Chapter 4 : Whisper

766 75 53
                                    

Namja manis itu menutup kedua iris rubynya tanpa melepaskan kepalan kedua tangannya, "Aku yakin kau tidak akan mengecewakanku."

Kini iris itu terbuka seiring warnanya yang berubah menjadi ungu, pertanda dirinya benar-benar kesal.






"Jang Dongwoo."







Happy Reading ^^





[Flashback, 2 years ago]

Kulangkahkan kakiku menuju sebuah gedung yang dalam bahasa manusia, disebut sekolah. Banyak manusia yang berdandan sepertiku untuk mengikuti perkenalan sekolah. Yeah, ini tahun ajaran awal bagi mereka yang lulus dari sekolah mereka sebelumnya.

Mwo? Kalian heran kenapa aku menyebut manusia itu dengan 'mereka'? Hahahaha kuyakin kalian juga manusia seperti mereka itu. Akan kuberitahu, aku seorang vampire kelas terkuat, Strigoi, dan aku termasuk jenis Astaroth. Aku tidak memiliki nama, tapi karena Tuanku menyuruhku untuk membasmi musuh kami, akhirnya aku diberi nama Jang Dongwoo.

Kami mendapat kabar kalau ada Moroi di sekolah ini, bahkan aku sangat malas berurusan dengan mereka. Karena mereka sangat emosional, sedangkan aku yang notabene Astaroth lebih tenang, kecuali jika kau menyakiti Tuan kami, bersiaplah menemui ajalmu, sayang khekhekhe~

Kutatap sekolah itu cukup lama, hingga seorang namja menabrakku dari belakang.

"A-ah, jwoseonghamnida.." dan namja itu pergi begitu saja.

Kalian tau istilah durian runtuh di pagi hari? Haha, yap! Aku merasakan itu!





Aku menemukanmu, Moroi hina, tch.

Selama masa perkenalan berlangsung, hah perkenalan apanya! Ini penyiksaan bagi mereka, tapi tidak bagiku. Bagiku, ini perbudakan! Astaga jika saja bukan perintah Tuanku untuk berbaur dengan mereka demi bisa membunuh Moroi itu, aku tidak mau disuruh untuk melakukan hal-hal aneh seperti ini!

Aku Astaroth! Bangsawan di kelas Strigoi yang paling ditakuti setelah Tuanku, kenapa aku harus diperbudak seperti ini apalagi manusia itu, haahhh??!!

Tenang Astaroth yang Mulia, ini demi Tuanmu~ Khekhekhe~

Banyak dari mereka yang mengeluh kelelahan, mengeluh entah apapun, dan masih banyak lainnya. Apa manusia selemah ini? Pantas saja kalian selalu jadi santapan kami, khekhekhe~

Mata lebarku tak lepas dari gerak-gerik bocah Moroi itu, aku heran untuk apa ia berpenampilan aneh seperti itu? Walaupun aku seorang Astaroth yang memiliki kemampuan bisa mencuci otak dan membaca pikiran mereka, namun aku tidak bisa melakukan itu pada Moroi itu.

Tentu saja, karena dia bukan manusia!

Setelah masa 'perkenalan' aneh bagiku, kami melangkah menuju koridor kelas kami. Ah sial, aku tidak sekelas dengannya!

Kutatap guru yang membagi kelas kami, bermaksud mencuci otaknya agar merubah pembagian kelas agar aku bisa memata-matai bocah Moroi itu.

Aneh, tidak ada perubahan pada guru itu. Bahkan ia sudah selesai membagi kelasnya. Apa jangan-jangan...

Guru itu menatapku aneh, dan menghampiriku, "Kenapa kau menatapku tajam seperti itu, Jang Dongwoo haksaeng?" Tanyanya sembari menatap nametag ku.

"A-ah, jwoseonghamnida seonsaeng, kupikir kau seorang yeoja. Kau manis hehe~" ujarku sembari memberikan deepbowku.

"Hmm arraseo. Jja pergilah ke kelasmu, yang lain sudah menuju kelas mereka."

[WooGyu] The DaywalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang