20. Ruined everything

16.8K 675 7
                                    

Sesuai janjinya, Sean menjemputnya tepat jam 6 sore. Gerald pernu menambahkan foundation untuk menutupi kantung matanya akibat menangis habis habisan. Sesampainya di gedung tempat tujuan, Sean membukakan pintu mobil untuk Gerald.

"Kau sangat cantik hari ini." puji Sean. Gerald tersenyum miring mendengar pujian Sean.

"Kau mencintaiku Sean?" tanya Gerald. Ia ingin memastikan bahwa Sean selalu mencintainya dan ucapan Hans hanyalah omong kosong belaka.

"Tentu saja aku mencintaimu. Kau satu satunya wanita yang telah mengunci hatiku." ucap Sean lalu mencium kening Gerald.

Selama acara Gerald bersama Dylan karena Sean terlihat berbincang dengan keluarganya. Gerald tidak terlalu nyaman berada di pesta ini apalagi Sean meninghalkannya. Suara musik dan keramaaian di sini tiba tiba membuatnya pusing. Ditambah bau bau makanan disini membuatnya tiba tiba mual. Ia beberapa kali menutup mulutnya dan hidungnya agar mualnya hilang.

"Sebenarnya ini pesta apa?" tanya Gerald pada Dylan di sampingnya.

"Pesta ulang tahun ayah Sean." jawab Dylan.
"Kau tidak mau minum?" sambung Dylan.

"Tidak terima kasih, aku tidak haus."

Tak sengaja, Gerald melihat Sarah dengan gaun mewah sedang berbicara dengan Hans dan Sean. Wajahnya semakin cantik walaupun dengan make up yang tipis. Mereka terlihat tertawa bersama tetapi Sean terlihat tidak menikmati perbincangan mereka. Sean menoleh ke arahnya lalu menggerakan sudut bibirnya ke atas. Gerald melempar senyuman sebagai balasannya.
Hatinya berasa di remas remas melihat pemandangan mereka bertiga.

"Sarah cantik malam ini." ucap Dylan di sampingnya.

"Ya." jawab Gerald sambil mengangguk. Ia mengeluarkan ponsek dari tasnya dan mengetika pesan untuk Logan.

Me :

Bisakah kau menjemputku di Hotel milik keluarga Slade? Sean mengajakku ke pesta dan aku mati bosan di sini.
7.15 PM

Ia menunggu beberapa menit untuk balasan Logan. Ia bersyukur Logan selalu cepat dalam membalas pesannya.

Logan :

I'm on my way to take you home.
7.18 PM

"Sepertinya aku akan pulang terlebih dahulu." ucapnya lalu menoleh pada Dylan.

"Kenapa? Acara utamanya belun selesai."

"Aku masih ada urusan lain." dustanya.
"Dan juga lelah." ia tidak berbohong dengan alasan yang terakhir. Tidak tahu kenapa ia sering lelah akhir akhir ini, mungkin karena ia kurang istirahat dan nafsu makannya turun.

Terdengar suara dentingan gelas. Semua orang menoleh ke arah Hans yang membuat suara tersebut. Disampingnya Renai, Gemma, Sean dan tentu saja Sarah beserta keluarganya.
"Saya sangat senang sekali karena anda semua mau meluangkan waktu anda untuk menghadiri acara ini." jelas Hans.

Terdengar tepuk tangan dari semua tahu yang hadir. Gerald dan Dylan juga ikut bertepuk tangan kecil.

"Ini adalah pesta ulang tahun saya yang sangat istimewa karena akan ada pengumumuman besar." Hans melirik Renai dengan tersenyum.

"Dengan senang hari ini, saya mengumumkan pertunangan anak saya Sean Cage dan Sarah Slade."

Sean yang awalnya menunduk langsung mendongak menatap ayahnya yang sedang tersenyum bahagia. Apa apaan ini? Batinnya.
Semua orang bertepuk tangan mendengar informasi dari Hans. Sarah tersenyum bahagia begitu pula dengan Hans dan Renai.

Mata Gerald membulat mendengar hal itu. Begitu pula dengan Sean dan Dylan. Hati Gerald hancur berkeing keping dan rasa panas menyerang matanya. Ia melirik Sean yang sama terkejutnya, namun ia hanya diam dengan wajah terkejut. Gerald memutuskan untuk pergi sebelum pandangannya buram oleh air mata.

Housemaid With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang