-7-

6.8K 556 17
                                    





Pagi datang. Beam terbangun dari tidurnya tanpa ada tanda-tanda Forth di ruangan itu. Tapi di samping tempat tidur, Forth telah meletakkan sepasang baju baru dan celana pendek, handuk dan sikat gigi untuk Beam gunakan. Senyumnya muncul membayangkan betapa Forth sangat perhatian padanya. Beam perlahan melepas perbannya dan membawa semua barang yang telah yang disiapkan Forth untuknya ke kamar mandi untuk mandi.

Begitu selesai, Beam meletakkan baju kotornya ke dalam keranjang cucian dan menuruni tangga dengan perlahan. Bau yang cukup lezat menembus lubang hidungnya saat ia berjalan ke dapur.

"Baunya enak." Kata Beam saat ia berjalan ke dapur.

Forth segera meninggalkan masakannya dan bergegas membantu Beam.

"Kenapa kau tidak memanggilku?" Forth merengut sambil ia memapah Beam dan mendudukkannya di salah satu bangku tinggi di meja dapur.

"Aku baik-baik saja. Aku bisa berjalan sendiri. Tapi masakkanmu mungkin tidak baik-baik saja jika kau meninggalkannya terlalu lama."

"Sial!" Forth dengan cepat membalik toast Perancis yang buatannya dan meletakkannya di piring.

"Itu bukan kata yang baik untuk diucapkan ketika kau akan makan." Komentar Beam.

"Maaf." Forth tertawa dan berjalan kembali ke Beam untuk memberinya kecupan dipipi.

"Berhenti melakukan itu. Aku merasa seperti seorang wanita daripada pria tampan."

"Err ... apa kau masih membenciku, Beam?" Tanya Forth ingin tahu sambil mengusap pipi Beam yang baru saja ia cium dengan ibu jari.

"Apa aku terlihat seperti sedang membencimu?"

Forth menggelengkan kepalanya.

"Kau sudah tahu jawabannya, tapi masih saja bertanya."

"Hanya mengkonfirmasi." Jawab Forth sambil menyajikan sarapan yang ia buat di depan Beam.

" Jawab Forth sambil menyajikan sarapan yang ia buat di depan Beam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku terkesan. Aku tidak tahu kau bisa memasak. Ini pasti akan membuat teman kencanmu langsung jatuh cinta padamu. "

"Apa aku telah membuatmu jatuh cinta padaku juga?"

"Err ... bisakah aku mulai makan?" Beam dengan cepat mengganti topik pembicaraan.

Forth tertawa sambil dia memberi isyarat kepada Beam untuk memakan makanannya sementara dia duduk di sebelah Beam dan mulai makan juga.

"Lezat!" Beam menjilat bibirnya dan menyeringai lebar. "Ini enak."

"Jika kau mau, kau bisa makan milikku juga." Forth menawarkan.

"Biarkan aku menyelesaikan ini dulu. Nanti kita akan lihat bagaimana." Beam memasukkan lebih banyak toast Perancis ke dalam mulutnya.

"Beam, apa kau keberatan kalau aku mengajukan beberapa pertanyaan padamu?" Forth mengambil segelas jus jeruk dan meminumnya sedikit sebelum ia meletakkannya kembali.

"Tanya saja."

"Tadi malam kau bilang padaku bahwa kau tidak pernah tidur dengan wanita-wanita itu, tapi kenapa kau ingin melakukannya denganku? Kenapa kau memberi aku lampu hijau? Aku rasa itu  tidak ada hubungannya dengan menghilangkan rasa sakit di kakimu."

Beam diam. Dia berhenti makan dan mulai memainkan makanannya.

"Sebenarnya, aku juga tak tau kenapa. Aku juga mengajukan pertanyaan yang sama pada diriku sendiri, tapi itu malah  membuatku bingung." Jawab Beam.

"Dan kenapa kau menangis? Apa aku menyakitimu?" Forth meletakkan tangannya di atas tangan Beam dan memegangnya dengan lembut.

"Ya, kau menyakitiku, aku merasa terhina karena tuduhanmu." Jawab  Beam geram sambil menatap tangan mereka.

"Aku minta maaf, Beam. Aku tahu aku salah menilaimu, tapi tolong maafkan aku. Aku akan melakukan apa saja untuk menebusnya."

"Apa pun?" Mata Beam bersinar dan ia menatap Forth dengan seringaian.

"Hmm ... kenapa aku merasa tidak enak untuk hal ini?"

"Kalau begitu, kau tidak kumaafkan."

"Oke, oke. Aku akan menuruti apa pun yang Kau inginkan. Sekarang, katakan padaku." Forth menunggu Beam mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.

"Ayo kita ajak anak-anak untuk makan siang di sini."

"Hanya itu?"

Beam mengangguk semangat.

"Apapun untukmu, Beam. Tapi kau yang menghubungi mereka."


*Diihhh..syaratnya emak Beam mah receeeehh :v

YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang