Beam dan Forth telah tinggal bersama di penthouse selama hampir sebulan. Beam tahu bahwa itu terlalu cepat baginya mengingat hubungan mereka masih baru. Tapi dia hanya tidak bisa hidup tanpa Forth di sisinya yang telah menjadi sumber kebahagiaannya.
Tapi, Beam telah belajar bahwa hidup tidak melulu tentang kebahagiaan. Siapa yang tahu bahwa rahasia dari masa lalu yang Beam sembunyikan sejak lama malah menjadi alasan yang menyebabkan masalah dalam kebahagiaannya.
Itu semua berawal dari hari dimana teman masa kecil Forth datang. Pring, datang untuk mengunjungi Forth di fakultas.
"Hei, Beam, siapa wanita cantik yang berjalan di samping Forth itu?" Kit mengarahkan jarinya ke arah Forth dan seorang wanita yang sedang menuju ke meja mereka.
"Mereka terlihat sangat dekat." Phana berkomentar sambil menatap mereka.
Beam menyipitkan mata dan melihat wanita yang terlihat agak familiar dengannya. Alisnya berkerut saat ia berpikir lebih dalam. Dia bersumpah bahwa dia pernah bertemu dengannya di suatu tempat. Tapi saat wajahnya menjadi lebih jelas di penglihatannya, Beam tahu ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi.
"Guys, kenalkan ini Pring, teman masa kecilku, dan Pring, ini ..." Tapi ucapannya terputus saat Pring berjalan ke Beam dan menampar wajahnya dengan keras.
"Akhirnya kita bertemu lagi, Beam." Pring mencemooh Beam.
"Pring, kenapa kau menamparnya ?!" Forth bergegas menghampiri dan menangkup wajah Beam, tapi ia terkejut ketika Beam mendorongnya. Alisnya berkerut saat dia melihat ekspresi marah di wajah Beam.
Serangan mendadak Pring membuat Phana dan Kit cepat berdiri untuk membela teman mereka.
"Apa yang kau lakukan?!" Phana berteriak pada Pring.
"Kau baik-baik saja, Beam?" Kit bertanya pada temannya.
Beam diam saja. Dia memejamkan mata dan menyentuh pipinya yang terasa sakit.
"Kenapa? Tanya saja dia!" Teriak Pring sambil menunjuk Beam.
"Beam ..." Forth mencoba untuk lebih dekat lagi dan dia merasa lega bahwa Beam tidak mendorongnya saat ini.
"Forth, kenapa kau begitu perhatian padanya? Kau tidak tahu siapa dia?" Pring mempertanyakan Forth.
"Dia kekasihku." Forth balas lembut sambil membelai pipi merah Beam dengan lembut.
"Serius ?! Iblis yang sedang menyamar ini adalah kekasihmu ?!"
"Hei, berhentilah menghina teman kami!" Kit memarahi wanita itu.
"Forth, sebaiknya hentikan teman masa kecilmu untuk mengatakan hal buruk tentang Beam, kalau tidak aku yang akan melakukannya." Phana mengancam Forth.
"Astaga! Semua orang di sini melindungimu. Kau sangat beruntung, Beam. Tapi bagaimana dengan adikku, Beam. Apa kau masih ingat dia?" Tanya Pring yang membuat Beam mendorong Forth ke samping lalu ia melangkah ke depan dan mencengkeram bahu Pring.
"Berhentilah bicara tentang seseorang yang telah meninggal! Sebaiknya kau tutup mulut! Karena kau tidak tahu apa-apa tentang kami!" Beam berteriak pada Pring.
"Aku cukup tahu bahwa dia bunuh diri karenamu!"
Beam mendorong Pring menjauh dan mundur beberapa langkah.
"Kau tahu apa, Pring? Jangan pernah masuk ke dalam air yang dalam sampai kau belajar bagaimana cara untuk berenang." Beam menasehati wanita itu.
"Kenapa? Karena kau takut mungkin aku bisa mengetahui kebenaran tentang kematiannya yang disebabkan olehmu?"
"Berfikirlah apa pun yang kau inginkan, Pring. Seperti yang aku katakan, kau sama sekali tidak tahu apapun." Beam menjawab sebelum mengumpulkan semua barangnya dan meninggalkan Forth dan teman-temannya dalam kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)
Fiksi PenggemarBeam, pria manis yang telah mencuri hatinya, namun ia bahkan tak tau bahwa dia telah memilikinya. Aneh sekali kalau Forth benar-benar jatuh cinta pada seseorang dari jenis kelamin yang sama, apalagi dia seorang casanova.