Chapter 13 : The Intimacy Between Us

749 62 170
                                    

"Persiapan menghadapi The Purple Moon, the Jugger Power of Incubus King."





Happy Reading ^^




Seorang namja kini tertidur lelap di ranjang empuknya. Sesekali ia bergeliat dalam tidurnya.

Langit malam mengawasi kelelapan sang namja yang berpetualang dalam mimpinya, hingga sebuah bayangan sayap besar semakin mendekati balkon kamar namja itu.

Sang sayap besar menghilangkan keraguannya untuk menapaki lantai balkon kamar itu. Seiring dirinya yang menapaki lantai itu, sayap besar gagah itu menyusut di punggungnya, menampakkan wujud sang namja tampan dengan iris merahnya.

GREEKK

"Tidak di sekolah, tidak di sini, masih ceroboh dan pelupa seperti dulu."

Sang namja melangkah pelan mendekati namja lain yang tertidur itu, ia perlahan mendudukkan dirinya di tepi ranjang itu, dan menatap lembut wajah tenang namja itu.

"Bogoshippeo, Hobaby.." ujarnya sembari mengusap lembut pipi Hoya, dan membuat namja itu sedikit menggeliat dalam tidurnya.

Dongwoo terkekeh melihatnya, namun kekehan ini terlihat begitu tulus dan menyendu di saat bersamaan, "Aku berjanji akan melindungimu Hobaby, aaahh haha aku bahkan mulai menyukai panggilan itu sekarang." Ujar Dongwoo yang tersenyum tampan, menatap Hoya yang tidur bak anak kecil.

"Mianhae.. Tetaplah hidup untukku, Hobaby.." bisik Dongwoo sembari mendekatkan wajahnya, dan mengecup pipi tembam kemudian beralih pada bibir ranum milik namja manis itu.

Cukup lama sang Astaroth itu menempelkan bibirnya, tidak ada lumatan disana. Ia menjauhkan bibirnya, dan menatap wajah tenang itu seolah merekam dalam otaknya. Ia mengulurkan tangannya, mengusap surai legam Hoya lembut.

"S-sa-sa-rang-hae.. Haaahhh bahkan aku tidak segugup ini saat mengatakan padamu dulu kan? Kau patut berbangga, karena kau bisa membuat Astaroth hebat ini, menjadi gugup karena hanya mengucapkan kata yang awalnya kotor bagiku." Ia semakin menjauhkan wajahnya, dan berdiri menatap lama wajah tenang itu.

"Kini, kata itu mampu membuat pikiran dan bebanku menjadi ringan sekarang." Dongwoo melebarkan sayapnya, mencabut sehelai bulu sayap hitamnya yang cukup besar itu, dan menaruhnya dalam genggaman tangan Hoya yang sedikit terbuka.

"Aku mencintaimu Hobaby, terima kasih telah mencintaiku." Kini Dongwoo melangkah pergi menuju balkon, mengunci pintu balkon itu dengan sebuah sihir hingga balkon itu terkunci sendiri dari dalam. Ia kembali melebarkan sayapnya, dan terbang seiring tubuhnya tertelan oleh gelapnya malam.

"Dong..woo.." igau Hoya yang menitikkan kristal beningnya dalam tidurnya.

.
.
.

"Sekolah lagi?"

Heechul mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Woohyun, "Dua minggu lagi kalian akan menghadapi ujian kelulusan. Jika kalian tidak ikut, satu sekolah akan terheran kenapa kalian bisa lulus tanpa ujian babo!"

Woohyun menaruh kepalanya di atas meja, "Haaahh aku jadi malas berpikir rumus-rumus itu kembali~" rengekan Woohyun ditanggapi Sunggyu yang mengusap surai legam Woohyun, dan membuat namja itu menghadapkan kepalanya ke arah sang Moroi manis itu.

"Kita bisa belajar bersama, Hyun-ie." Ujar Sunggyu lembut yang menatap iris kelam Woohyun yang sudah kembali seperti semula. Woohyun langsung mendudukkan dirinya tegak dan menatap penuh Sunggyu.

"Kalau belajar Biologi tentang reproduksi, aku lebih paham jika mempraktikannya langsung Gyu-ie." Bisiknya dengan suara berat, membuat Sunggyu merona parah.

[WooGyu] The DaywalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang