Forth sedang menyuapi Beam makan sejak ia mengatakan bahwa ia terlalu lelah bahkan untuk memegang garpu setelah acara mandi 'panas' tadi. Forth tahu dia kekanak-kanakan, tapi Forth sama sekali tidak keberatan. Dia suka memanjakan Beam dan kekasihnya itu terlihat sangat menggemaskan saat dia tertawa seperti bayi kecil.
"Hmm..rasanya aku mulai ingin menjulukimu sebagai bayi." Forth menyuarakan pikirannya.
"Kau ingin memanggilku bayi? Tapi aku bukan bayi. Aku sudah besar..maksudku pria mungil tapi masih jauh lebih besar daripada bayi." Beam cemberut dan membuka mulutnya untuk disuapi lagi.
"Tapi kau bertingkah seperti bayi, terlalu imut." Forth mengatakan sambil ia meraih kursi Beam dan menariknya lebih dekat.
"Aku menjadi menggemaskan hanya ketika aku bersamamu."
"Dan kenapa begitu?"
"Aku suka diperlakukan seperti bayi olehmu." Beam tertawa cekikikan dan memeluk Forth.
"Kalau begitu, aku akan memanggilmu Baby Beam, sangat sesuai denganmu." Forth mencubit pipi Beam dan membungkuk untuk mencium bibir yang manis dari kekasihnya.
"Hmm ... tapi kau bisa menggunakannya hanya ketika kita sedang sendirian."
"Baiklah. Tapi bagaimana denganku? Kau tidak memiliki julukan untukku?" Forth menaik turunkan alisnya pada Beam.
"Hmm ... Yah, kadang ketika kita sedang bercinta, aku ingin memanggilmu Daddy.. tapi kemudian aku berubah pikiran ... Aku takut kau akan menjadi liar setelah mendengar julukan itu." Beam menyatakan dengan senyuman nakal yang menghiasi wajahnya.
"Tidak, aku tidak akan. Aku akan tetap lembut seperti biasa meski kau memanggilku seperti itu." Forth bersumpah.
"Aku tidak percaya." Beam menggeleng tegas.
"Baiklah.. kau bisa mencobanya. Aku berjanji aku tidak akan tergoda meski kau menggunakan jukukan itu ." Forth menantang Beam.
"Hmm ... bisakah kau dipercaya?"
"Percayalah padaku.."
Beam menyeringai lebar sambil menutup jarak diantara mereka dan berbisik di telinga Forth. "Daddy Forth ..." Dia mengatakannya dengan suara serak.
"Baiklah, aku cabut kata-kataku. Aku horny hanya dengan mendengarkan kau memanggilku dengan julukan itu." Forth mengaku sambil ia menyelipkan tangannya ke dalam kemeja Beam.
"Apa yang kau lakukan, Daddy Forth?" Beam menyentuh bibir Forth dengan ibu jarinya. "Apa kau ingin memukulku karena aku nakal?"
"Ya, Baby Beam..Tapi aku lebih suka memakanmu daripada memukulmu." Jawab Forth sambil membawa Beam ke sofa di ruang tamu. "Kau terlihat lezat, Baby Beam." Dia menindih Beam dan mencium kekasihnya dengan rakus.
"Hmphh ... Daddy.." Beam mengerang saat Forth melepaskan bajunya dan mulai bermain dengan putingnya yang menonjol.
Forth semakin terangsang hanya dengan mendengar kata-kata itu. Dia mulai menjilati puting kanan Beam, menggigit ringan, sementara tangannya memainkan puting lainnya..
Beam sangat menikmati sensasi foreplay Forth, tapi hal itu harus berhenti ketika telepon milik Forth berdering terus menerus.
"Tunggu di sini. Aku akan segera kembali." Forth berkata dan bergegas menuju dapur tempat ia meninggalkan telepon.
Beam menunggu Forth dengan sabar dan dia masih horny setelah sesi foreplay itu. Tapi semuanya menjadi sangat asam saat Forth kembali dan terlihat sangat bingung.
"Beam, apa bayi itu benar-benar anakmu?" Forth meminta kebenaran segera setelah dia kembali dan berdiri di depan Beam.
*Hahahaha emak Beam kenapa jadi jalang gitu :v
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)
FanfictionBeam, pria manis yang telah mencuri hatinya, namun ia bahkan tak tau bahwa dia telah memilikinya. Aneh sekali kalau Forth benar-benar jatuh cinta pada seseorang dari jenis kelamin yang sama, apalagi dia seorang casanova.