-16-

4.7K 427 56
                                    



Forth bergegas menuju pintu begitu mendengar suara pintu terbuka dan melihat Beam memasuki penthouse.

"Beam!" Forth menarik Beam ke dalam pelukannya, lalu mencium kening, mata, hidung, pipi dan bibirnya. "Aku senang sekali kau kembali."

"Aku akan selalu kembali padamu. Kau adalah rumahku." Beam membalas malu dan memeluk Forth erat-erat. "Hmm ... ini nyaman, aku merasa jauh lebih baik saat kau memelukku."

"Lain kali, ketika kau marah atau sedih, biarkan aku memelukmu sampai kau merasa lebih baik. Jangan pernah pergi dari sisiku lagi. Janji?" Forth mengangkat kedua alisnya saat dia mengatakannya pada Beam.

"Janji .." Beam tertawa dan mengecup bibir Forth. "Hmm ... aku lelah." Dia merengek pelan.

"Naiklah ke punggungku. Aku akan menggendongmu ke kamar tidur kita." Forth menoleh ke arah Beam dan memberi isyarat agar kekasihya yang manis menaiki punggungnya.

"Kau yang terbaik, Forth." Beam melompat ke punggung Forth dan tertawa.

"Aku senang mendengar tawamu. Sekarang, aku tahu bahwa kau benar-benar baik-baik saja." Forth berkomentar, merasa senang.

Begitu mereka sampai di kamar tidur mereka, Forth menyuruh Beam untuk duduk di sofa, sementara ia menghilang ke kamar mandi dan kembali dengan sebaskom kecil air hangat dan minyak pewangi.

"Untuk apa itu?" Tanya Beam penasaran.

"Aku akan memberimu pijatan kaki." Jawab Forth sambil duduk bersila di lantai dan meletakkan baskom di depan kaki Beam. Dia memasukkan beberapa tetes minyak wangi ke dalam air hangat, lalu meraih kedua kaki Beam dan mencelupkannya ke dalam air.

"Ergghhh ... ini terasa nyaman."

"Bersandarlah, tutup matamu dan rileks .." Forth mengarahkan sambil memijat lembut kaki kanan Beam.

"Forth, apa yang sudah aku lakukan hingga aku mendapat semua perlakuan ini darimu." Beam bergumam pelan. "Kau terlalu baik padaku bahkan setelah semua yang aku lakukan ."

"Beam, aku mencintaimu, apapun yang kau lakukan, aku masih mencintaimu tanpa syarat." Forth menjawab sementara tangannya terus menggosok kaki Beam lembut.

"Aku tahu. Dan aku sangat bersyukur untuk itu. Itu sebabnya, saat mengemudi kembali ke sini, aku telah membuat keputusan untuk memberitahumu kebenaran tentang Pan. Aku tidak ingin kau meragukanku. Aku tidak ingin hal itu menjadi alasan yang akan merusak hubungan kita. " Beam menyuarakan pikirannya.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu kecuali kau jatuh cinta pada orang lain. Dan jangan memaksa diri untuk mengatakan apa-apa jika kau tidak nyaman. Kau bahkan tidak perlu menjelaskannya karena aku percaya padamu, Beam."

"Tapi aku tetap ingin memberitahumu. Tidak boleh ada rahasia di antara kita. Aku harus belajar untuk menaruh kepercayaanku padamu. Dan aku ingin membuat kau memahami alasan kenapa aku tidak bisa memberitahu siapa pun tentang kebenarannya terutama pada Pring . " Beam meringis saat memikirkan Pring.

"Terserah kau saja. Katakan padaku nanti, ketika kau siap. Tapi sekarang, tutup matamu dan nikmati pijat kakimu."

"Kau memanjakanku, Forth .." Beam menggelengkan kepalanya dan bersandar dengan nyaman.

"Kau harus terbiasa. Selama kau milikku, aku akan memandikanmu dengan semua yang aku miliki."





*Kapan guwe nemu jodoh kek abang Forth -_-
Abang Forth..lamar adek baanggg :v
Met malming mblo..ga usah pada baper yak :-p

YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang