YOU [Part 15]

3.8K 432 93
                                    

Yo kini membuka matanya dengan malas. Yo tidak akan membuka matanya dan hanya akan meneruskan tidurnya jika bukan karena sura menyebalkan Ibunya yang terus memanggilnya.

Cara ibunya untuk membangunkannya itulah yang membuat Yo tak sanggup untuk tidak bangun dari tidurnya, rasanya Yo akan gila karena kesal.

"Wayo....Wayo...Wayo...Wayo..." Ibu Yo terus mengulang namanya dengan nada yang sama tepat di telinganya.

Aahhhhhh Ibu aku mohon, Ini Gilaaa!!!

"Oke..oke..Yo bangun Bu" Yo bangkit dari tidurnya dengan kesal, bagaimana tidak kesal Yo semalaman tidak bisa tidur, seakan otaknya menolak untuk beristirahat. Yo baru bisa tertidur jam tiga dini hari, pantas saja jika sekarang Yo sangat mengantuk.

"Ayolah sayang bangun Phana sudah menunggu, tadi ibu pergi ke kamarnya dia sudah siap" Ibu yo menari selimut dari anaknya, memaksa anaknya untuk menurunkan badannya dari tempat tidur.

"Yo mengerti" Yo turun dari tempat tidurnya dengan malas.

Yo melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi tapi langkahnya terhenti saat kakinya menginjak tempat yang menggiatkan dirinya sesuatu.

Titik tempat dimana yang akan sealu membuat hatinya berdegub kencang, dan tempat yang memiliki arti lebih baginya, Perlahan semburan merah muda muncul di pipi Yo. Semua ingatan itu seakan terluang di depan matanya yang membuat Yo malu sendiri.

"Hehe" Yo cekikikan sendiri mengingat apa yang sebenarnya terjadi tadi malam, dan apa yang dilakukan Pha pada dirinya.

Yo menyentuh bibirnya yang sekarang telah tersenyum lebar, masih terasa, Pikir Yo malu

"Sayang kau baik-baik saja" Ibu Yo yang mendengar suara tawa Yo, kini menghentikan aktivitas merapikan tempat tidur yo, beralih menatap Yo dengan bingung

"Huh? Tidak.. tidak kenapa-napa" Yo melirik Ibunya dengan masih senyuman lebar di wajahnya.

"Terus, kenapa anak Ibu terus tersenyum seperti itu?" Tanya Ibu Yo pada anaknya dengan nada menggoda

"Tidak ada apa-apa hanya ingin tersenyum saja" Yo memalingkan wajahnya dari ibunya melangkah menuju kamar mandi dengan ceria. Sedangkan Ibu Yo hanya menggeleng meliat anaknya yang seperti itu.

"Pasti ada sesuatu yang terjadi antara mereka" Ibu Yo mengalihkan perhatiannya pada selimut Yo yang sedang ia lipat dengan senyum simpul di wajahnya

.

.

.

Yo kini sudah siap dengan seragam yang ia sudah kenakan, perlahan Yo melangkahkan kakinya menuruni tangga. Yo menyebarkan matanya mencari seseorang...

Ah pasti di dapur.. Yo menlangkahkan kakinya menuju dapur, dan benar apa yang mata Yo ingin lihat ada di sana.

Pha sedang duduk di kursi makan dan berbicara dengan Ibu Yo.

"Selamat Pagi" Yo menyapa Pha yang kini menatapnya dengan senyum di wajahnya.

"Pagi Yo" Pha membalas salam Yo

"Kemari sarapan dulu sayang" Ibu Yo menarik tepat duduk di sebelahnya

"Em" Yo mengangguk

Yo duduk tepat di depan Pha, entah kenapa setelah status barunya dengan Pha, hanya untuk menatap mata Pha saja Yo sangat gugup, jantungnya terus berdetak cepat...

Oh Tuhan... aku benar-benar harus membiasakan diri.. jika terus seperti ini aku akan benar-benar mati.. jantung ku tidak akan sanggup menanggungnya... Yo meringis dalam hati

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang