YOU [Part 7]

3.8K 407 69
                                    

Sorry for typo..
Happy reading all ^^

.........................☆☆☆☆☆☆........................

Yo sungguh merasa risih dengan sepasang mata yang terus menatapnya dari tadi, seakan mata itu terusk merekam setiap gerakan sekecil apapun yang ia lakukan. sangat membuat risih dan gugup secara bersamaan. Phana pria tampan itulah yang terus menatap Yo yang kini sedang  mencoba fokus untuk menyetir.

"P'Pha... berhenti menatap ku seperti itu.. Yo tidak bisa berkonsentrasi.. Yo sedang menyetir.. ingat" Yo mengeluh dengan rengekkannya. Sementara Pha yang mendengar rengekkannya hanya tertawa kecil melihat Yo.

"Maaf...Tapi Yo aku masih tidak percaya kau bisa menyetir sekarang" Pha masih tak mengalihkan matanya dari Yo.

"Ahh P'Phaaaaaa"

"Hahaha...Yo kau ingat, Yo dulu selalu menempel pada P, kau sangat penakut....dan si penakut itu bisa menyetir mobil sendiri sekarang?" Pha melanjutkan dengan senyuman lebar di wajahnya.

"P'Phaaa.. aku sudah dewasa sekarang Ingat!" Yo sedikit kesal mendengar hal itu dari Pha, memang ia dulu penakut tapi kan itu saat ia masih kecil.

"Emm.. tapi untuk P, Yo masih Yo kecilku" Pha mengatakan itu seakan itu normal baginya. Tapi Yo yang mendengar ini "Yo kecil KU"  kalimat itu membuat dirinya sedikit terkejut, Yo merasakan sesuatu menggelitik perutnya sekarang. Ahhh GOD apalagi ini? Pikir Yo.

"P'Phaaaa... aku tidak kecil...Kau lah yang terlalu tinggi seperti raksasa" Jawab Yo kesal mengabaikan perasaan aneh yang tiba-tiba ia rasakan, Yo masih tetap fokus ke jalan di depannya.

"Emm.. teserah Yo saja... P tidak akan merubah pikiran P"

"P'Phaaaaaa" Yo berteriak, dan melirikkan matanya sinis kearah Pha, sedangkan Pha hanya memberikan senyuman mautnya.. Ah Sial! Senyuman itu!! Yo kembali mengalihkan tatapanya kedepan... Yo mengerti kenapa teman-teman perempuan Pha tadi sangat terpesona dengan senyumannya... tidak akan ada yang selamat dari senyuman itu.. apalagi ini? Yo meringis saat ia merasakan jantungnya mulai berdetak cepat.

"Jangan marah" Pha mengacak rambut Yo dengan gemas. Yo hanya menarik napasnya panjang. Yo sedikit kesal tapi senyumnya tak bisa ia cegah saat ia mengingat Pha dulu selalu mengacak rambutnya hanya untuk menggoda dirinya.

"Nah kau lebih baik tersenyum" Pha mengangkat tangannya dari kepala Yo.

"P'Pha bisakah biarkan aku fokus untuk menyetir.. aku mohon" Yo sedikit melirik kearah Pha.

"Emm baiklah" Pha akhirnya memalingkan pandanganya kedepan, sedangkan Yo mengehmbuskan napas lega. Akhirnya dia bisa fokus juga.

.
.
.

Yo tidak langsung mengantar Pha kerumahnya. Ia mengajak Pha untuk makan malam terlebih dahulu. Yo mengajak Pha ke Cafe kesukaannya.. Cafe yang selalu ia kunjungi, Yo hanya ingin menunjukan tempat yang ia sukai pada Pha, Makan malam mereka terlihat menyenangkan, Yo dan Pha membicarakan banyak hal dengan suasana yang sangat nyaman.

"Ah sepertinya akan hujan" Yo menatap kearah langit dibalik jendela yang berada disampinya, Langit malam itu terlihat sangat gelap, tidak ada bintang-bintang yang biasanya selalu muncul.. tetesan-tetesan air mulai turun dari langit

"Gerimis" bisik Yo.

Yo mengalihkan matanya pada pria tinggi di depanya, tapi keningnya berkerut heran.

"P'Pha kau baik-baik aja?" Yo bertanya sedikit cemas saat ia melihat wajah Pha yang sedikit pucat.

"Ah...aku baik-baik saja Yo.. ayo kita Pulang sebelum hujan mulai deras" Pha berdiri siap untuk pergi

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang