Sequel : Sunshine [DongYa]

502 45 79
                                    

Inspiration from : B1A4 - Sunshine






Happy Reading ^^






"You're a sunshine in my dark soul." - Jang Dongwoo




Mentari mulai menunjukkan sinar keindahannya di seluruh dunia. Sinar-sinarnya bahkan ikut mengintip dari celah gorden sepasang namja yang masih tenggelam dalam dunia mimpinya. Namun, sinar itu mengganggu kenyamanan tidur seorang namja yang memeluk posesif namja lain di ranjangnya.

Perlahan, matanya terbuka seiring retinanya menyesuaikan sinar yang masuk ke penglihatannya. Hingga terlihatnya sepasang doe hitam kecoklatan yang memiliki unsur dark tersendiri.

"Pagi, Hobaby~ eungh~" Ujar Dongwoo yang kini menatap Hoya yang masih menjelajahi dunia mimpinya di dalam pelukannya. Ia tersenyum saat melihat bibir tipis yang merupakan candunya itu sedikit mengerucut seolah bergumam kecil.

Tangan besar Dongwoo yang menganggur, ia gunakan untuk mengusap wajah Hoya lembut. Tangan satunya ia gunakan untuk semakin menarik tubuh kekasihnya yang memang sejak semalam dijadikan bantal oleh sang kekasih.

Dongwoo teringat saat dirinya menjadi Astaroth yang begitu diagungkan, dan membenci perasaan kotor yang dinamakan cinta. Membenci klan Moroi yang mampu memiliki perasaan itu.

Namun, takdir mengubahnya. Pertemuannya dengan Hoya di dunia manusia, membuatnya harus menjilat ludahnya sendiri. Bahkan, entah sejak kapan ia merasakan iri pada Moroi yang berada dibawah kastanya, karena bisa merasakan perasaan itu tanpa beban apapun.

"Maafkan aku yang dulu naif pada diriku sendiri.. Jika saja aku bukan Astaroth saat itu, ingin aku memelukmu saat itu, bahkan selama yang aku mau.."

"Kau tau chagi? Rasanya aku ingin mati saat melihat kau terluka di perang waktu lalu, bahkan yang melukaimu adalah aku. Aku merasa semakin hina saat itu.."

"Tapi, kau bahkan tetap mencintaiku dan menungguku, entah aku bisa hidup kembali atau tidak. Aku tidak menyangka jika manusia polos dan tulus sepertimu, mampu menyinari jiwa gelapku, Astaroth yang dikenal keji dan bengis."

Kini Dongwoo perlahan mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir tipis itu lembut, berusaha tidak mengganggu tidur nyenyak sang kekasih.

"Aku mencintaimu, Hobaby.. Maafkan aku, kurasa kali ini sudah waktunya aku membuatmu menangis lagi."

.
.
.

"You're a sunshine in my desperate life, without you, I'm nothing." - Lee Hoya




Hoya kalang kabut saat ini, pasalnya saat ia membuka mata, tidak ada namja tercinta yang selalu memeluknya saat ia terbangun. Ia bertanya pada tetangga apartmentnya, bahkan petugas keamanan apartmentnya, tidak ada yang melihat kemana sang kekasih pergi.

"Woohyun! Kutelpon saja dia!"

Tuuttt...

Hanya nada sambung yang Hoya tangkap, sang pemilik tidak mengangkat telponnya sama sekali. Hingga namja Busan itu memutuskan, untuk langsung menghampiri apartment Woohyun.

Tok tok tok

"Nuguseyo?"

"Sunggyu-ah! Ini aku, Hoya!"

Sunggyu membuka pintu dan langsung mendapatkan pelukan dari Hoya, "W-waeyo?"

"D-dongwoo.. menghilang Sunggyu-ya~~~ Hiks.."

Sunggyu membawa masuk Hoya ke dalam apartmentnya, dan mengajaknya duduk di sofa ruangan itu, "Aku akan membuatkan minuman dulu."

Tak berapa lama, Sunggyu membawakan hot chocolate mengingat suhu musim gugur yang lebih dingin saat ini, "Woohyun sudah pergi ke studio, kau tidak menyusulnya?"

[WooGyu] The DaywalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang