-5-

7.2K 608 39
                                    




"Tunggu! Forth!" Beam melompat dari tempat tidur dan bergegas mengejar Forth. Tapi kakinya terjerembab oleh selimut dan dia terjatuh keras di lantai.

"Astaga! Sakit!" Beam mengerang sambil berguling maju-mundur di lantai untuk menekan rasa sakitnya.

"Beam!" Forth  kembali ke kamar setelah mendengar jeritan itu. Dia kaget melihat Beam di lantai merengek kesakitan. "Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Erghh, kurasa kakiku terkilir." Beam memegangi kakinya saat ia berusaha menahan rasa sakitnya.

Forth mengangkat Beam di pelukannya dan merebahkan  pria itu di tempat tidur dengan lembut.

"Tunggu di sini, aku akan mengambil es!" Forth berlari ke dapur dan setelah beberapa saat dia kembali dengan sebungkus es. "Lepaskan tanganmu, Beam." Dia memerintahkan kemudian perlahan-lahan menempatkan bungkusan es di pergelangan kaki Beam terkilir.

Beam menutup wajahnya dengan telapak tangannya untuk menyembunyikan emosinya. Dia ingin menangis karena itu terasa sangat menyakitkan.

"Ku antar kau ke klinik, oke?" Forth khawatir.

"Tidak, Forth. Aku tidak mau."

"Tapi kau kesakitan." Forth menarik tangan Beam dari wajahnya. "Kau menangis ..."

Beam mengertakkan giginya saat melihat Forth.

"Forth, aku tahu ini terdengar aneh, tapi tolong cium aku." Tanya Beam putus asa.

"Hah?!!" Forth terperangah dengan permintaan Beam.

"Tolong cium aku untuk membuat rasa sakit itu hilang!" Beam berteriak pada Forth.

Forth mengangguk dan dia merangkak di atas Beam.

"Kau yakin, Beam?"

"Kau terlalu banyak bicara." Komentar Beam seraya merangkulkan lengannya pada tubuh Forth, menariknya  bersandar pada tubuhnya kemudian ia mencium kasar bibir Forth.

Ciuman itu terlalu intens. Forth mulai mengalami ereksi. Dia cepat-cepat menghentikan ciuman itu dan menarik wajahnya mundur.

"Ada apa? Kenapa kau sudahi? Ini berhasil. Aku tidak merasakan sakit lagi." Beam geram.

"Aku tak bisa melakukannya." Forth menolak untuk melanjutkan.

"Kenapa tidak?"

"Ini sebabnya!" Forth menunjuk ereksinya. "Aku takut aku akan kehilangan kontrol dan memaksamu untuk berhubungan seks denganku! " Dia meneriaki Beam.

"Lalu apa yang menghentikanmu?" Beam menanyai pria itu.

"Karena aku tidak sepertimu." Forth merasa kalah.

"Aku tidak memahaminya. Apa maksudmu kau tidak sepertiku?"

"Kau bisa berhubungan seks dengan siapa pun yang kau inginkan, tanpa ikatan. Aku tak bisa melakukan itu. Aku hanya ingin bercinta dengan orang yang aku cintai dan  mencintaiku juga." Jawab Forth pelan.

"Kau menghinaku? Apa kau  pikir aku begitu murahan? Semua orang memang  melihatku sebagai playboy  tapi aku tidak pernah tidur dengan mereka, meskipun kami berbagi ciuman." Beam frustrasi.
"Jika kau berpikir bahwa aku  adalah tipe orang seperti itu, kenapa kau jatuh cinta padaku?"

"Aku tak tahu. Aku hanya mengikuti apa yang diinginkan hatiku. Sebut aku bodoh atau apa pun yang kau inginkan, tapi cintaku untukmu tulus. Aku mencintaimu apa adanya dirimu, bukan karena siapa dirimu." Forth menjawab sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Aku membencimu .." Beam berpaling. Dia menangis. Bukan karena rasa sakit dari kakinya, tapi ia menangis karena rasa sakit di hatinya.






*Kok ya saia ketawa ketiwi sendiri pas ngedit ini chap :v
Jangan tanya kenapa ,,, kalian pasti jg tau sebabnya :v

YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang