Chapter 9 : Choice

692 77 161
                                    

Ehm sebelumnya ada yang mau kujelasin dulu ^^

Mungkin ada beberapa readers yang bingung, "Lho katanya Strigoi takut matahari ama perak? Kok Dongwoo bisa sekolah di siang hari?"

Hehehe makasih pertanyaannya HyunNaNewclear udah ngewakilin itu semua  ^^

Aku udah duga bakalan ada pertanyaan kek gitu HAHAHAHHAA /ketawasetan/

Jadi, Strigoi itu emang takut ama matahari dan perak pas lagi mode asli/mode vampirnya.. Kenapa Dongwoo bisa keluar di siang hari? Soalnya dia dalam mode manusia gitu ^^

Ada part chapter dimana Dongwoo ama Heechul bertarung kan? Itu kalo diperhatiin, scenenya sore hari, pas matahari mulai tenggelem.. Strigoi dalam mode asli pas sore hari ga terlalu lemah disitu, tapi ga brani keluar pas matahari benar" terang.. Cuman bisa brani keluar pas dalam mode manusia gitu ^^

Kuharap ini bisa jelasin tentang Strigoi, salahku juga ga jelasin secara detail di awal, maaf :")

Ada juga yang nanya, "itu kenapa Selamat tinggal Nam Woohyun?" Soalnya kalo kubikin "Selamat tinggal Lee Howon" yang ada aku makin nyesek 😢😢 /ampun/

Udah kan? Kalo ada yang bingung lagi, bisa ditanyakan dan kujawab di chap selanjutnya hehe ^^

Kamsahamnida~ /deepbow/

.
.
.
.
.
.
.

"Selamat tinggal, Nam Woohyun."







Happy Reading ^^







Woohyun terperangah mendengar kalimat Han Geng barusan, "H-hyung, mworago?"

SYAT

Untunglah Woohyun langsung melompat mundur saat kayu-kayu Moza yang saling melilit menjadi beberapa pedang bagi Moza, menyerang secara mendadak. Hanya saja bahunya sempat tergores sedikit, namun sakitnya tidak seberapa dibanding dengan saat bertarung di mimpinya itu.

Belum selesai dengan itu, Han Geng kini melompat dan menyerang Woohyun dengan cakarannya. Kini Han Geng dalam mode vampirnya, iris merahnya menatap Woohyun nyalang namun ada rasa sendu, membuat Woohyun sedikit bingung dengan arti tatapan namja itu.

"Hyung, kau kenapa eoh?! Sadarlah!"

Han Geng tidak menjawab, hanya menyerang secara terus-menerus bersama dengan pedang-pedang kayu Moza yang menyerang Woohyun tanpa henti.

"Lawan aku Nam Woohyun!!"

CRASH SYAT

"ARRGGHHH"

Cakaran Han Geng berhasil mengenai pipi kiri Woohyun dan tebasan pedang kayu Moza mengenai dadanya, untungnya tidak menembus hingga ke dalam.

"Hah..hah..argh..."

Han Geng menatap datar Woohyun yang membungkuk merintih kesakitan, "Kau ingin bertemu dengan Guardianmu kan? Hanya satu jawaban di ujian keduamu ini." Bahkan nada bicara namja matang itu, lebih dingin dari biasanya.

"Kau, atau aku yang mati."

DEG

Woohyun membulatkan matanya, "M-mwo?"

DUAGH

Gerakan Han Geng sangat cepat, bahkan Woohyun tidak sadar bahwa namja itu berlari ke arahnya dan menendangnya kini. Punggung Woohyun terbentur oleh batang pohon yang membuat batang itu retak parah dan membuat Woohyun tersungkur.

[WooGyu] The DaywalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang