Yo terus menatap geram pemandangan yang menggangu di depannya, Yo merasakan seolah hatinya terbakar, sangat panas. Yo menarik napas dalam beraharap ia bisa menenangkan emosinya sekarang.
Yo mengalihkan matanya pada makanya di depannya.. mengambil garpu dan menusukkannya pada satu potong daging sapi yang tadi Beam dan Forth panggang kemudian memasukannya langsung ke dalam mulut kecilnya.
Kini mulutnya terlihat mengembung karena potongan daging sapi yang Yo makan terlalu besar untuk ukuran mulut kecilnya itu. Tapi hal itu tidak Yo masalgkan karena sekrang Yo mulai mengunyahnya keras seakan ia melampiaskan kekesalannya pada kunyahannya itu.
Entah Yo menyadarinya atau tidak teman-temanya menatap dirinya geli dengan tingkah menggemaskan seperti anak kecil. Terutama Ming yang tersentum girang dari tadi melihat Yo yang benar-benar terlihat cemburu pada tiga wanita di depanya itu.
Yo kembali mengalihkan kedua bola matanya untuk menatap tajam sumber kekesalannya.
Pring wanita yang duduk di samping kiri Pha, sekarang sedang meletakan sepotong daging di atas piring Pha dengan senyum penggodanya..
Pring? Nama macam apa itu!.
Yo menatap sinis wanita yang baru saja ia tahu namanya itu. Yo akhirnya tahu nama tiga wanita menyebalkan itu
Yo melirik ke arah lain, dan matanya memicing saat melihat Lin, wanita menyebalkan kedua mencoba mengelap kening Pha dan Fon wanita menyebalkan ke tiga dia terus menatap Pha dengan Mata laparnya.
Yahhh!! Di sini sangat dingin bukan panas... mana mungkin P'pha berkeringat... Dan jangan lihat P'Pha dengan mata menyebalkan itu!!!!
Yo berteriak kesal dalam kepalanya, sedangkan mulutnya masih mengunyah daging yang seakan tak habis-habis Yo kunyah.
Dan kini Yo menatap lekat Pha yang tepat duduk di depannya. Yo paling kesal pada pria di depannya itu.. Pha makan dengan tenang dengan wajah datarannya itu, Pha seolah tak mempermasalahkan tingkah tiga wanita itu padanya.
P'Pha Kau!!!
Yo tiba-tiba berdiri, melangkahkan kakinya melewati kursi tanpa sandaran itu. Menghentakkan kakinya dan berjalan cepat kedalam Vila, Tanpa memperdulikan tatapan bingung teman-temanya..
"Kenapa dia, apa dia sedang PMS?" Pring berbicara dengan nada bercanda dan dibalas tawa dua temanya. Sementara yang lain tak memperdulikan mereka
Beam menatap Ming seolah bertanya 'Apa yang terjadi pada YO?' Ming yang mengerti tatapan temanya itu hanya mengedikkan bahunya.
"Ming coba berbicara pada Yo" Kit sedikit menyenggol Ming
"P kau tidak tahu jika Yo sedang moody seperti ini, tidak ada yang akan dia dengar" Ming menjelaskan jika percuma untuk berbicara dengan Yo sekarang.
"Benarkan Beam?" Ming beralih bertanya pada Beam
"Iya, lebih baik biarkan Yo sendiri dulu"
"Sepertinya Yo benar-benar kesal?" kali ini Fort berbisik di telinga dan terkekeh kecil, Beam
Beam menolehkan kepalanya ke arah Forth yang duduk di sampingnya dan memberikanya sikutan pelan di perut."aku akan berbicara pada Yo?"
Semua yang ada di sana mengalihkan pandangannya ke sumber suara, Pha sudah berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya melewati kursi siap untuk berjalan menyusul Yo.. Tapi langkahnya terhenti saat ia merasakan ada yang meraih tangannya."Pha apa kau tidak dengar apa yang di katakan Ming, percuma bicara dengan anak itu" Pring berbicara pada Pha
"Ia biarkan dia sendiri, tetap lah di sini Pha" Fon berbicara pada Pha dengan nada memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
FanfictionHighest Rank : 103 in Fanfiction Salah satu Risiko untuk menjadi DIAM adalah orang lain dapat mengisi kediamanmu dengan interprestasi mereka sendiri. . ~ Kamu membosankan ~ Kamu menyedihkan ~ Kamu aneh ~ Kamu hanya peduli pada dirimu sendiri Saat m...