23. MEMULAI MISI

6.6K 445 101
                                    

Karena readers banyak yang sayang dengan empok Nisa sekarang eike menuruti maunya readers😏😏😏 .

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Doni sedang berbaring memunggungi Nisa, sementara Nisa meringkuk berlinang air mata. Nisa kelelahan setelah dipaksa Doni memuaskan hasrat birahinya.

"Adek ga marah Eva nginap di rumah kita?" tanya Doni datar.

Merasa tidak mendapatkan respon dari Nisa, Doni membalik tubuhnya menghadap ke arah Nisa. Dilihatnya Nisa sedang menatap sedih ke arahnya. 'Maafkan mas!' batin Doni.

Doni menyapu lembut air mata Nisa, rasa iba dan sayangnya mencoba tumbuh ketika melihat linangan air mata Nisa.

Nisa menggenggam tangan Doni di pipinya, kemudian menghirup aroma tangan Doni yang sekarang jarang membelai lembut dirinya. "Mas mencintai Eva?"

'Dia ternyata belum tobat' batin Doni kemudian menarik kasar tanganya dari wajah Nisa.

"Mas mau menikah lagi?" tawar Nisa lanjut.

Doni memegang kuat pergelangan tangan Nisa, menatap tajam pada mata Nisa yang sayup. "Dengar ya Anisa Larasati, kalau mas mau menikah, kamu akan jadi orang pertama yang mas beri tau. Jadi jangan terlalu banyak bawel tentang kehidupan pribadi mas. Nerti!!"

Nisa mengangguk pasrah dan takut

"Jangan nangis!, tidur!!!" perintah Doni tegas. Kemudian kembali memunggungi Nisa.

Nisa menyumpal mulutnya lagi dengan selimut agar tangisnya tidak menganggu istirahat Doni.

Nisa baru saja pulang dari rumah bu Popon ibu angkatnya. Rumah terlihat sepi. Dicarinya Ega pada setiap ruangan tapi Nisa tidak menemukannya.

Nisa mencoba menghubungi bik Susi.

"Iya bu?"

"Bik Ega pergi dengan bik Susi?"

"Iya bu, kami pergi ke Taman Air bersama pak Doni dan Bu Eva! Tadi kita tungguin ibu untuk pergi bersama, tapi Ega dan pak Doni sudah tidak sabaran" .

"Owh, ya udah" Nisa menutup sambungan telponnya.

'Sepertinya kalian sudah bisa bahagia mas. Meski tanpa aku' kesah Nisa sambil tersenyum sedih.

Suara tawa ceria Ega dan Eva sudah terdengar mengisi rumah. Nisa keluar dari kamar ketika mendengar rumah tidak kembali sepi.

"Hey anak mama udah pulang?" sapa Nisa sambil berjalan cepat untuk memeluk Ega.

"Adek dari mana?" tanya Doni datar.

"Tempat ibu!"

"Tadi papa nyariin mama lo, mau ajak mama pergi ke taman air" sadu Ega mempromosikan papanya.

"O ya? Masa?. Oh iya mama lupa kalau mama punya ponsel. Harusnya mama telpon papa kalau mama pergi dan jika benar papa nyariin mama" sarkas Nisa

Mendengar kata-kata dan melihat ekspresi mamanya, Ega langsung menggandeng tangan Eva. "Yuk tante kita ke kamar Ega aja, mama dan papa ga asyik. Perang dingin terus"

Eva pun menuruti Ega ke kamar di ikuti bik Susi membawa mainan Ega yang mereka beli saat di Taman Air.

"Biasakan kalau pergi kemana-mana izin sama suami. Kalau adek masih anggap mas sebagai suami" ketus Doni melengos pergi meninggalkan Nisa.

Janda Ku Gadis Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang