'Chul-ie.. Gyu-ie.. Orangtua kalian percaya pada kalian, begitupun aku.. Kuharap saat aku mati nanti, aku bisa memeluk kalian di saat terakhirku..'
Happy Reading ^^
Seorang yeoja tengah memandang sebuah danau yang memantulkan sinar indah sang rembulan. Namun, sisi benaknya yang lain memikirkan, perubahan sang rembulan yang memilih melihat pertumpahan darah kembali.
"Lama tidak bertemu, Kim Kibum, The Great Slayer of Vampire."
Key mengalihkan pandangannya ke sumber suara, kemudian terkekeh, "Aku tidak merasa cocok dengan gelar itu, Faust."
"Kau sama seperti dirinya, menggunakan alasan yang sama, hahahha~"
Kini Faust berada di samping yeoja Feeder itu, "Dia pun juga merasa rendah untuk menerima gelar yang telah dipersiapkan oleh King Arthur sendiri."
Key tersenyum sedih, mengingat sang mendiang Raja Teragung dan pengkhianatan dari seorang vampire yang membuat kakaknya mati, "Apa Gyu-ie sudah tau?"
"Yeah, aku sudah memberitahunya. Hanya saja, keberadaanmu masih dirahasiakan."
Key terkekeh kemudian menatap Faust, "Jangan beritahu mereka." Kemudian mengalihkan pandangannya pada sang rembulan yang masih bersinar indah tanpa membawa ancaman bagi mereka, "Aku tidak mau mereka bersedih saat aku mati nanti."
"Kau tau? Aku tidak menyangka bahwa Feeder dari Gyu-ie adalah temanku, dan teman manusiaku juga ikut memiliki ikatan dengan sang Astaroth. Aku tidak tau apa yang terjadi saat diriku tidak ada, tapi...kurasa memang waktu kita sudah dekat."
"Apa kau melihat wajah Gyu-ie dan Chul-ie yang tidak suka saat aku menatap pasangan mereka dengan tatapan memuja? Mereka sangat menggemaskan bukan? Ku akui, aku menyukai mereka. Hanya saja, aku lebih mencintai seseorang tanpa aku mampu membalas perasaannya.."
"Anggap saja wajah menggemaskan mereka sebagai kenangan terakhir untukku nanti.."
"Karena..inilah takdirku.."
Keduanya terdiam, menikmati angin semilir yang menyejukkan hati, namun memilukan di saat bersamaan.
"Manusia dan Feeder, keduanya ibarat koin namun berbeda sisi, begitupun dengan Moroi dan Strigoi. Namun, dengan sebuah proses yang dinamakan cinta, Manusia dan Moroi ataupun dengan Strigoi, jika saling terikat akan melahirkan seorang Dhampir."
"Terkadang, proses itu bisa menyakiti diri masing-masing. Tergantung kau bisa memilih manakah yang paling kau cintai, keluargamu, kekasihmu, teman-temanmu? Tidak ada yang salah dengan pilihanmu. Yang salah, caramu memperlakukan proses itu."
"Pengorbanan adalah bukti yang menunjukkan rasa cinta kalian, anakku. Dan kenyamanan adalah hasil akhir dari pengorbanan pada cinta kalian itu, meskipun kau tau bahwa yang kau cintai adalah yang terburuk sekalipun."
"Karena yang terburuk, bisa menjadi yang terindah saat merasakan proses itu."
Key terhenyak saat mendengar penuturan Faust, "Jangan sampai kau menyesali sesuatu Key-ah. Jika kau mencintainya, katakan padanya."
"Sudah terlambat, dan aku tidak akan mengatakannya. Karena...mengatakannya sama saja aku membuat dirinya sedih, Faust..."
"Apa..kau akan melakukannya, anakku?"
"Eum. Bukan karena petuah King Arthur saat itu, tapi karena memang mereka lah yang bisa menyegel sang Incubus King dibanding kita semua. Dan Conkram akan menjadi terang, seperti petuah Yang Mulia."
.
.
.Seorang namja berjalan tegap menyusuri lorong itu, hingga kaki jenjangnya berhenti di depan pintu megah kastil itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[WooGyu] The Daywalker
Fanfic"Mungkin bagimu aku hanyalah manusia culun yang harus dimusnahkan. Tapi, saat malam hari, bersiaplah kau yang kumusnahkan." Kim Sunggyu, seorang vampire yang memiliki kelebihan bisa bertahan di siang hari tanpa harus terbakar dan kuat terhadap hal-h...