Malam itu Gerald tidak melihat keberadaan Sean di rumah. Ia merasa biasa biasa saja awalnya. Di hari selanjutnya Sean juga tidak pulang ke rumah. Gerald berpikir pikir apa mungkin karena perkataanya Sean tidak pulang. Dua hari Sean tidak pulang sudah membuat Gerald cukup khawatir. Hari hari ia lewati dengan lesu karena Sean tak kunjung pulang.
Bahkan saat di kelas ia tidak bisa fokus. Ingin sekali ia pulang mencari Sean di kantornya, namun apa daya ua hanya seorang pembantu. Setelah kelas selesai ia segera pulang. Ia termenung di halte.
Dimana kau Sean? Pikirnya.
Ia merasakan ponselnya bergetar lantas ia langsung meraih ponselnya. Ternyata ada panggilan masuk dari nomor yang tidak Gerald kenal. Ia langsung menerima panggilan tersebut.
"Hi." sapa orang di seberang.
"Hi who's this?"
"Have you forgotten me?"
Suaranya seperti suara laki laki. Pikirnya.
"I'm sorry?"
"Turn around."
Gerald langsung mengikuti printah suara tadi. Ia melihat seorang pria yang sangat familiar baginya. Pria tersebut kini mengangkat bibirnya sehingga sebuah senyum terukir di wajahnya. Gerald tidak akan bisa melupakan pria itu.
"Hi Gerald." sapa pria tadi.
"Hi Logan." jawab Gerald.
Gerald tersenyum lalu menghampirinya dan memeluknya.
"Bagaimana bisa aku melupakanmu Fos. Kenapa baru kembali?" jawab Gerald di sela sela pelukannya.
Logan Foster teman dekat Gerald saat SMA. Mereka sudah berteman lama namun mereka harus berpisah karena Logan pindah ke London.
Gerald memandang Logan. Ia memandang mata biru laut Logan, merasakan kehangatannya. Reuni ini sedikit menghilangkan Sean dari pikiran Gerald. Ia memeluk Logan lagi dan Logan balas memeluknya.
"Do you miss me?" tanya Logan.
"Yeah, I do. I miss you so bad."
Logan tertawa kecil mendengar pernyataan Gerald. "Kenapa tertawa?" tanya Gerald.
"Tidak. Udara lumayan dingin, kau ingin minuman hangat? "
"Tentu saja."
Gerald tersenyum lalu Logan langsung menggenggam tangan Gerald untuk berjalan.
"Kau tahu kedai kopi di sini kan?" tanya Logan.
"Of course. This way." jawab Gerald sambil menunjuk jalanan ramai.
Sepertinya Gerald butuh aktifitas yang bisa melupakan Sean dari pikirannya.
****
Sean dan Dylan sedang duduk di ruang tengah apartment Sarah. Ia bosan setengah mati, ia memainkan ponselnya. Sebenarnya ia merindukan Gerald sekarang.
"Adakah kabar dari Gerald?" tanya Sean pada Dylan.
"Seperti biasa. Kuliah dan pulang." jawab Dylan. "Taylor belum mengirim kabar terbaru."
"Ya. Sebenarnya aku merindukannya." jawab Sean lesu.
"Jika rindu kenapa tidak pulang dan menemuinya? Kenapa kau malah menginap di rumahku? Membuatku repot saja."
Sean teringat ia sudah banyak merepotkan Dylan semasa ia menginap di rumah Dylan. Ia membuang sampah sembarangan, menggosongkan masakan, merusak kamar dan masih banyak lagi.
"Maafkan aku. Aku sedang tidak ingin pulang."
"Kenapa?"
"Aku ingin mengetes apakah Gerald merindukanku. Aku ingin mengetes apakah ia benar benar tidak menyukaiku "
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemaid With Benefits
RomancePembantu yang mempunyai berbagai manfaat? Siapa yang tidak mau. Hugable Kissable? Sungguh pembantu dambaan. Geraldine Chester menemukan pekerjaan walau hanya sebagai pembantu. Namun siapa sangka pekerjaannya mempertemukannya dengan Sean Cage. Semua...