6. KOMPAK

9K 565 9
                                    

Waspada ranjau typo ya say😪😪😪

Ada sedikit 18+ nya... Waspada, ga suka Skip ajah...😉

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Doni Alexander

Aku mengusap pipiku yang panas karena tamparan Nisa. Tamparan tangan Nisa tidak seberapa menyakiti fisik ku, tapi tamparan dengan kata-katanya sangat melukai harga diri ku. Dia mengatakan bahwa aku memperkosanya.

Aku dulu memang pria yang suka bergonta-ganti pasangan sex, tapi aku tidak pernah memaksa wanita untuk tidur dengan ku. Mereka melakukannya karena uang, atau karena terlalu mengidolakan ku. Intinya aku melakukan hubungan intim dengan wanita atas dasar suka sama suka, tidak pernah ada unsur paksaan.

Dan sekarang Nisa, wanita di hadapan ku ini mengatakan bahwa aku memperkosanya dan bahkan membutnya hamil. Dia pasti ingin terlihat suci di depan ku.

Aku pernah mencoba memperkosa wanita yang dulu sangat kucintai tujuh tahun lalu dan sekarang mejadi teman sekali gus istri sahabatku. Kejadian itu membuatku begitu merasa bersalah dan frustrasi. Dan faktanya wanita itu bukan Nisa.

Sekarang Nisa menuduhku telah memperkosanya tujuh tahun lalu, tapi aku merasa tidak pernah mengenal Nisa di masa laluku, dan aku sama sekali tidak pernah merasa memperkosa Nisa.

"Pak Doni adalah awal dari kehancuran hidup saya" Nisa menuduh ku, dengan mata yang mulai berkaca.

Nisa membenarkan posisinya yang semula berada di atas tubuhku, kini dia berdiri tegak di hadapan ku.

"Sebaiknya pak Doni pergi! Saya tidak mau membahas dan mengingat kejadian memalukan tujuh tahun yang lalu itu. Saya sudah memaafkan pak Doni, jadi tolong jangan membuat saya mengungkit-ungkit lagi kejadian itu" Nisa pergi seolah dia adalah korban kejahatan dan aku adalah tersangkanya.

"Jadi aku yang memperkosa mu?" tanya ku dengan suara yang meninggi karena sudah tersulut emosi. Dia melukai harga diri ku. Dia memfitnah ku.

"Menurut pak Doni saya yang memperkosa bapak?, saya hamil dan beberapa kali mencoba bunuh diri karena tidak tau harus kemana mencari anda untuk meminta pertanggungjawaban. Saya harus hidup yatim piatu, terlunta menghidupi Ega, dan semuanya berawal dari kejadian malam itu"  Nisa terisak bercucuran air mata.

Sedih memang kalau mendengar kisah hidup Nisa, tapi...

Aku langsung menarik tubuhnya dengan kasar kedalam pelukan ku.

"Pak Doni apa-apaan ini?" Protesnya mencoba lepas dari cengkaraman ku.

"Bagaimana caraku memperkosa mu Nis? Begini?" aku mengunci tubuhnya ke dinding kemudian mencium paksa bibirnya yang tadi mengeluarkan kata-kata fitnah pada ku.

"Pak....Doni...." Nisa mencoba menamparku, tapi aku berhasil mengamankan kedua tangannya.

"Kenapa Nis?, Kamu bilang aku pernah memperkosa mu, atau kamu yang menjebakku untuk tidur dengan mu?" tanpa memberikan kesempatan Nisa untuk menjawab, aku mendorong tubuhnya, membuatnya terpaksa berbaring di atas ranjang pijit Spa. Aku langsung mengunci tubuhnya dengan tubuhku, membuatnya merasakan bagimana terintimidasinya ketika akan diperkosa.

"Pak Doni lepaskan, atau saya akan teriak!" Dia mengancamku.

"Hah, teriaklah! Aku tidak peduli" aku menciumi bibirnya yang terus menghindari ku. Aku membuka paksa baju seragam kerjanya yang hanya dikaitkan kancing kecil.

"Mas Doni!!!!!" Protesnya dengan mata membulat tak percaya kalau aku bisa benar-benar memperkosanya.

Kalian jangan takut!, aku tidak akan memperkosa Nisa, aku hanya ingin memberinya pelajaran betapa menakutkannya ketika dicumbui dengan paksa oleh orang yang tidak kita suka. Aku pernah melihat ketakutan itu pada Cinta dulu tujuh tahun lalu. Tapi sekarang aku tidak melihat wajah ketakutan pada Nisa. Dia hanya memejamkan matanya memalingkan wajahnya dari tatapan ku.

Janda Ku Gadis Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang