"Happy sweet seventeen." Kyla menyodorkan sebuah kotak yang sudah dibungkus rapi dengan kertas kado yang berukuran cukup besar kepada gadis bernama lengkap Gloria itu sambil tersenyum manis. Ori, begitulah nama panggilannya menatap Kyla tidak percaya. Awalnya ia menyangka teman sebangkunya yang seperti es itu tidak akan datang. Dan, ya disinilah Kyla sekarang. Berada di tengah-tengah keramaian dengan pakaian casual-nya.
"Gue kira lo gak bakal dateng," ucap Ori sedikit berteriak sebab musik bervolume besar memenuhi penjuru ruangan rumah Ori yang berukuran cukup besar. Ori menerima hadiah yang diberikan oleh Kyla dengan senyum merekah. "Makasih ya."
Kyla mengangkat bahunya lalu menatap keselilingnya. "Not bad lah." Ucap Kyla yang langsung membuat Ori tertawa geli. Kyla menoleh kearah Ori dengan kening berkerut. "Lo kenapa ketawa?"
"Eh? Enggak." Jawab Ori gelagapan. "Y-yaudah, gue kesana dulu ya?" Ucap Ori lalu setelah itu meninggalkan Kyla.
Kyla menggaruk belakang kepalanya, ia bingung harus berbuat apa di tempat seramai ini. Sebenarnya wajah-wajah tamu undangan Ori tidaklah terlalu asing untuk Kyla, namun yah Kyla tidak mengenal nama mereka satupun.
Lelah berdiri, Kyla memutuskan untuk duduk di dekat meja yang bertaburan banyak kue-kue manis dan berbagai macam cemilan serta minuman bersoda. Kyla mengambil segelas soda berwarna bening lalu menyomot satu buah kue cake mini lalu menyantapnya.
"Zara nyasar kemana pula?" Gerutu Kyla kesal.
Sebenarnya ia datang ke acara ulang tahun Ori bersama Zara. Namun saat berada di pintu masuk dirinya dan Zara berpisah sebab Zara pergi bergabung dengan teman-temannya. Alhasil Kyla hanya diam seperti orang gila memandangi para tamu undangan yang asyik bercengkrama ria atau berjoget sambil tertawa.
Kyla menghela napasnya lalu saat hendak beranjak, seseorang yang ia temui di supermarket kemarin berdiri di hadapannya dengan senyum manis merekah di bibirnya. Aya.
"Hai," sapa Aya.
"Hai," jawab Kyla sedikit canggung.
Dengan balutan dress berwarna putih sedengkul Aya terlihat sangat cantik malam ini. Wajahnya di poles seadanya, terkesan natural tetapi tetap saja Kakak kelasnya itu terlihat sangat manis. Rambutnya yang biasanya di kuncir kuda, malam ini di tata sedemikian rupa. Dan hanya ada satu kata untuk Aya malam ini.
"Sempurna." Gumam Kyla tanpa sadar.
"Apa?" Tanya Aya sambil sedikit memiringkan kepalanya.
Kyla mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menggeleng. "Ng-nggak, hehe." Kyla menggaruk belakang kepalanya salah tingkah lalu ia memutuskan untuk menatap kearah lain.
Aya ikut duduk disebelah Kyla. "Lo sendirian kesini?"
"Sama Zara."
Aya terkekeh. "Kalian berdua terus ya kalau kemana-mana?" Kyla mengangkat bahunya. Aya menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil. "Gue kira lo gak suka acara-acara kayak gini."
"Emang," ucap Kyla, Aya menoleh kearah Kyla guna menatap wajahnya. "Karena Ori temen sebangku gue, ada bagusnya gue dateng."
Aya mengangguk-nganggukan kepalanya. "Kalo misalnya gue yang undang lo ke acara ulang tahun gue, lo mau dateng?" Tanya Aya yang langsung membuat Kyla tersedak dengan minumannya. "Eh, lo gak papa?" Tanya Aya sambil mengusap punggung Kyla yang saat ini sedang terbatuk-batuk.
Kyla menyeka sudut bibirnya lalu sedikit menggeser tubuhnya. "Gak papa."
"Sorry, gue gak ada maksud apa-apa kok." Ucap Aya tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honest [Completed]
Fanfiction#528 in Fanfiction (10 Agustus 2017) Terkadang sebuah kejujuran bisa menjadi hal yang sangat menyakitkan. Sekuel dari Love Affair dan Afire Love 4/8/17 - 10/10/17