3. I got you

70.5K 1.8K 16
                                    

Becca mengantar Gerald sampai depan rumah tempatnya bekerja. Tanpa membuang waktu ia langsung menemui pemiliknya.

"Selamat siang, saya Geraldine Chester." sapanya ramah.

"Oh ya, kau yang melamar kerjakan? Aku Renai Cage. Just call me Renai. Kau sangat cantik, Sayang." jawab Renai.

Renai mempersilahkan Gerald untuk masuk. Hanya satu pertanyaan yang ada di pikiran Gerald. Kenapa sampai ganti prmbantu lima kali? Padahal Renai orang yang baik dan ramah.
Selagi berkeliling rumah, Renai menanyai beberapa pertanyaan. Gerald sempat berhenti di depan ruang tengah.

Ia memperhatikan foto keluarga Cage. Ia merasa tidak asing dengan pria muda di foto itu. Ia merasa sepertinya ia pernah bertemu dengannya.

"Gerald." panggil Renai.
"Oh kau sedang melihat foto itu. Hampir saja lupa, kau bekerja untuk anakku bukan aku." sambungnya.

Gerald mengeryitkan dahi bingung "Anak?"

"Ya, anak laki lakiku, Sean." jelas Renai.

Owh, itu Sean. Pikirnya.

"Kau bisa kerja mulai sekarang." sambung Renai.
"Dan lagi, kamarmu di belakang dapur. Kau boleh pulang atau menginap, terserahmu. Semoga kau betah."

"Ya, akan saya usahakan." ucap Gerald dengan senyuman.

"Jangan terlalu formal. Biasa saja." saran Renai.

"Ya."

"Aku akan kembali ke New York sore ini, jadi selengkapnya kau bisa tanya Sean." jelas Renai.

"Kau butuh bantuan membawa barang?" tanya Gerald. Mungkin saja ia bisa membantu di hari pertama kerja.

"Tidak terima kasih sayang."

Gerald merasa nyaman dengan pekerjaannya. Ia juga nyaman dengan Renai, tapi kabar buruknya majikannya bukanlah Renai. Ia hanya berdoa semoga ia tidak dipersulit oleh majikannya yang asli.

****

"Hey, kau terlalu lama berdiri di situ." seru Dylan.
"Kau sedang apa?" sambungnya.

Sean masih memandangi kepergian wanita tadi. Ia merasa tertarik dengan wanita tadi.

Cantik, menggairahkan, dan mata birunya sangat indah. Pikirnya.

Untung ia sempat mengambil satu lembar kertas milik wanita tadi. Ia membalik lembar itu, ternyata adalah lembar riwayat hidup.

"Hey kau melupakan aku disini." ucap Dylan datar.

Sean terkejut menyadari kehadiran Dylan di sampingnya. Pikiran tentang wanita tadi terlalu nyaman untuk diusik.

"Ah kau menggangguku." gerutu Sean.

"Kau tidak melakukan apa apa dari tadi. Kau hanya berdiri disini melihat perginya wanita yang menabrakmu." jelas Dylan panjang lebar.
"Omong omong, cantik juga wanita tadi. Tubuhnya gezz.." sambungnya sambil mengusap usap dagunya.

Sean langsung mengerutkan keningnya dan berbalik ke arah Dylan. Ia merasa terganggu dengan perkataan Dylan barusan.

"Apa?" tanya Dylan bingung.

"Jauhkan pikiranmu dari wanita tadi. Salin lembar ini." ucap Sean menyodorkan dokumen tadi.

"Kau mengambil dokumen wanita tadi?"

"Lebih tepatnya, aku menyimpan dokumen wanita tadi."

Sean berjalan meninggalkan Dylan di belakang. Di detik kemudian Dylan terlihat lari mengejar langkah kaki Sean.
Sean masih merasa ada hal yang membuatnya terpikat oleh wanita tadi.

Housemaid With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang