Sebelum sampai di tujuan, mereka sempat berhenti di sebuah toko mainan, membelikan kado untuk Stacy.
Selama perjalanan Gerald hanya diam. Ia selalu menatap keluar jendela, sesekali melirik Sean di sebelahnya.
Sean tampak tampan sekali, pantas saja semua wanita tertarik padanya. Pikirnya.
"Sudah puas memandangiku?" ucap Sean memecah lamunan Gerald.
"Aku tidak memandangimu." bantah Gerald.
"Lalu?" tanya Sean yang masih fokus dengan jalanan.
"Aku hanya sedang... Sean." Gerald mulai bingung mencari alasan untuk mengelak.
Sean tertawa kecil mengetahui Gerald kebingungan mencari alasan.
"Kau tidak perlu menutupinya. Semua wanita menyukaiku." ujar Sean, ia kembali memamerkan seringai setanya.
Gerald tidak suka melihat seringai itu, namun di lain sisi seringai itu semakin menambah ketampanan Sean. Tangan kanan Sean bergerak menggenggam tangan Gerald.
"Aku menyukaimu." jelas Sean.
Rasanya sesak sekali bernafas bagi Gerald.
"Are you joking?" tanya Gerald memastikan."Of course not. I'm serious about it."
"Yang benar saja. Kita baru bertemu kemarin dan kau bilang kau menyukaiku." Gerald merasa bingung sekarang.
"Who knows? I don't know why and I don't know how. I just did."
Perjalanan tidak berlangsung lama sampai Sean memarkirkan mobilnya di depan rumah Paman Bernard. Gerald segera keluar dari mobil beserta barang bawaanya. Sean mengikuti Gerald di belakangnya.
"Kau tidak pulang?" tanya Gerald sambil berjalan menujur pintu rumah.
"Tidak."
"Lalu?" tanyanya sambil mengetuk pintu.
"Kau mengusirku?" tanya Sean.
"Secara tidak langsung, ya aku mengusirmu." jelas Gerald.
"You'll get punishment for that." ucap Sean garang. Gerald menelan ludah mendengar ucapan Sean barusan.
Di detik berikutnya, pintu terbuka dan munculah perempuan tua.
"Hai Bibi Cass." sapa Gerald, ia memeluk Bibi Cass.
Bibi Cass terlihat terkejut saat mengetahui Sean datang bersama Gerald.
"Sean Cage? Mr.Cage?" tanya Bibi Cass.
"Just call me Sean, nice to meet you." sapa Sean memamerkan senyum simpulnya.
Gerald memutar bola matanya frustasi melihat tingkah Sean."Silahkan masuk Sean." ucap Bibi Cass lembut.
Mendengar ucapan Bibi Cass, Gerlad langsung menghalangi pintu masuk dengan tubuhnya.
"Sebenarnya ia akan pergi sebentar lagi." ujar Gerald.
"Sebenarnya saya akan merasa senang jika diperbolehkan mengikuti acara anda." ucap Sean sopan.
Gerald berbalik ke belakang dan memperhatikan wajah Sean. Ia selalu menyeringai terhadap Gerald namun tersenyum kepada semua orang.
Bagus sekali aktingmu Sean.
"Oh kami juga senang jika kau mau bergabung, Sean. Gerald jangan menghalangi jalan untuk tamu kita." Bibi Cass berjalan meninggalkan Gerald dan Sean di luar.
"Bibi Cass!" panggil Gerald.
Gerald berbalik ke belakang ke arah Sean. Betapa terkejutnya ia saat berbalik wajahnya begitu dekat dengan wajah Sean.
![](https://img.wattpad.com/cover/112984286-288-k604269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Housemaid With Benefits
RomancePembantu yang mempunyai berbagai manfaat? Siapa yang tidak mau. Hugable Kissable? Sungguh pembantu dambaan. Geraldine Chester menemukan pekerjaan walau hanya sebagai pembantu. Namun siapa sangka pekerjaannya mempertemukannya dengan Sean Cage. Semua...