14

1K 196 111
                                    

Perhatian!

Mengandung adegan kekerasan.

*****

Kyla mengendarai sepeda motornya seperti orang kesetanan. Untung saja hari ini adalah weekend jadi jalanan tidak terlalu padat. Beberapa kali mobil mengklaksoni Kyla sebab dirinya berbelok secara dadakan kayak tahu.

Beberapa puluh menit kemudian, akhirnya Kyla sampai di rumah Kinal. Kyla memarkirkan motornya di halaman rumah Kinal lalu melepas helm yang ia kenakan. Setelah itu dengan cepat ia melangkah menuju pintu rumah Kinal dan mengetuknya secara brutal.

Butuh waktu lama sampai Kinal membukakan pintu untuk Kyla. Kening Kinal mengerut tidak mengerti sebab Kyla tumben sekali datang ke rumahnya di akhir pekan.

"Siapa Elang?" Tanya Kyla to the point.

Tubuh Kinal seketika menegang. Kinal hampir tidak bisa bernapas saat Kyla menanyakan laki-laki yang selama ini sangat mereka hindari dan mereka jauhi demi keamanan. Satu pertanyaan yang ada di benak Kinal, kenapa Kyla bisa mengetahui nama tersebut?

Kyla menggeram. "Tante, aku nggak mau ada kekerasan disini. Jawab aku, siapa Elang?" Tanya Kyla sekali lagi. Tangannya mulai terkepal guna menahan emosinya.

Tidak sabaran Kyla langsung menarik kerah baju Kinal yang sedikit lebih tinggi darinya lalu memojokkan tubuh Kinal ke arah pintu. Dengan mata berkaca-kaca Kyla menatap mata Kinal tajam. "Siapa Elang?!" Tanya Kyla lebih menuju ke bentakkan.

Kyla menggeram. Kyla menarik Kinal menuju halaman rumahnya lalu bersiap-siap untuk meninju wajah Kinal. "Kalau Anda tidak mau memberitahu siapa dia, saya akan berlaku kasar pada Anda." Ancam Kyla. Dan Kinal masih tetap bungkam. Kinal tidak takut jika dirinya harus babak belur Kyla pukuli. Sebab Kinal tidak berhak memberitahu siapa Elang selain Beby dan Shania sendiri.

Rahang Kyla mengeras. Kyla melayangkan pukulan ke arah wajah Kinal yang langsung membuat tubuh Kinal sedikit terhuyung kebelakang. Kinal tetap akan memegang janjinya, dia tidak akan pernah memberitahu Kyla tentang pria tersebut. Emosi Kyla semakin menjadi. Kyla kembali memberi pukulan ke arah wajah Kinal. Darah segar langsung mengalir keluar dari hidungnya.

"Saya tau Anda terlibat dengan masalah ini sebab Anda adalah saksi mata dari semuanya!" Teriak Kyla sambil kembali meninju wajah Kinal.

Kinal yang memang tidak terlalu paham dengan ilmu bela diri, wajahnya kacau habis Kyla pukuli dengan liar. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya yang sedikit sobek serta hidungnya. Luka lebam mulai muncul menghiasi wajahnya.

"Kinal, astaga!" Ve yang baru saja keluar dari dalam rumahnya sebab mendengar suara ribut terkejut bukan main melihat Kinal yang kini posisi tubuhnya seperti sedang berlutut di atas tanah. "Kyla, cukup." Ve dengan cepat berlari ke arah Kyla yang hendak memberi pukulan lagi dan menahan pergelangan tangannya.

"Kyla tenang, tenang. Ada apa sebenarnya?" Tanya Ve sambil menghalangi Kinal dengan tubuhnya.

"Saya tidak ada urusan dengan Anda, minggir." Ujar Kyla dingin.

"Kyla, semua bisa di bicarakan dengan baik-baik." Ujar Ve berusaha menenangi Kyla.

"Saya berusaha berbicara dengan baik-baik. Tetapi dia yang memintanya seperti ini." Jawab Kyla sambil mendorong Ve untuk menjauh dari hadapannya.

Kyla menarik kerah baju Kinal memaksa Kinal untuk berdiri. "Saya tanya sekali lagi, siapa Elang?"

Ve menutup mulutnya tidak percaya. Kyla tau Elang? Pikir Ve.

Honest [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang