-3-

7.9K 641 17
                                    




"Dia..dia menciumku. Apa kalian lihat? Dia mencuri ciuman dariku. Kenapa aku? Kenapa dia menciumku? Apa dia gila? Dia mencintaiku? Aku sedang bermimpi kan? Aku pasti sudah mabuk? Apa dia benar-benar bilang dia mencintaiku? " Beam mulai mengoceh. Dia tidak bisa berhenti. Dia sedang dalam mode panik. Dia tidak percaya Forth jatuh cinta padanya. Kenapa Forth ingin terlibat hubungan dengan playboy seperti dia?


"Tenanglah, Beam. Kita semua tahu bahwa dia sudah lama menyukaimu. Tapi dia ingin kita berjanji untuk tidak mengatakan apapun padamu." Phana tertawa kecil. Beam, dalam mode panik seperti ini sangat menyenangkan untuk dilihat.


"Wah! Akhirnya Forth yang pertama mengambil langkah untuk menyatakan perasaannya." Kit berkomentar dan menepuk punggung Beam berulang kali. "Bagaimana rasanya dicium pria?"


"Aku bahkan tak tahu.. aku masih linglung sekarang." Beam menggelengkan kepalanya dan menyentuh bibirnya. "Tapi, bagaimana aku bisa tahu bahwa dia menyukaiku jika dia tidak menunjukkan tanda sama sekali?"


"P 'Forth telah memberimu kode berkali-kali selama ini . Apa P'  tidak melihat sama sekali? Seperti tadi, ia mengambil gelasmu  dan minum dari tempat yang sama dimana kau letakkan bibirmu. Apa kau tidak menyadarinya?" Tanya Ming tak percaya. Dia benar-benar mengasihani Forth karena menyukai orang seperti Beam.


"Sialan, dia benar-benar melakukan itu. Pantas saja  jika dia ingin berbagi daripada minum sendiri." Beam akhirnya menyadari.


"P 'Beam, apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa kau akan menerima dia atau kau akan menolaknya?" Wayo sangat berharap, Beam setidaknya memberi kesempatan pada Forth. Mereka berdua tampak serasi.


"Ini gila dan tidak masuk akal! Bagaimana aku bisa menerima jika aku tak memiliki perasaan untuknya!" Jawab Beam tak percaya.


"Apa kau yakin tak merasakan apa-apa?" Tanya Phana sambil tersenyum tipis.


"Apa maksudmu, Pha?" Beam menatap tajam sahabatnya.


"Siapa yang ingin mengajak dia hari ini?  Kau, benarkan? Ingat apa yang telah kau katakan padaku? 'Aku akan benar-benar bosan jika Forth tidak ada di sini. Ajaklah dia untuk datang, Pha.' "Kata Phana sambil mengejek seperti yang dibicarakan Beam.


"Tunggu! Itu tidak berarti aku menyukainya. Aku hanya menyukai kehadirannya saja!"


"Bukankah itu hal yang sama?" Wayo bertanya pada Phana.


"Ya, hanya saja P 'Beam menyangkalnya. Dia terlalu gengsi untuk mengakui bahwa dia menyukai P'Forth juga."


"Tidak, aku tidak! Tolong berhenti mengatakan omong kosong, Pha!"


"Aku kasihan pada P 'Forth. Kau harus melihat wajah sedih nya setiap kali ia melihatmu mencium wanita lain. Tidak hanya itu, setelahnya dia akan mulai merokok untuk menghapus kesedihannya." Ming mendesah saat ia teringat betapa hebatnya Forth.


Beam mengerutkan keningnya saat ia mendengarkan cerita Ming. Dia masih belum bisa menerimanya.


"Kenapa kau tidak memberinya kesempatan, Beam? Mungkin dia adalah orang yang tepat untukmu, belahan jiwamu."


"Aku tidak tahu, Kit. Aku hanya tidak bisa untuk saat ini." Beam menjawab, lalu mulai menenggak birnya sampai dia benar-benar mabuk.

YOU ARE MY HOME (ForthBeam Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang