YOU [Part 9]

4.1K 437 45
                                    

Tubuh kecilnya ia ringkukkan di sudut ruangan dan tubuh kecil itu mencoba sekuat tenanga menekan getaran dari tubuhya sendiri, termasuk menutup rapat mulutnya dengan kedua tangan yang sama bergetarnya.. ia mencoba tak menimbukan suara sekecil apapun meskipun detak jantungnya kini terdengar sangat kencang ditelinganya.

Matanya terus menatap tajam kegelapan yang mengelilinginya dengan penuh waspada,

Suara teriakan  dan hentakan kaki yang ia dengar membuatnya semakin meringkukkan badanya dalam ketakutan, berharap sumber dari suara itu tak menemukanya.

Suara-suara itu kini tak lagi ia dengar, indra pendengarannya sudah tak menangkap suara apapaun, sangat sunyi. Perlahan tubuk lecil itu sedikit menenang berpikir ia telah terhindar dari hal buruk.

Tapi...

BRAAAAAAKKK!!!!

Pintu terbuka!!! Jantungnya seakan meledak, tubuhnya menegang.

Pertama yang ia lihat yang buncul dari cahaya yang datang bersamaan dengan sura keras tadi adalah sebuah tangan besar yang mencoba meraihnya...Tidak.....

~~~

"P'Pha....P'Pha...."

Pha membuka matanya Cepat, nafasnya tersengal. ia beralih cepat menatap kearah suara yang menariknya kembali pada kesadarannya. Yo duduk disampingnya menatap dirinya dengan mata cemasnya. Tapi entah kenapa Pha merasa lega melihat Yo disana, setidaknya Pha menyadari hal itu hanyalah mimpi. Pha mengembuskan nafas lega.

Pha melirikan matanya ke atas dan menarik nafas dalam.. mimpi buruk itu lagi... pikirnya.. Pha menutup matanya dengan telapak tanganya mencoba memenangkan dirinya.. mengatur nafasnya yang kacau.

Mimpi itu benar-benar berpengaruh terhadap menatal dirinya. Kenapa disaat seperti ini mimpi itu harus datang?, kini Pha berlaih menatap Yo kembali. Aku telah membuatnya khawatir. Pikir Pha dalam pikiranya.

Yo yang terus menatap cemas Pha kini mengusap keringat yang ada dikening Pha. Yo benar-benar hawatir, ia terus memcoba membangunkan Pha saat melihat ekspresi wajah Pha yang mulai tak nyaman seperti ketakutan dan berkeringat dalam tidurnya.

"Jangan hawatir Yo, hanya mimpi buruk" Pha berbicara lembut dan menatap Yo. ia melihat ada sedikit airmata dimata indah Yo. Ahh liat apa yang terlah aku lakukan...

"Sungguh?" Suara Yo sedikit bergetar, Pha mengangguk dan memberikan senyuman penenang untuk Yo

"Em.. jagan hawatir" Pha mengangguk dan mengelus rambut Yo lembut..

"Pha kau membuat Kita hawatir.. kau tahu Itu!" Pha mengalihkan Matanya saat suara teriakan Forth terdengar dari bagian depan mobil, ia menatap Forth yang mengemudi didepanya melalui pantulan kaca spion.

"Maaf" Pha mengatakan singkat.

"Kau baik-baik saja?"

"Em tak ada yang perlu di khawatirkan"

Pha kembali mengalihkan perhatianya pada Yo disampingnya yang masih menatapnya dengan mata berair dan wajah cemasnya.

"Sungguh P'Pha?" kini Beam yang bertanya.

Beam dan Ming memutar tubunya kembali kedepan setelah Pha mengangguk pada mereka. Mereka berdua duduk di kursi bagian tengah sedangkan Pha dan Yo duduk dikusi bagian belakan..dan Kit duduk didepan bersama Forth yang mengemudikan mobil di bagian depan. Mereka berada dalam mobil Forth dalam perjalanan untuk rencana mereka pergi kepantai. Lebih tepatnya untuk mengerjakan tugas  dari tiga sekawan itu.

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang