Aku pernah bermimpi, suatu hari aku akan pulang ke rumah. Disana ada ibu, ayah, dan Juliet.
Seperti drama keluarga pada dasarnya, ayah akan duduk membaca koran di meja dapur sedangkan ibu sedang memasak atau merapikan suatu ruangan. Aku pulang, dan Juliet menyusul dengan berceloteh ria dibelakang.
Tapi, itu akan terjadi seandainya aku tidak lulus di usia 16.
Itu tidak akan terjadi seandainya ayah tak meninggal.
Itu tidak akan terjadi seandainya Juliet tak menjadi pria.
Itu tak akan terjadi seandainya ibu tak mengetahui segalanya.Tangannya yang serba ingin tahu dan tak bisa dikendalikan itu membawa malapetaka.
Seharusnya, kami bisa menyelesaikan sandiwara kami.
Aku tidak suka ini. Penyesalan, haruskah aku berkubang pada semua itu ?Satu-satunya hal yang mampu kulakukan adalah termenung. Menelaah kembali. Menemukan masalah. Memikirkan solusi yang tepat. Menyesali mengapa aku tak menemukan dan memilih solusi tersebut lebih cepat.
. . .
Si kembar mengguncang tubuh Ethan. Mereka tak bersuara, mereka bungkam saat Ethan menyibakkan benda yang menutupi wajahnya dan menatap ke arah si kembar dengan tatapan kesal.
Mereka sama-sama tak bersuara. Jadi, Ethan berdiri dan menghempas segalanya dengan kasar. Ia meninggalkan si kembar di belakang.
Si kembar menerawang.
. . .
Lily Robert menghampiri Cherry Glitch. Wanita itu membawa semangkuk sup kacang merah di tangannya dan duduk di samping Cherry Glitch.
"Kau harus makan ini."
Cherry Glitch menoleh. Ia menatap sebentar makanan yang dibawa oleh Lily Robert, lalu memandang Lily Robert.
Ia cemberut setelah itu."Aku tidak suka sup kacang merah."
Lily Robert menaruh nampannya di pangkuan Cherry Glitch, kemudian menyematkan rambut Cherry yang lepek dan basah karena keringat ke belakang telinganya.
"Target nomor 2 telah ditemukan. Kau harus sehat, jangan terpaku pada ego-mu. Kita ada untuk sirkus."
"Kau tidak memahami perasaanku."
"Aku tidak tahu asal mula permasalahan. Tapi melihat kau akrab dengan orang-orang sirkus, aku merasa tenang."
"Aku kehilangan personalitasku. Lupakan semua hal yang pernah kulakukan."
"Kau mungkin tidak ingat, tapi kau pernah datang padaku dan menceritakan semuanya."
Cherry Glitch duduk dengan tegak. Matanya melebar saat ia menoleh dan mengatupkan bibirnya rapat pada Lily Robert seolah bertanya,
Benarkah begitu ?
. . .
Ethan sedang duduk di dahan pohon paling tinggi saat jam menunjukkan pukul 02.42 dini hari. Meskipun matanya sayu, ia tak bisa tidur. Angin malam berhembus pelan, namun terlalu dingin untuknya. Alhasil, ia hanya memainkan sihir kecilnya.
Ia menjentikkan jari di udara dan muncul kerlap-kerlip kecil. Berjatuhan dari tempatnya duduk ke tanah di bawahnya. Kerlap-kerlip itu mengundang perhatian Theresa Bullock dan wanita itu mendekati pohon yang diduduki Ethan.
Namun, ia hanya memperhatikan. Ia tidak bersuara, ia tidak menyatakan bahwa dirinya ada disana.
Theresa Bullock duduk di bawah pohon, membelakangi posisi Ethan yang menghadap tepat ke arah matahari terbit. Theresa Bullock menguping, namun tak ada yang terdengar dari mulut Ethan, hanya jentikkan jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLASS MEMORY
Mystery / ThrillerKisah dengan Tema Sirkus mungkin sudah beredar di pasaran. Begitu pula yang bergenre Misteri-Thriller-Horror. Glass Memory menyajikan kisah tersebut dalam sebuah Sirkus Supernova. Asprenderoux adalah lembaga keamanan swasta yang berwujud hotel binta...