Tujuh

65 11 1
                                    

Happy Reading!!!

-PROMISE-

Lo kalau senyum biasa aja dong. Masa membekas di hati gue dan gak ilang ilang?

***

Pagi hari. Seorang anak laki-laki yang sudah bangun dari tidur nya dan tengah sibuk di dapur. Tak lama datang sosok wanita paruh baya mendekati anak laki-laki itu.

"waah anak mama buat sarapan buat siapa nih?" tanya Yulisa-ibu Alvaro.

"eh mama, udah bangun? Ini Alva buatin sarapan buat mama sama buat Kayla" kata Alvaro.

"Kayla? Who is she? Jangan jangan dia, pacar kamu ya?"ledek Yulisa sambil mengambil segelas susu.

Seketika muka Alvaro merah merona. Bukan marah. Bukan. Melainkan dia sedang tersipu malu karna wanita yang di hadapannya ini telah meledeknya.

"apaan si ma" Alvaro terkekeh pelan.

Tiba-tiba keluar seorang pria dari kamar, badannya besar, rambutnya gondrong dan berjanggut. Sangat menyeramkan.

"heh mana sarapan buat gua!" bentaknya dan membuat Yulisa tersentak namun Alvaro terlihat biasa saja.

"bikin sendiri. Lagian kerjaannya tidur mulu"cibir Alvaro sambil memasukan potongan roti ke tempat makan.

"ngomong apa lu barusan!!" bentak pria itu.

"bikin makanan sendiri. Kan punya tangan, jangan se enaknya nyuruh nyuruh aja. "balas Alvaro dengan santai.

"Heh lu bocah, lu gak tau diri banget gu--" omongan pria itu langsung di potong oleh Alvaro.

"apa? Berkali kali anda berbicara kalau anda yang membiayai saya sekolah. Itu adalah mitos. Uang selama ini tuh dari mamah saya yang selalu kerja. Bukan anda yang kerjaanya pengangguran--"

PLAK!!

satu tamparan sampai ke pipinya Alvaro dan ia hanya meringis.

"dasar anak gatau di untung!"

"gatau di untung apa?! Anda bisanya hanya--"

PLAK!!

"sudah cukup! Bang, jangan pukul anak saya lagi" Yulisa memohon agar pria di depannya ini tidak memukul anaknya lagi.

"alah lu gausaah ikut campur!" balas pria itu mendorong Yulisa sampai terjatuh.

"SEKALI LAGI LU SENTUH MAMA GUA! KELAR HIDUP LU" Alvaro yang sudah sangat kesal akhirnya berani berbicara kasar.
"mama gak apa apa?" tanya Alvaro dan membantu ibunya bangun,dan Yulisa hanya menurut. Pria itu hanya diam, dan Alvaro membawa Yulisa keluar rumah dan tak lupa juga kotak makan untuk Kayla.

"mama di rumahnya tante Mira aja ya? Alva punya firasat gak baik kalo mama bertahan di rumah ama orang gila itu" jelas Alvaro panjang lebar sambil berusaha menenangkan ibunya.

" Udah kamu sono anter aja sarapan buat Kayla, nanti kalau kelamaan gak enak loh makannya" Yulisa malah mengganti topik pembicaraan dan berusaha terlihat baik baik saja.

"mama yakin kalo Alva tinggal?" Alvaro tetap terlihat cemas sambil memandang wanita kesayangannya itu.

"iyaa" jawab Yulisa yang terlihat baik baik saja.

"tapi Alva--"

"udah, mama akan baik baik aja. Mama bakal ke rumah tante Mira. Udah kamu anter makanan aja"

"yaudah Alva mau ke rumah Kayla. Nanti kalo mama mau pulang, Alva jemput " Yulisa meng ia kan lalu Alvaro mencium punggung tangan Yulisa dan langsung berlalu.

***

Kayla sudah terbangun dari tidurnya, ia duduk di ayunan yang ada di halaman belakang rumah di atas ayunan sambil memainkan gitar.

When you say i am just a friend to yo
Cause frieds dont do the things we do
Everybody know you love me to
Try becarefull with the word i use
I say it cause iam dying to
So much more iam just a friend to you🎶

Kayla menanyikan lagu Meghan Traninor Just a Friend To You. Sambil memakan keripik singkong pedas yang tersisa di dalan kulkas. Padahal sebelumnya Arya sudah melarang Kayla untuk tidak makan yang pedas pedas karna sangat berpengaruh fatal pada lambung Kayla. Namun gadis ini tidak memperdulikan apapun dan ia tetap memakan kripik singkong pedas kesukaannya itu.

Tiba-tiba bik Marni datang ke halaman belakang.

"non Kayla, anu ada tamu yang cariin non Kayla" kata bik Marni se sopan mungkin.
"oh iya? Siapa bik? "
"ngga tau bibi juga, cowo non. Ganteng juga"
Yaampun bi, udah tua juga matanya masih bagus yah bisa bedain yang mana yang ganteng yang mana yang biasa aja:v
"ohh yaudah Kayla kedepan yak" Kayla menyimpan gitarnya dan langsung berjalan ke luar. Kayla tersentak, menghentikan langkahnya. Jantungnya berdegup sangat kencang. Apa apaan ini? Masa jatuh cinta? Kayla mengerutu dalam hatinya.

Huft..

Setelah menarik nafas Kayla berjalan perlahan, berjalan santai menuju arah Alvaro.

"Alvaro?"
"eh Kayla hehe.. Em.. Anu.. Ini sarapan buat lo" kata Alvaro dengan terbata-bata sambil memberikan sekotak makan roti.
Kayla tersenyum dan melihat ada yang aneh dengan pipi Alvaro. "Al, pipi lo kenapa?" Kayla yang panik langsung menyentuh pipi Alvaro. Alvaro meringis dan kemudian tersenyum. "bukan apa apa kok" kening Kayla bergelombang dan Kayla menarik tangan Alvaro.
"ini di tampar sama siapa Al?" tanya Kayla dengan wajah serius.
"enggak kok" jawab Alvaro.
"hmm, yaudah gue ambil kompres dulu ya" Kayla berjalan ke dalam rumah, tak lama ia balik ke luar sambil membawa mangkuk ber isi air dingun tak lupa juga kainnya.
"sini, gue kompres dulu" Kata Kayla yang mendekat dan meng-lapkan perlahan lahan ke pipinya Alvaro.
"thanks Kay" dan Kayla hanya tersenyum.
"Kay.. "
"kenapa?" tanya Kayla yang masih serius mengobati Alvaro.
"lo kalau senyum biasa aja dong. Masa membekas di hati gue dan gak ilang ilang sih"

Deg. Kayla tersentak dan diam. Jantung nya berdegup sangat kencang. Ia mencoba tenang "apaan sih Al, lo kebiasaan gombal" cibir Kayla dan menyimpan kompresan.

"gue bukan gombal. Kalo itu faktanya mau gimana lagi?" lagi lagi jawaban Alvaro itu membuat wajah Kayla bersemu merah, karna Kayla sangat malu, ia memalingkan wajahnya dan tak berani menatap wajah Alvaro.

-bersambung-

Vomment please

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang