🌸
🎶 Camila Cabello – Crying In The Club
"Lo beneran pacaran sama Abay?!"
Tuk!
Christa yang tengah sibuk mengetik makalah spontan terperanjat begitu mendengar intonasi hiperbolis dari teman satu kelompoknya─Exy─ditambah leparan pulpen ke atas keyboard, yang tentu menghentikan kegiatan Christa.
Christa lalu mendongak, menatap Exy dan Meilana yang berada di hadapannya secara bergantian. "Kalian ngomong apaan, sih?" Begitu tanya Christa keheranan.
Gadis itu kemudian melempar asal pulpen yang berada di atas keyboard, hendak melanjutkan aktivitasnya yang sepat tertunda sebelum Meilana dengan tiba-tiba merebut laptop─milik Exy─lalu menutupnya begitu saja.
"Jelas-jelas anak-anak lagi pada heboh lo dianterin sama Abay ke kelas," ujar Meilana berjeda, "Dan anak IPS juga banyak yang bilang kalau pas istirahat lo sengaja datengin Abay ke kelasnya."
"So ... lo beneran jadian sama Abay?" timpal Exy menuduh. Seperti tidak percaya dengan apa yang jadi bahan perbincangan anak seangkatannya─juga adik-adik kelasnya yang tergila-gila pada sosok Akbar Givari alias Abay.
"Gue nggak pacaran sama siapa-siapa. Kok, kalian bisa nuduh gitu sih?"
"Terus lo ngapain ke kelas IPS kalau bukan buat nemuin Abay?" cerocos Meilana─benar-benar sangat penasaran dengan hubungan sahabatnya.
"Gue ke kelas IPS bukan buat nemuin Abay, Mei. Gue ketemu Abay karena dia tiba-tiba nongol gitu aja, terus gue ditarik paksa sama dia. Mana bisa gue ngelawan dia."
"Lo harus lawan!" timpal Exy merasa tersinggung atas sikap Abay pada Christa, "Lo tau nggak kalau Abay itu playboy kelas kakap di sekolah kita? Cewek-cewek cantik di sekolah kita udah dipacarin semua sama dia."
"Bener, tuh!" sambung Meilana, "Mulai dari Irene, Yery, Wendy, Jennie, Rose, Jihan, Arin, Somi. Bahkan kemaren tuh gue denger si Lisa juga digebet terus dicampakin gitu aja. Belum lagi cewek-cewek yang di luar sekolah; yang modelan Pinky, Yehana, Suzy, Hyuna, pokoknya banyak, deh," ujarnya sembari menghitung dengan jari-jari tangan.
Seketika Christa diam; merasa tidak percaya dengan apa yang diceritakan oleh teman-temannya. Bagaimana bisa ia menjalin hubungan dengan wanita sebanyak itu, belum lagi ia juga ingat kalau Abay memiliki mantan yang sangat cantik seperti Dokter Nesya.
"Banyak banget yah?"
"Iya!" jawab Exy berapi-api, "Sebulan dia bisa pacaran sama dua sampai tiga cewek. Belum lagi dia pernah cuma pacaran satu jam dan cewek itu diputusin dengan alasan dia bosen."
"Seriusan?" tanya Christa tidak percaya, "Masa sih sampe segitunya?"
Meilana mengangguk, "Lo tau kan Yeri yang cantik itu? Yang anak IPA Satu?" Christa mengangguk, "Itu cewek yang gue maksud diputusin Abay dalam waktu pacaran sejam."
"Edan!" komentar Exy, "Itu sampe heboh banget di instagram. Kasihan gue sama Yeri, cantik-cantik bego. Mau aja sama cowok modelan Abay."
"Karena itu, Ta. Lo nggak boleh ikut-ikutan suka sama Abay kayak penggemar alaynya itu," pesan Meilana terlihat memperingati.
Christa mengangguk, "Gue nggak suka sama Abay, kok. Sumpah deh. Dia aja yang muncul terus."
"Lagian yah, lo dan kita-kita ini termasuk debu di kelas─anak-anak yang keberadaannya nggak dianggep. Gue bener-bener bingung, biasanya Abay itu deketik anak-anak famous, bukan modelan kuper kayak kita-kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
99 Days To Love You ✔
Teen Fiction📚 Series 2 : Problematika Remaja 📚 📌 Sudah Diterbikan Abay pernah bilang kalau dia akan baik-baik saja jika suatu saat ia musti merelakan Christa pergi. Christa hanya satu dari sekian banyak perempuan di dalam hidupnya. Ia pernah s...