Yo menatap ke depan terlihat fokus dengan apa yang profesor terangkan di depan kelas, terlihat sangat normal bagi mahasiswa yang sedang dalam proses belajar dalam kelas, tapi ada sesuatu yang aneh bagi dua teman Yo yang duduk di kedua sisi Yo.
Konsentrasi Beam dan Ming seakan menjadi buyar karena mereka mendapatkan sesuatu yang aneh mengenai temanya, Wayo.
Sesekali Ming melirikan matanya ke arah Yo dengan heran, pada awalnya Ming berpikir Yo demam karena wajahnya terlihat sedikit merah tapi sepertinya hal itu tidak benar, Ming sempat cek suhu tubuh Yo dan masih dalam batas normal.
Mata Yo memang menatap ke depan seakan ia menaruh perhatiannya penuh pada pelajarannya. Tapi hal itu sangatlah salah, mata Yo meskipun menatap lurus tapi mata itu kosong seakan mata itu menatap hal lain yang lebih menguasai pikirannya sekarang. Sesekali senyum kecil di bibir kecil itu terbentuk dengan semburan merah muda tipis di kulit pipi seputih susunya, kemudian Yo akan menggigit bibirnya dan mengerutkan keningnya.
Hanya ada satu dugaan yang Ming pikirkan sekarang. Setelah tadi pagi Yo mengirimnya pesan untuk tidak perlu menjemputnya padahal biasanya Yo akan meneror Ming untuk tidak telat menjemputnya.
Tentu saja dengan Yo yang tiba di kampus dengan diatar mobil putih mewah sangat lah tidak biasa. Hal yang membuat penasaran bagi Ming adalah siapa orang di balik kemudi mobil mewah itu.
Kemungkinan besar orang itu P'Pha... pasti terjadi sesuatu pada mereka.. Pikir Ming menyelidik.
Ming mengalihkan matanya menatap Beam yang sedang melirikan matanya pada Yo sama seperti dirinya. Mereka saling menatap dan seperkian detik kemudian mereka tersenyum penuh arti, seakan mereka tahu bahwa mereka memikirkan hal yang sama.
Bel tanda habisnya jam kuliah hari itu berbunyi, semua mahasiswa mulai keluar menyisakan tiga sekawan yang masih betah terduduk di kursi masing-masing.
"Hey..Hey...." Ming dan Beam menarik tangan Yo yang mulai berdiri kembali duduk di kursinya.
"Ada apa dengan kalian?" Yo menatap kedua temanya secara bergantian.
"Ada yang ingin kau beri tahu pada kami, Wayo?" Ming berbicara dengan nada tegas.
"Huh?" Yo menatap Ming bingung.
"Yah! berhenti memasang wajah polos itu" Ming menaikan nada suaranya.
"Ming pelan-pelan, teman kita yang satu ini memang terlalu polos" timpal Beam yang mengambil perhatian Yo. Yo kini menatap Beam dengan kening berkerut seakan ia berkata Apa yang terjadi di sini?
"Wayo sayang... katakan apa yang membuat mu sebahagia ini?" Beam mulai berbicara sangat lembut "Wajah mu sangaaaaaat merah sekarang" Beam melanjutkannya dengan nada menggoda.
Yo yang sadar apa yang kedua temanya sedang coba bicarakan padanya. Mereka sudah menyadarinya. Yo menundukkan kepalanya rendah perasaan malu yang sangat besar memasuki dirinya sekarang.
"Wooow...Apa lagi sekarang" Ming muai tertawa keras melihat tingkah Yo yang seperti anak remaja.
"Aww menggemaskan" Beam mencolek pipi tembem Yo yang sudah sangat merah. Oke sekarang Beam dan Ming sangat menikmati menggoda Yo.
"Ayo beri tahu kami"
Yo mengangkat kepalanya, Aku tidak punya pilihan. Yo menghela napas sebelum menatap Ming dan Beam bergantian.
"Aku dan P'Pha resmi pacaran" Yo mengatakannya sangat cepat
"APA?" Beam dan Ming berteriak secara bersamaan
"Aku tidak akan mengulanginya!"
"Huahahahaahahah" Tawa Ming pecah "Sudah ku duga ini yang terjadi" Ming melanjutkan di sela tawanya, sementara Beam tersenyum lebar melihat Yo yang mencoba menutupi rasa malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
FanfictionHighest Rank : 103 in Fanfiction Salah satu Risiko untuk menjadi DIAM adalah orang lain dapat mengisi kediamanmu dengan interprestasi mereka sendiri. . ~ Kamu membosankan ~ Kamu menyedihkan ~ Kamu aneh ~ Kamu hanya peduli pada dirimu sendiri Saat m...