Bab 6

8.4K 949 73
                                        

Happy reading! Sorry typo everywhere!

Biasakan klik ⭐ di pojok sebelum membaca, ya, terima kasih 😊

***

Mata Rio tidak salah lihat ketika mantan pacarnya itu menghampiri seseorang dan tubuh mereka kini menghadap ke arah Rio dan Kamila.

Saat mengedarkan pandangannya tadi, ia pun cukup terkejut menyadari Rio hadir di sini.

"Tasya?"

"Rio?"

Kamila terdiam menyaksikan adegan 'temu mantan dadakan' dua orang di hadapannya. Ia hanya mengulas senyum tipis ketika Tasya menyadari kehadirannya di sebelah Rio.

"Kamu ... diundang Akmal?" tanya Rio ragu karena Tasya memang bukan pengusaha, pun dengan orang tuanya. Sedangkan acara peresmian resort ini sebagian besar tamu Akmal adalah pengusaha-pengusaha, selebihnya merupakan rekan kerja dari Ardicandra Group sendiri.

Kalaupun mereka masih berstatus 'pacar', pastilah yang diundang Rio dan barulah ia mengajak serta Tasya untuk ikut.

"Suami aku yang diundang." Tasya tersenyum dan terlihat memperkenalkan seseorang yang sejak tadi berdiri di sebelahnya.

"Alfian Wijaya," ucap pria itu memperkenalkan diri dan menjabat tangan Rio.

"Arion Arshad Pradipta, panggil aja Rio."

Tasya tersenyum tipis melihat Rio yang sepertinya biasa saja melihat ia bersama dengan suaminya.

"Aku kira kamu bakal ngundang aku kalau nikah. Ternyata nggak, ya?"

"Pernikahanku memang tertutup. Lagipula saat itu dilakukan di dalam ruang rawat mama. Kami belum mengadakan resepsi," jelas Tasya. "Kamu nggak mau ngenalin seseorang yang ada di sebelah kamu sekarang?"

"Ini—"

"Aku Kamila Faiza Ardicandra, adik sahabatnya mas Rio."

"M—mas?" Rio tampak kaget dengan panggilan barunya secara tiba-tiba.

Hatinya kembali menghangat karena bukan lagi panggilan 'om' yang disematkan sebelum nama 'Rio'nya.

"Kanaya Tasya Salsabila. Kamu tau, kan, aku siapa?"

Kamila mengangguk, "mantannya mas Rio."

"Rio, Kamila, kami permisi dulu kalau begitu," pamit Alfi lalu menggandeng kembali sang istri.

"Sebentar, Fi." Tasya menghentikan langkahnya. "Arion!"

"Ya?"

Tasya mendekatkan dirinya pada Rio. "Kulihat dia masih muda sekali. Semoga dengan yang ini kamu nggak akan kasih harapan palsu lagi, ya, Yo. Aku masih mencintai kamu, tapi aku berusaha untuk move on dan mencintai suamiku," bisiknya.

Rio tertegun dengan pengakuan Tasya yang hanya ia diamkan ketika mantannya sudah melenggang pergi. Namun dari sorot mata yang tadi Tasya pancarkan terlihat sekali bahwa wanita itu memang masih mencintainya. Sorot mata penuh pengharapan untuk kembali bersama yang tidak akan mungkin terjadi.

Sementara Kamila diam-diam mengamati sikap Rio selama berbicara dengan Tasya dan perubahan sikapnya. Ia hanya bisa tersenyum kecut menyaksikan hal tersebut.

"Mas Rio masih mengharapkannya, ya?" tanyanya pelan, sehingga Rio pun bahkan tidak dapat mendengar pertanyaan tersebut.

Pria itu masih memikirkan perkataan Tasya beberapa saat lalu.

***

Malam sehari setelah peresmian resornya Akmal, mereka bersepuluh—Akmal-Aliya, Dio-Ghea, Shila-Ridho, Amel-Rayyan, Rio, dan Kamila—mengadakan pesta barbeque.

On the Way to HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang