17. Anger

23.1K 675 8
                                    

Sudah tiga hari lebih Gerald menunggu kedatangan Sean, tapi Sean tak kunjung kembali. Hampir seminggu. Ia bahkan menelfon Dylan untuk meminta informasi tentang Sean. Dylan hanya bilang jika Sean berkunjung ke rumah ibunya. Ia mulai bingung karena Renai tinggal di New York bukan di Denver.

Me :
SEAN CAGE DIMANA KAU?! KAU TIDAK PERNAH MEMBALAS PESANKU _-
10.25 PM

Hari hari yang ia lewati tanpa Sean bagaikan hari kelam. Hasrat untuk beraktifitas pun rasanya kelam. Ia hanya menghabiskan waktu di rumah bibinya dengan belajar untuk ujian dan membantu pekerjaan rumah lainnya. Sesekali ia mengunjungi rumah Rebecca namun ia tidak berani lagi untuk menginap. Ia sedikit trauma dengan suara yang Rebecca hasilkan saat bercinta.

Me :
Kau tahu? Aku mulai merasa kesepian sejak kepergianmu. Rebecca selalu sibuk dengan pacarnya. Hanya tinggal Logan yang bisa menemaniku.
2.45 PM

Ia mengetik pesan untuk Sean dengan mengetik nama Logan di sana. Sean mulai jarang membalas pesannya dan tidak pernah mengangkat telfonnya. Ia mencoba mentebutkan nama Logan supaya Sean membalas pesannya karena ia selalu sensitif terhadap hal yang berbau dengan Logan. Semoga saja ini berhasil.

Sean :
Don't you dare to go out with him!
2.48 PM

Gerald bersorak ria dalam hati mendapat balasan dari Sean. Setidaknya usahanya berhasil membuat Sean untuk membalas pesannya.

Me :
Kenapa kau jarang membalas pesanku?
2.48 PM

Ia menunggu balasan dari Sean. Ia mendengar suara notifikasi pesan, cepat cepat ia membukanya.

Logan :
Mau jalan jalan malam ini? Aku traktir makan malam.
2.49 PM

Senyuman di wajah Gerald perlahan lahan hilang melihat pesan tersebut bukan dari Sean. Sebenarnya ia ingin membalas 'ya' tetapi Sean berpesan untuk tidak pergi bersama Sean.

Sean tidak memberitahu kenapa ia pergi berarti ia juga tidak berhak melarangku pergi kan?

Me :
Tentu saja, jemput aku di rumah Bibi Cass pukul 7
2.51 PM

Logan :
Siap ma'am
2.51 PM

****

Malam itu Gerald makan malam bersama Logan. Baik Gerald mau pun Logan sama sama menikmati acara tersebut. Setelah selesai, Logan mengajaknya untuk menonton film. Mereka memilih film Insidious chapter 3. Logan tidak terlalu suka film horor tapi melihat Gerald yang sangat bersemangat dengan film tersebut, ia terpaksa ikut menonton.

"Hey, G." panggil Logan di tengah tengah film.

"Ada apa?" tanya Gerald tanpa menoleh.

Logan memperhatikan wajah serius Gerald. Sangat cantik walau cahaya tidak cukuo terang menyinari wajahnya. Logan jatuh cinta pada Gerald.

"Aku mencintaimu." ucap Logan.

"Aku juga mencintaimu sebagai sahabatku." jawab Gerald lalu menoleh kepada Logan untuk melempar senyum.

Eek, sebagai sahabat.

Hati Logan kacau mendengar dua kata terakhir. Sebaiknya ia jujur saja tentang perasaanya.

"Aku mencintaimu sebagai lawan jenis, bukan sahabat, G."

Gerald mengerjapkan matanya berkali kali. Ia mencerna semua perkataan Logan. "Kau baru mengutarakan perasaanmu padaku?"

"Seperti itulah."

Gerald tersenyum simpul, "Aku mencintai Sean. Aku tidak ingin mencintaimu lebih dari sekedar sahabat."

"Tapi kenapa? Bukankah kita sempat pacaran dulu."

"Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Dulu kita sempat putus dan kau menjauh dan aku kehilanganmu saat itu. Aku tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya." jelas Gerald.

Housemaid With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang