Chapter 21 : The Truth

471 68 110
                                    

"Matilah kau, manusia..hina..!"






Happy Reading ^^





Siinngggg

"Aaakkhhh ige mwoyaaaaa????"

Dongwoo refleks melepas cengkraman pada leher Hoya akibat sebuah sinar yang begitu terang. Hoya jatuh tersungkur, menarik nafas berulang-ulang memenuhi kebutuhan oksigennya yang sangat menipis tadi.

"Key-sshi...."

Key melangkah yakin mendekati Astaroth itu, dan kini berdiri di depan Hoya sembari mengarahan Mirror of Fiend miliknya yang bersinar pada sang Astaroth yang masih menutupi wajahnya dari sinar itu.

"Dia bukan kekasihmu yang kau kenal, Hoya. Jiwa aslinya tersegel, dan aku yakin hanya kau yang bisa melepas segel itu."

Lee Sungjong sang Incubus mengalihkan pandangannya pada sebuah sinar yang sangat ia kenal, "Hello my Pure Blood.."

"Hentikan omong kosongmu iblis!"

CRASH

Sang Incubus kini dalam bentuk aslinya, bersamaan dengan langit dan bulan yang berubah menjadi ungu setelah ia menebas Sunggyu, "Kau bukan tandinganku, bocah."

"A-akh..."

BRUK

Woohyun menghentikan pertarungannya saat refleks mendengar suara seseorang ambruk, dan membulatkan matanya saat Sunggyu lah yang tertebas.

"A-andwae.."

"SUNGGYU-YAAA!!!!!" Teriak Heechul dan berlari mendekati tubuh adiknya yang terkapar itu.

"Kim Myungsoo, tangkap yeoja Pure Blood itu! Dialah yang kita cari untuk ritual Purple Moon ku!!"

Myungsoo terbang menuju target, dan berhasil menghindar dari suluran-suluran kayu Moza dan Han Geng yang berusaha menahannya.

Woohyun berlari menuju Sunggyu, "G-gyu..." ia jatuh bersimpuh saat melihat darah mengalir dari dada Sunggyu yang tertebas.

"H-hyun.. nan.. gwenchana.. uhuk!"

"HAN-IE BAWA MOZA KESINI UNTUK MENYEMBUHKAN ADIKKU JEBAL!!!! HIKS.."

"G-gyu-ie.. Kumohon... bertahanlah..."

"Eum.. Aku..sudah tidak lemah... Hehe.."

GREB

"LEPASKAN AKU!!!!!!" Ronta Key yang berteriak dalam lilitan ular Myungsoo.

Siiinnggg

Faust mencoba menolong Key dengan mengarahkan tongkat sihirnya yang bersinar putih.

"Enyah kau, penyihir tua!"

CRASH

"FAAUUSSTTT!!!"

Sunggyu berusaha memfokuskan penglihatannya, "A-andwae.. Faust..!"

Ia mencoba berdiri, sembari mencoba menutup luka tebasan itu dengan telapak tangannya walaupun tidak menutup seutuhnya. Menghampiri Faust yang ditebas oleh cakaran sang Astaroth dengan kakinya yang melemah.

"Faust..."

Akibat penyihir agung mereka terluka, membuat atensi mereka tidak fokus dan mudah diserang habis-habisan oleh pasukan musuh. Waktu seolah berhenti berputar, Sunggyu mencoba mendekati Faust dengan kakinya yang melemah.

BRUK

Sunggyu jatuh bersimpuh di sisi tubuh penyihir bijak itu, "Faust..."

"S-sung..gyu... aku..sudah..melak..sana..kan.. petuah..Yang..uhuk..Mulia.."

[WooGyu] The DaywalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang