Empat.

70 13 0
                                    

Happy Reading!!!

-PROMISE-

Gue sadar gue bukan siapa siapa lo. Tapi seenggaknya lo hargain perjuangan gue. Gue tau kok gue baru berjuang sampe sini,dengan gak di hargain ini, membuat gue sedikit putus asa.

***

Pagi ini di mulai pelajaran bahasa Indonesia, dengan guru yang lumayan 'killer'.
"Kumpulkan catatan bahasa Indonesia yang kemarin! Sekarang! Dalam hitungan ke tiga" Tegas pak Ardi sambil membawa  catatan hitam. Konon katanya, catatan itu di gunakan untuk menulis nama anak anak yang bermasalah.
"Satu.." Pak Ardi terus berhitung.
Kayla terkena serangan panik, ia mencari kesana kemari dimana buku catatannya itu.
"Kay cepeett" Sarah terus panik.
"Duaa" pak Ardi masih menghitung sambil melihat sekitaran.
"Buku gue ngga ada!! Yaudah lu dluan aja gue gapapa kok"
"Tiga"
Hitungan selesai dan semua orang sudah mengumpulkan semua buku, termasuk Alvaro, kecuali Kayla.
"Bukunya kurang satu. Siapa yang belum mengumpulkan!" Sontak suasana kelas menjadi hening. Tiba tiba Kayla mengacungkan tangannya.
"Kamu tidak mengerjakan? Keluar!"
Kayla merasa terbentak dan ia langsung keluar kelas.
"Tunggu" langkah Kayla terhenti saat mendengar suara pak Ardi. Kayla membalikan badannya perlahan.
"I..ia pak?" Tanya Kayla gugup.
"Sekalian, hormat ke bendera"
Kayla langsung melangkahkan kakinya keluar kelas.

Kayla hormat ke tiang bendera, lama kelamaan makin panas dan tangannya semakin pegal. Diam-diam Kayla melirik ke kanan kiri dan dia pergi ngadem ke pinggiran.

Di sisi lain, seorang anak laki-laki yang masih sibuk terus melihat ke luar jendela. Alvaro takut Kayla kenapa-kenapa. Dengan seribu akalnya ia melakukan sesuatu.

"pak! Saya mau ke toilet" Alvaro berdiri dan pak Andre mengizinkan Alvaro ke luar kelas. Alvaro pergi berlari ke arah nya Kayla.

"kayla"

"Alvaro?! Ngapain di sini? Yang ada lo ikut kena hukuman" kata Kayla dengan suara yang kecil.

"gue rela kok, kena hukuman apapun demi lo. Yang penting gue gak mau lo capek." jawab Alvaro dengan senyuman yang sangat lebar

Kayla hanya tersenyum dan diam.

"gue tau lo cape. Udah lo duduk aja di situ dan gue yang bakal gantiin" kata Alvaro sambil menatap mata Kayla. Pada akhirnya Kayla mengangguk dan duduk di pinggir kelas.

Setelah itu akhirnya bel istirahat berbunyi dan Alvaro melihat ke arah Kayla dengan senyuman hangat nya itu. Kayla bergegas berdiri dan memberikan sebotol air mineral yang bekas Kayla tadi minum.

"ini"
"thanks" jawab Alvaro dan langsung meneguk hingga kandas.
"yaaampun Var.."
"kenapa?"tanya Alvaro yang menaikkan alisnya sebelah.
"i-itu kan minum bekas gue, tadi lo kena yah? " tanya Kayla yang ragu.
" iya, emang kenapa?"
"kata tetangga gue, kalo cewe sama cowo minum di satu botol terus bersentuhan, katanya--" omongan Kayla langsung di putus.
"ciuman ngga langsung kan?. " jawab Alvaro dengan cepat dan terkekeh. Dan Kayla mengerucutkan bibir nya.
"haha. Yaudah deh gue mau ke ruang komputer" kata Alvaro yang bangkit dari duduknya itu.
"Kemana?" Tanya Kayla yang ikut bangkit dari duduknya
"mau ikut?" tanya Alvaro dan mendekatkan mukanya ke muka Kayla.
"engga" Kayla bergegas memalingkan wajahnya karna ia tau mukanya pasti sudah merah seperti tomat. Bukan karna di hukum, tapi karna Alvaro.
"Eh Kay percaya ngga kalau kita jodoh"
"Kenapa emang?"
"Kemarin gue yang dihukum,sekarang Lo" goda Alvaro sambil tersenyum.
"Apaansi" jawab Kayla jutek.
"Dahhh!!" Alvaro bergegas meninggalkan Kayla dan melambaikan tangannya.
Kayla hanya tersenyum. Bingung harus kemana, akhirnya ia memilih untuk mengelilingi sekolah.

***
Kayla berjalan jalan di sekeliling sekolah, ia tertarik saat melihat ruangan yang di beri nama 'music room'. Kayla memasuki ruangan itu yang sangat sepi, dengan cat berwarna putih dan banyak alat musik. Dari yang tradisional sampai modern.


Kayla melihat lihat, sampai ia menemukan sebuah gitar. Jemari lentiknya mulai memainian gitar.

I wont let these little things slip out of my mouth
But if i do its you
Oh its you they add up to
Im in love with you and all these little things🎶🎶

Kayla tersentak saat ada seseorang yang memasuki ruangan.

"suara lo bagus" kata orang itu dengan senyuman Khas nya.
"eh emm siapa ya?" tanya Kayla kebingungan sambil menyimpan gitar dan merapihkan roknya.
"dua kali yah gue kasih tau nama gue. Gue yogaa" kata orang itu sambil mengacak rambut Kayla gemas.
"Ohh iya hehe. Sory gue lupa. Btw lo kelas berapa? "
"kelas XII IPA II" jawab Yoga sambil memasukan tangannya ke saku.
"ohh"
"em kantin yu? Gue traktir" ajak Yoga yang jalannya mendahului Kayla. Dan Kayla hanya mengekor.

Di kantin, Yoga bercerita semua tentang SMA BINA BANGSA. Semua ia ceritakan dari mulai WC wanita yang di belakang itu angker. Terus tentang cowo most wanted ternya Alvaro termasuk kedalamnya. Mereka tertawa cekikikan sampai sampai Alvaro memperhatikan mereka dari belakang.

Alvaro pergi ke tengah lapangan sambil bermain bola basket. Emosi nya membara ia sangat kesal. Tetapi ia tidak mengerti ini perasaan apa.

"gue benci lo Yoga!"

Tak lama Kayla datang setelah ia berpisah dengan Yoga di kantin, Kayla yang hendak pergi ke Asrama tak sengaja melihat Alvaro yang bermain basket.

"Alvaro!" Teriak Kayla dan ia menghampiri Alvaro. Namun Alvaro hanya melihat sekilas dan kembali main basket.

"lo kenapa sih?!" kata Kayla sambil menyilangkan tangannya di dada perut.
"gue capek." Alvaro melihat Kayla sinis dan langsung berlalu.
"Cape kenapa?"
Alvaro tidak menjawab dan hanya melengos pergi.
Kayla berjalan ke Asrama dengan penuh tanda tanya di kepalanya. Alvaro kenapa? Apa dia di hukum lagi?.

Di sisi lain, seorang anak laki-laki yang duduk di atas ranjang, dengan masih mengenakan seragam dan kancing pertama yang terbuka, dengan muka yang kucal dan rambut yang berantakan.

"lo udah ambil semuanya dari gue!" bentak Alvaro kesal sambil menendang kursi kaki ranjang yang ada di depannya. Tak lama Reza masuk.

"lo ngomong ama siapa?" tanya Reza dengan polos sambil membawa se plastik makanan ringan. Alvaro hanya menatap Reza sekilas dan langsung mencomot plastik itu.

"gue laper." kata Alvaro singkat.

"cerita lah sama gue. Pasti lo di tolak Kayla yah? Jelas lah di tolak. Badan lo bau busuk, rambut lepek, kerajaan nya main dota teru--" Karna sudah kesal dengan omongan sahabatnya ini, Alvaro langsung mengsmackdown Reza di lantai.

"sekali lagi lu ngomong gue tabok lo" ancam Alvaro.
"emang bener kan? Lo bau rambut lepek mana mau Kay--" "AAAA SAKIT BEGO!!!" Reza berteriak setelah Alvaro menjenggut rambutnya Reza.

-bersambung-

Vomment please..

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang