Kayla sambil tersenyum hangat.
"iyaa Kay. Makasih yah" jawab Alvaro.
"eh Al, jaket lo gak di pake? Malah di ikat di pinggang nanti lo masuk angin ini kan udah malem dingin lagi" Cerocos Kayla.
"liat senyuman lo aja udah cukup buat tubuh gue anget" kata Alvaro sambil terkekeh pelan.
"dasar gombal!" ledek Kayla sambil mendorong pelan tubuh Alvaro.
"bukan gombal. Itu fakta"
"terserah lo. Udah deh gue mau masuk lo pulang gih sana" Kata Kayla.
"ngusir nih? Yaudah lo istirahat aja yah di dalem salam buat keluarga lo" senyum itu masih terukir jelas di wajah Alvaro. Sepertinya rasa sedih itu hanya berlaku sementara buat Alvaro."hati hati yah"
"dua kali lohh.. Cie Kayla care sama gue" ledek Alvaro.
"apaan sih lo"
"yaudah gue pulang. Selamat istirahat"
setelah mengucapkan kalimat itu Alvaro langsung pergi dari rumah Kayla dan Kayla masuk ke dalam rumahnya.Untuk catatan hari ini.
Hari ini, saya mersa sangat bahagia. Entah beberapa kalimat yang harus saya tulis dan entah berapa banyaknya kertas HVS yang saya butuhkan untuk menggambarkan bahwa saya bahagia -Kayla Purnama-
-bersambung-
Vomment please
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen FictionSinopsis. Promise. [cause i promise i always beside you.] "gue gak ngerti kenapa gue bisa jatuh cinta sama lo" kata Kayla sambil menyimpan cangkir di atas meja yang berisikan green tea. "gue juga gak paham kenapa gue bisa jatuh cinta sama lo" buka...