Seperti ucapannya Logan mengantarkan Gerald sampai tujuan dengan selamat. Selama perjalanan Gerald hanya memandang keluar jendela dan terkadang ia terisak.
"Kau tidak perlu sedih Gerald. Aku akan ada untukmu, dimanapun kau berada aku akan berada di belakangmu." ucap Logan.
"Aku akan selalu mencintaimu Gerald.""Aku tahu, terima kasih Logan."
"No problem, anything for you."
"Aku tidak pernah menyangka ia bakal meninggalkanku tanpa memberitahuku." ia menatap kosong keluar jendela. Bayangan saat Hans mengumumkan pertunangan Sean masih tercetak jelas di ingatan Gerald.
"Ia seorang pengecut dan itu terlihat jelas sejak pertama kali aku melihatnya." Logan mengedikkan bahunya.
"Kau bisa memesan tiket untuk ke London besok? Untuk kita berdua? Aku butuh waktu dengamu." ucap Gerald. Bersama Logan mungkin bisa melupakan semua tentang Sean.
"Sepertinya aku akan tinggal di London, Gale juga sudah menyuruhku pindah. Ada beberapa lowongan pekerjaan untukku."
"Berarti sudah waktunya aku untuk pulang ke London juga. Tenang saja, besok kita sudah bisa berangkat ke London."
"Apakah kau akan memberitahu Becca tentang kepindahanmu?"
Ah, iya. Hampir saja Gerald lupa dengan Rebecca. Ia tidak yakin bagaimana memberitahu hal ini. Anak itu pastinya akan melarangnya pergi bahkan menangis. Gerald diam memikirkan Becca.
"Jika tidak, aku akan menyampaikannya."
"Aku berhutang banyak padamu, Logan."
"Kau masih berminat untuk menjadi editor perusahan Lucas yang kutawarkan dulu? Itu masih berlaku sampai sekarang. Aku akan bilang padanya jika kau mau." jelas Logan.
"Thanks Logan." Gerald langsung memeluk Logan, melebur dalam dekapan Logan.
"Andai kita tidak mengakhiri hubungan kita dulu. Mungkin kita bisa memulai lagi dari awal?" bisik Logan.
"Sttt." desis Gerald. Ia sedang tidak ingin mengingat semua masa lalunya dengan Logan maupun Sean.
*****
Acara berlangsung meriah namun yang Sean rasakan hanya kesedihan. Ia segera pulang untuk memastikan Gerald di rumah. Sesampainya di rumah ia langsung melangkahkan kaki di kamar Gerald.
Ia membuka pintu dan terlihat Gerald sedang terlelap di ranjangnya.Sean langsung melepas jas dan dasi yang hampir saja mencekiknya lalu melemparnya sembarangan. Ia naik ke ranjang dan tidur di sebelah Gerald menghadapnya. Yang ia butuhkan hanya Gerald dan Gerald. Sean meraih rambut Gerald yang menutupi wajahnya lalu menyingkirkan dari wajahnya.
"Maafkan aku, Sayang. Aku janji ini semua akan selesai." ucap Sean. Ia mencium kening Gerald dan bergabung berasamanya di ranjang.
"Cintaku satu satunya. Aku mencintaimu, sangat." bisik ikut terlelap bersama Gerald.
Sean terbangun di pagi harinya dengan rasa khawatir. Ia tidak menemukan Gerald lagi di sampingnya. Ia mencari Gerald di segala penjuru rumah, namun ia tidak menemukannya. Ia hanya menemukan secarik kertas tergeletak di samping piring berisi pancakes di atas meja.
Sean,
Seperti kataku, aku akan di rumah saat kau pulang. Aku juga sudah membuatkanmu sarapan. Semua sudah kulakukan, sekarang nikmati sarapanmu, Sean.
Gerald.
Selanjutnya Sean menghubungi semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Gerald. Ia meraih ponselnya lalu mengetik nomor telfon Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemaid With Benefits
Любовные романыPembantu yang mempunyai berbagai manfaat? Siapa yang tidak mau. Hugable Kissable? Sungguh pembantu dambaan. Geraldine Chester menemukan pekerjaan walau hanya sebagai pembantu. Namun siapa sangka pekerjaannya mempertemukannya dengan Sean Cage. Semua...