Extra part

27.1K 769 20
                                    

Natal tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Natal tahun ini lebih indah dengan kembalinya Gerald dan George ke sisinya. Semua kini telah berubah, Hans sudah menerima Gerald, bahkan ia terlihat sangat menyayangi George.

Semua orang berkumpul di rumah Hans untuk merayakan natal. George dan Gerald asik mendengar cerita Hans sementara Rene, Lydia, dan Gemma saling membantu di dapur. Natal tahun ini adalah keberkahan terbesar dari Tuhan untuk Sean.

"Ayo, saatnya buka kado." ucap Hans lantang. Seketika semua orang berkumpul di ruang keluarga dan mulai membuka kado masing masing.

Gerald berjalan ke arah sofa tempat Sean duduk dan disambut dengan pelukan hangat oleh Sean. "Selamat natal, Sean." ucap Gerald sambil terkekeh pelan.

"Selamat natal untukmu juga, sayangku." Sean mencium kening Gerald.

"Aku mempunyai kado untukmu." Gerald tersenyum hangat pada Sean.

"Melihatmu menjadi Mrs. Cage adalah hadiah terbesar dalam hidupku. Apalagi menjadi ayah George." jelas Sean sambil menggenggam kedua tangan Gerald.

Gerald mengeluarkan sebuah kotak coklat dari saku belakang celananya. "Kau pasti akan menyukai yang ini." ujarnya sambil menyodorkan kotak tersebut pada Sean.

"Baiklah." Sean mengambil kotak tersebut lantas membukanya. Sean sangat terkejut dengan isisnya. Kotak tersebut berisi sebuah test pack dan sebuah kertas.

Sean membalik test pack tersebut, tidak berani melihat ke layar test pack tersebut. "Jangan katakan Gerald." kini jantung Sean berpacu kencang.

"Aku hamil Sean." ucap Gerald sambil tertawa manis. "George akan punya adik perempuan."

Seakan tidak puas dengan jawaban Gerald, Sean langsung melihat layar test pack tadi. Terdapat dua garis di layar tersebut. Ia kemudian membuka kertas tadi dan membacanya dengan teliti.

Benar! Gerald benar benar hamil! Bayi perempuan dan sudah 19 minggu! Bagaimana aku bisa tahu?

"Oh noooo! Nooo!" teriak Sean girang.

"Oh God." Sean langsung mencium kening Gerald lama sebelum memeluknya.

"Aku berjanji akan menjadi suami yang terbaik Gerald." Sean melepaskan pelukannya dan tanpa sadar air mata sudah turun dari kedua matanya. Tentu saja ia terharu mendengar kabar kehamilan istrinya.

Sean membungkuk untuk mencium perut Gerald dimana buah hati Sean dan Gerald tinggal untuk sementara. "Sehat sehat nak, papa akan selalu menjagamu dan mama."

Seketika terdengar suara tepuk tangan dan suara tangis. Ternyata yang menangis adalah Lydia.

"Selamat nak. Jaga Gerald dan anakmu baik baik." ucap Hans sambil menggendong George. "Hei, kau akan punya adik."

"Keren!" jawab George girang.

"Selamat untuk kalian berdua. Jaga Gerald baik baik Sean." ujar Rene sambil tersenyum.

"Selamat ya Sasa." ucap Gemma sarkas.

Lydia berjalan ke arah Sean lalu memeluknya, "Selamat nak. Kumohon Sean jaga Gerald dan anakmu baik baik. Jadilah ayah yang baik kali ini." ucap Lydia sambil menghapus air matanya.

"Tentu saja Bu." Sean mencium pipi ibunya.

Lydia kemudian memeluk Gerald, "Selamat menantuku. Sehat sehat lah kau dan anakmu. Jangan terlalu stres dan lelah. Tuhan memberkati kalian berdua."

Gerald tersenyum, "Terima kasih banyak Mom."

Hari itu, Sean menjadi orang paling bahagia di dunia. Ia memiliki anggota keluarga baru dalam keluarga kecilnya.

Housemaid With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang