Forth dan Beam terdiam dalam perjalanan kembali ke penthouse mereka. Tak satu pun dari mereka mengucapkan sepatah kata bahkan setelah mereka tiba di penthouse. Mereka terlalu sibuk dengan pikiran mereka tentang Pring dan ibunya, bertanya-tanya tentang bagaimana mereka berdua akan menjalani kehidupan mereka setelah kebenaran telah terungkap.
Beam merebahkan diri di sofa segera setelah mereka memasuki penthouse, dengan satu tangan di atas kepalanya dan ia menatap kosong ke langit-langit. Jujur pikirannya lelah. Banyak hal telah terjadi dalam waktu singkat dan dia masih berusaha mencerna kejadian yang terjadi di rumah Pring. Segalanya tampak begitu nyata baginya pada saat itu.
Forth menghampiri Beam, menyuruh Beam untuk duduk sebentar, dan setelah Forth duduk, dia memberi isyarat kepada Beam untuk berbaring di pangkuannya.
"Menurutmu, apa Pring akan baik-baik saja?" Beam bertanya pada Forth yang sedang membelai rambut Beam berulang kali.
"Aku harap begitu. Tapi aku cukup kecewa pada Pring. Harusnya dia meminta maaf padamu karena telah menuduh sesuatu yang tidak kau lakukan." Jawab Forth kesal.
"Tidak apa-apa, Forth. Pring tidak perlu minta maaf. Dia tidak tahu apa-apa. Tapi aku merasa begitu lega karena segala sesuatu tentang Pan telah jelas. Aku merasa bebanku telah hilang seketika." Beam berkata dengan senyum puas.
"Yeah..aku juga. Aku senang kau telah mengklarifikasi masalah ini dengan Pring. Sekarang, aku tidak khawatir lagi .." Forth tersenyum sambil meraih remote di atas meja di sampingnya dan menyalakan radio.
"Hmm ... aku suka lagu ini." Kebetulan sekali radio sedang memutar salah satu lagu favorit Beam dari Boyd.
"Nyanyikan itu untukku." Pinta Forth.
Beam tertawa kecil lalu mulai bernyanyi sambil menatap Forth yang tampan.
"Kau memiliki suara yang bagus. Aku tidak tahu kalau kau bisa menyanyi." Forth memuji Beam-nya. Pria itu sepertinya sering mengejutkannya akhir-akhir ini.
"Itu karena aku tidak memiliki seseorang untuk ku menyanyikan lagu."
"Jadi, lagu itu kau persembahkan untukku?"
Beam mengangguk malu-malu.
"Hmm.. aku menyukainya. Terima kasih untuk lagu yang indah." Forth menatap Beam dengan bahagia.
"Forth, terima kasih telah datang ke dalam hidupku. Aku sangat bahagia karena kau bagian dariku sekarang."
"Aku juga bahagia, Beam. Memilikimu di sisiku adalah hal terbaik yang terjadi padaku." Jawab Forth sambil menarik Beam untuk duduk di pangkuannya dan menciumnya dengan lembut.
"Aku mencintaimu, Forth." Beam bergumam dan menyandarkan kepalanya di bahu Forth.
"Aku juga mencintaimu, Beam." Forth menjawab pelan, mereka berdua duduk diam, mendengarkan radio dengan pikiran jernih.
Beam dan Forth menjadi tak terpisahkan setelah hari itu. Mereka begitu saling mencintai satu sama lain dan berhasil melewati setiap rintangan yang menghampiri jalan mereka. Mereka bahkan berhasil mendapatkan restu dari kedua orang tua mereka untuk melanjutkan kehidupan cinta mereka.
Beam sangat bahagia dan dia menangis tanpa henti ketika dua bulan setelah keduanya lulus, Forth berlutut padanya di depan teman-teman mereka dan memintanya untuk menjadi suaminya. Mereka menikah setahun kemudian dalam sebuah upacara pernikahan besar dan mereka menjalani hidup mereka sepenuhnya tanpa penyesalan dan memiliki kehidupan yang indah bersama.
-FIN-
*End yaaaaa :-D
#480 in FANFICTION HIHIHII
Ada ff ForthBeam lagi disebelah...udah 2 chap
Judulnya "I THINK I'M ADDICTED TO YOU"
Kalo minat silahkan intip :-)
See yaaaa :-*
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)
FanfictionBeam, pria manis yang telah mencuri hatinya, namun ia bahkan tak tau bahwa dia telah memilikinya. Aneh sekali kalau Forth benar-benar jatuh cinta pada seseorang dari jenis kelamin yang sama, apalagi dia seorang casanova.