17. PENJARA EMAS

9K 507 33
                                    

Vote Dong!!!😁😁
     . ⚠ typo!!!

☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

Jam menunjukkan pukul satu dinihari. Doni dan Nisa sedang menyantap menu makan malam mereka yang terlambat.

"Mas udah! Adek kenyang" tolak Nisa pada Doni yang untuk ke tiga kalinya menambahkan nasi pada piring makan Nisa.

"Adek harus banyak makan, biar ga sakit lagi!" jelas Doni sambil terus memaksa Nisa menyendok makanannya.

"Kenyang mas!"

"Kenyang dari mana, baru makan beberapa sendok. Adek itu dari tadi siang pasti belum makan" tebak Doni yang sudah tau kebiasaan Nisa yang malas makan.

"Ini udah piring ke tiga mas!"

"Belum juga nyampe tujuh piring" cengir Doni tanpa belas kasihan.

'Semakin kamu mengalah semakin kamu teraniyaya Nisa. Kamu harus melawan penjajahan Doni!' Dewi batin Nisa mencoba menghasut menguatkan Nisa.

Tliiing... Nisa menghempaskan sendok dan garpu di tangannya dengan kasar. "Adek udah kenyang!" Nisa bangkit dari kursi makannya kemudian berniat meninggalkan meja makan.

"Mau satu ronde lagi?" tanya Doni sambil memegang tangan Nisa yang akan pergi.

"Enggak!"

"Kalau gitu duduk dan habiskan makanannya!"

"Mas!" rengek Nisa memelas.

"Mau bercinta dimana?" pertanyaan Doni mengancam.

"Tiga sendok lagi aja ya mas?" Rayu Nisa mencoba meminta keringanan.

"Suka-suka mas lah" angkuh Doni yang merasa beruntung bisa mengatur istrinya dengan ancaman keperkasaannya.

Nisa kembali duduk di kursinya, patuh pada perintah Doni. Menyendok makanan didepannya dengan terpaksa. Sesekali Nisa mengusap air matanya yang mengalir tanpa perintah meratapi nasibnya yang dijajah oleh suaminya sendiri, memaksanya makan meskipun perutnya sudah sangat penuh. (Empok Nisa karma dengan dek Ega👏)**

"Sini mas suapin?" Doni menarik piring makan Nisa, kemudian menghapus air mata Nisa. "Diluar sana banyak orang menangis karena tidak bisa makan dek!. Adek disuruh makan aja susahnya sampai nangis-nangis gini" Doni memberikan suapan pada Nisa.

Nisa melumat makanan suapan Doni diiringi tangisan sedihnya.

"Adek bahagia menikah dengan mas?" tanya Doni yang mulai menyadari dirinya terlalu banyak membuat Nisa menangis.

Nisa tidak menjawab. Memalingkan wajahnya kemudian mengusap kasar air matanya.

Doni meletakan sendok dari tangannya kemudian menghapus sisa air mata Nisa dengan ibu jarinya. "Mas ga mau adek jatuh sakit lagi, makanya mas maksa adek untuk makan yang banyak!" jelas Doni.

"Sampai kapan mas sadar bahwa sekarang mas sudah punya istri?"

"Hah?" tanya Doni bingung dengan arah pertanyaan Nisa.

"Kenapa mas masih saja gampang menempel dengan wanita lain?" tanya Nisa diiringi air matanya yang menetes.

Doni menggenggam tangan Nisa. "Dek, harus berapa kali mas jelaskan hubungan mas dengan Janny itu hanya rekan bisnis. Kami sudah beberapa kali melakukan kerja sama, jadi kami memang akrab".

Nisa tertunduk meratapi nasibnya. Hidup sebatang kara, miskin, penyakitan dan sekarang dijajah oleh suaminya sendiri.

Semula Nisa berharap besar kebahagiaan  dirinya akan hadir dengan menjadi istri Doni, tapi kenyataannya belum berapa lama mereka menikah Nisa lebih banyak menangis dari pada bahagia bersama Doni.

Janda Ku Gadis Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang