Forth melemparkan ranselnya ke lantai dan berbaring di sofa panjang di penthousenya. Dia mengamati sekitar penthouse yang telah ditinggalkannya selama hampir enam bulan sejak dia mulai tinggal di asrama.
Penthouse itu diberikan padanya oleh orang tuanya, sebagai hadiah karena mendapatkan tempat di universitas. Dia seharusnya tinggal di sana tapi karena Beam, dia meminta untuk tinggal di asrama saja, hanya untuk lebih dekat dengan pria itu.
Beam, pria manis yang telah mencuri hatinya, namun ia bahkan tak tau bahwa dia telah memilikinya. Aneh sekali kalau Forth benar-benar jatuh cinta pada seseorang dari jenis kelamin yang sama, apalagi dia seorang casanova.
Forth telah mencoba semua yang dia bisa untuk menarik perhatian Beam, tapi pria itu benar-benar tidak peka dalam hal mencintai. Beam tidak menyadari Forth telah memberikan beberapa kode bahwa dia menyukainya. Tapi kemudian Forth berfikir, bagaimana mungkin beam memperhatikan kodenya jika dia selalu dikelilingi oleh para wanita.
Forth mendesah saat ia berjalan menuju piano besar dan duduk di bangku berwarna hitam. Dia menyentuh tutup berdebu piano tersebut dan membukanya untuk menyingkap kunci piano yang tak tersentuh selama beberapa waktu. Dia melamun sebelum pelan-pelan membiarkan jari-jarinya berjalan di atas tuts piano untuk memainkan melodi tertentu yang dia ingat lalu dia menyanyikan sebuah lagu yang dia dedikasikan untuk satu orang, Beam.
Forth tertawa setelah mengakhiri lagunya. Begitu dekat tapi masih saja terasa begitu jauh. Benar-benar menggambarkan tentang dia dan Beam. Dia dekat dengan Beam, selalu duduk di sampingnya ketika ia bergabung dengan mereka di setiap pertemuan, tapi dia merasa begitu jauh darinya. Tak bisa tercapai sama sekali.Beam ...., hanya itu yang bisa dipikirkannya saat dia sendiri. Alisnya yang tebal, tatapannya yang tajam namun lembut, senyuman yang manis, tubuh kecilnya, suara seraknya, kecerdasannya, keramahan dan segala sesuatu yang dia miliki telah menyihir Forth.
Anggap dia gila karena jatuh cinta pada casanova yang juga dikenal sebagai playboy itu, tapi dia bahkan tak peduli.
Forth mulai menekan tombol piano lagi, tapi dia berhenti saat merasakan teleponnya bergetar di saku celananya dan dengan cepat membawanya untuk melihat siapa peneleponnya. Dia menyeringai saat melihat nama Phana di layar.
'Hei, forth! apa kau sibuk?'
"Tidak sama sekali, kenapa?"
'Datang dan bergabung dengan kami untuk minum di tempat biasa.'
"Siapa saja yang ada di sana?"
'Hanya orang-orang yang sama. Aku, Kit, Ming, Wayo dan Beam. '
Forth tersenyum ketika mendengar nama Beam disebutkan.
"Oke, Pha. Hitung aku juga. Aku akan berada di sana dalam sekejap." Forth menjawab dengan penuh semangat sebelum menutup telepon, tahu bahwa beam ada di sana juga.
"Tak sabar menemuimu, Beam." Dia bergumam pada dirinya sendiri sambil meraih kunci mobilnya dan bergegas keluar dari penthouse.*comeback with ForthBeam fanfict yes :v
Kangen kaliaaannn :-*
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)
FanfictionBeam, pria manis yang telah mencuri hatinya, namun ia bahkan tak tau bahwa dia telah memilikinya. Aneh sekali kalau Forth benar-benar jatuh cinta pada seseorang dari jenis kelamin yang sama, apalagi dia seorang casanova.