Tubuh Pha limbung ke belakang setelah ia merasakan tabrakan atau pelukan pada tubuhnya. Pha sempat terkejut saat itu terjadi sebelum matanya menangkap siapa yang sekarang memeluknya.
"Reen bagai mana bisa kau?" Pha bertanya kaget, saat Reen atau Chereen lah yang tiba-tiba memeluknya.
"Surprise!!" Reen menatap Pha dengan senyum mengembang di wajah cantiknya.
"Yah bagai mana bisa?" Pha membalas senyuman Reen, wanita cantik di depannya ini sangat mengejutkan Pha dengan tiba-tiba muncul di depannya seperti ini.
"Aku datang karena mengkhawatirkan mu Pha, bagai mana keadaanmu? Maaf aku terlalu telat untuk datang kemari" Kini Reen menatap Pha dengan cemas
"Nanti" Jawab Pha singkat di balas anggukan Reen
"Ehem" suara Forth mengintrufsi Pha dan Reen. Pha yang menyadari Forth yang masih berdiri di sampingnya hanya memberikan tatapan minta maafnya.
"Ah Reen kau tahu kan Forth" Pha menunjuk Forth di sampingnya sedangkan Reen mengalihkan tatapannya pada Forth.
"Ahh.. dulu kita pernah skype bersama kan?" Kata Reen saat melihat Forth yang ia tahu adalah teman masa kecil Pha.
"Em senang bertemu dengan mu P'Reen" Forth memberi salam pada Reen..
"Oh my.. sudah sangat lama ada yang memanggil ku P" Reen sedikit terkekeh.
Pha tersenyum menatap Reen dan Forth yang mulai berbicara satu sama lain mereka berkenalan saat dulu Pha dan Forth melakukan skype dan kebetulan Reen ada di sana juga.
Dua minggu lalu Pha menghubungi Reen karena potongan memori lama yang seharusnya sudah tak pernah mengganggu Pha mulai Pha lihat lagi. Saat bayangan memori itu datang yang ia pertama pikirkan adalah Cherreen. Reen adalah seorang mahasiswa kedokteran S2 jurusan psikiatri tiga tahun diatas Pha saat Pha pindah ke Inggris, mereka tak satu universitas Pha bertemu Reen pertama kali saat Pha pindah ke apartemen barunya di sana, Reen adalah tetangga Pha di apartemen itu, di tambah Reen adalah keturunan Thailnad juga yang membuat komunikasi mereka lebih lancar.
Pha membuka hatinya pada Reen karena saat Phobianya kambuh Reen adalah orang yang menolongnya keluar dari Phobianya saat itu. meskipun Reen lebih tua, tapi Pha tak pernah memperlakukan Reen selayaknya seorang yang lebih tua darinya tapi lebih ke arah teman karena itu lebih nyaman menurut Pha, di tambah penapilan Reen dan sikapnya yang jauh di bawah umur sebenarnya.
Setelah Reen lulus dia lah yang menjadi psikiater Pha dan terus mencari cara untuk menyembuhkan Phobia Pha dengan segala metode, sampai pada tahap mereka berhasil menghentikan bayangan akan kejadian mengerikan di balik Phobia Pha yang selalu mucul saat kambuhnya Ombrophobia Nya Pha. Tapi hal itu tak berlangsung lama karena potongan dari memori yang paling membuat Pha menderita telah kembali.
Pha tiba-tiba ingat sesuatu, matanya ia alihkan mencari seseorang, keningnya berkerut saat matanya menatap ke arah di mana seharusnya orang yang ia cari tidak ada di sana bersama Kit dan Ming.
Pha melangkahkan kakinya tanpa memperdulikan Reen dan Forth yang masih berbicara.
"Pha kau mau ke mana" Reen menatap Pha bingung.
"Ah tentu saja, kau dalam masalah Pha" Sahut Forth saat menatap Ke mana Pha berjalan.. Forth sempat melihat Yo ada di sana sebelumnya dan kini Yo sudah tidak ada di sana lagi.
"Kenapa?" Tanya Reen pada Forth bingung sementara mengedikkan bahunya pada Reen dan mengajak Reen melangkahkan kaki merka menyusul Pha.
Pha menatap Ming bingung, raut wajah sahabat dari pacarnya itu terlihat sangat masam. hatinya mulai merasa tak enak sekarang. Pha menatap Kit mencoba mendapatkan penjelasannya darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
FanfictionHighest Rank : 103 in Fanfiction Salah satu Risiko untuk menjadi DIAM adalah orang lain dapat mengisi kediamanmu dengan interprestasi mereka sendiri. . ~ Kamu membosankan ~ Kamu menyedihkan ~ Kamu aneh ~ Kamu hanya peduli pada dirimu sendiri Saat m...