Langit diatas mereka sudah sangat gelap tapi bukan berarti aktivitas enam mahasiswa Fakultas Seni Universitas Bangkok itu berhenti.
Mereka menghabiskan siang dengan menjelajahi semua tempat yang ada di sekitar pnatai, mencari inspirasi untuk lukisan Yo, Ming dan Beam.
Saat mereka kembali ke Vila Ming mengajak melakukan BBQ untuk makan malam mereka, meskipun awalnya di tolak oleh teman-temanya karena suhu dipantai saat malam sangat dingin di tambah jarak Vila mereka sangat dekat dengan pantai.. hembusan angin sangat kencang akan lebih nyaman di dalam Vila yang lebih hangat.
Tapi Ming bersikeras dengan niatnya itu, Ming terus membujuk yang lainnya bahkan ia sudah mempersiapkan segalanya.
"Ming kapan kau mempersiapkan semua ini?" Yo bertanya pada Ming dengan tangannya yang mengangkat kantong keresek putih yang di dalamnya ada dua potong besar daging sapi.
"Tadi pagi, sebelum kita berangkat aku pergi ke supermarket untuk membeli semua ini" Ming dengan bangganya menunjuk semua bahan-bahan dari saus, sayuran, bumbu bbq instan sampai beberapa camilan, dan tentu kantong keresek yang masih di tangan Yo itu.
Yo memutar bola matanya malas saat ia melihat Ming memainkan kedua alisnya padanya.
Sial Ming berhentihlah.. kau terlihat konyol.
"Terus bagaimana alat pemanggang dan arang?" Ming menatap Beam yang bertanya padanya, Ming mengangkat jari telunjuknya di depan wajah Beam dan menggoyangkanya
"jangan khawatir, setiap Vila selalu menyiapkan pemanggang, dan soal arang Tiga senior kesayangan kita itu lah yang mencarikannya" Ming tersenyum puas dan mulai terkekeh girang.
"Kau Ming... niat mu datang kemari sebenarnya untuk mengerjakan tugas atau untuk semua ini?" Beam menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah temanya ini..
"Keduanya" Ming menjawab singkat dan memberikan kedipan mata untuk Beam,
Suasana hati Ming sepertinya sangat bagus hari ini.. pikir Yo melihat tingkah Ming sekarang
Yo tertawa geli sementara Beam hanya memutar bola matanya kesal.
"Oh dudde... Ming kau luar biasa!" Yo mengacungkan jempol nya ke arah Ming
"Thank you Buddy" Ming meloncat ke arah Yo dan memberikannya Hi5, setelah itu mereka berdua mulai tertawa bersama
"Oh GOD.... selamatkan aku dari mereka" Beam menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya, Beam sedikit kesal tapi ia tak mampu melakukan apapun pada dua sahabatnya ini.
"Eiii Beam... kau seharusnya senang, karena aku memberikan Peluang untuk mu dan P'Forth mendapatkan quality time" Ming berjalan ke arah Beam cepat dan merangkul bahu Beam erat
" Lihat di luar sana suasana pantai dengan hiasan bintang-bintang dilangit... jangan lupakan angin sepoi-sepoi dari laut... romantisnya" Ming berbicara seperti membacakan puisi dan merentangkan tangannya ke udara,
oke kali ini Ming kau sudah berlebihan Pikir Yo geli
"Terserah.." Beam melepaskan tangan Ming dari lehernya paksa.
"Dan tentu saja aku tidak akan melepaskan kesempatan ini.... P'Kit tunggu aku...pasti aku sukses" Ming menyatukan kedua tangannya seakan ia sedang berdoa
"Berhenti mengoceh Mingkwan... mulai lah membersihkan daging sapi ini dan memotongnya" Beam meraih kantong keresek berisi daging sapi di atas meja dan melemparnya ke arah Ming
"Apa? kenapa aku?" Ming melongo, dan refleks menagkap daging itu dengan kedua tangganya
"Jangan protes Mingkwan" Beam menatap Ming Tajam, sementara Ming langsung menutup mulutnya rapat dan mengangguk patuh, nyalinya langsung menciut melihat tatapan tajam Beam padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
FanfictionHighest Rank : 103 in Fanfiction Salah satu Risiko untuk menjadi DIAM adalah orang lain dapat mengisi kediamanmu dengan interprestasi mereka sendiri. . ~ Kamu membosankan ~ Kamu menyedihkan ~ Kamu aneh ~ Kamu hanya peduli pada dirimu sendiri Saat m...