Chapter 29

4.9K 200 3
                                    

(Laura Pov)

Setiap hari melakukan kegiatan yang sama, masak, bersih bersih, jagain Meindy sampai akhirnya tidur lagi..
Huft... Mungkin begini rasanya jadi ibu ya.

Mungkin anakku memang belum lahir tapi Meindy sudah kuanggap seperti putra ku sendiri, aku mulai menyayanginya, aku mulai suka caranya tersenyum melihatku, rewel sebelum tidur sampai tingkah aktifnya yang kini belajar merangkak, untuk sekarang dia lah penyemangatku disaat aku kelelahan melakukan pekerjaan rumah.

Usia kandunganku sudah tujuh bulan sekarang mungkin kurang dari dua bulan ini aku akan segera melahirkan, aku belum tau jenis kelamin anakku, Setiap bulan aku periksa serta USG tapi aku meminta dokter supaya merahasiakannya. Aku ingin menjadi suatu kejutan manis, apapun itu, laki laki atau perempuan Kami bahagia asal bayi kami sehat.

Aku mulai mempersiapkan keperluan bayiku, mulai Baju, sepatu, Box, kereta dorong tapi aku tidak mengkhususkan Warnanya.

Mungkin Kalo Mom Easly jelas memilih warna Pink, dia berharap anakku ini Perempuan.
Aku jadi rindu padanya, bagaimana keadaan Mom Easly sekarang, bahkan sampai sekarang pun aku tak pernah mengabarinya ataupun keluargaku sendiri.

Aku ingin menghubungi mereka, apa Mike akan Marah?! Aku sangat rindu pada mereka.

Kupandangi Ponselku sedari tadi, sudah ada niatan untuk menghubungi mereka, bahkan aku pun sudah mengganti nomer yang baru, nomer lamaku sudah di buang Mike entah dimana, niatnya untuk melupakan kehidupan lama kami sangat serius sampai sampai apapun yang dapat mengingatkan kami pada keluarga di buangnya begitu saja.

Aku rindu mereka, tapi aku takut Mike marah! Apa yang harus kulakukan.

"Laura" Aku langaung melempar pandanganku kesumber suara yang memanggilku "apa yang sedang kau lakukan?" Hah, itu Mike, segera ku sembunyikan Ponselku di bawah bantal sebelum dia tau apa yang akan ku lakukan.

"Ah, tidak ada Mike! Kau kok sudah pulang" Jawabku gugup, Mike sedikit menaikkan alisnya, aku tau dia pasti sedang curiga dengan tingkahku sekarang.

"Apa yang kau sembunyikan tadi" Tanyanya menyelidik

"A-apa, Aku Ti-dak menyembunyikan apapun Mike" Suara ku mulai bergetar, keringat dingin mulai keluar.

Mike mencoba meraih bantal yang berada tepat di sampingku namun aku menghalanginya.

"Kenapa Laura? Ada apa?" Tanya nya

"Tidak ada Mike, apa kau lapar? Ingin kebuatkan maka-" Belum sempat aku melanjutkan perkataanku Mike sudah lebih dulu menyingkap bantal dari sampingku.

"Apa ini Laura?"

"I-itu"

"Kau membeli ponsel baru"

"Eum"

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Itu Mike, A-aku... Rindu dengan keluarga Kita" Dan

PYAAAARRRR

Mike menghancurkan ponsel itu hingga tak berbentuk lagi.

"Sudah ku bilang, jangan pernah berhubungan dengan mereka lagi Laura!! Kita sudah punya keluarga kecil yang bahagia sekarang, kita sudah tidak punya hubungan apa apa lagi dengan mereka sekarang" Ujar Mike dengan suara tinggi sampai Meindy pun terjaga dari tidurnya.

Dia menangis sangat keras dan aku segera menggendongnya.

"Mike, ingat! Tanpa mereka kita tidak mungkin bertemu, kenapa kau begitu Egois!! Aku sudah berusaha Mengikuti kemauanmu Mike tapi Keluargamu dan keluargaku pun sangat penting bagiku!! Kenapa kau seperti ini Mike" Air mataku tak dapat terbendung lagi, rasa takut dan marah meluap menjadi satu, Teganya dia membentak bentak aku, padahal aku berusaha menerima semua yang dia inginkan.

"Maafkan aku Laura, aku tak bermaksud marah padamu! Tapi aku marah bila kau mengungkit mereka lagi" Ujar Mike penuh sesal dan memelukku.

"Mike, mereka Orang tuamu, kau seharusnya memaafkan mereka,"

Sebenarnya siapa disini yang bersalah?
Mike dengan perbuatannya?
Atau orang tua Mike yang mengumpat Dan tak menganggap Mike sebegai anak mereka?

Aku menjadi bingung dan serba salah dengan Posisiku sekarang, aku ingin menjadi menantu yang baik namun disisi lain aku pun tak ingin kehilangan ayah dari anakku, karena aku sangat mencintainya.

"Baiklah, kau boleh menghubungi mereka bila kau benar rindu" Ujar mike

Aku mengurai pelukan darinya dan aku masih menggendong Mendy yang mulai tertidur lagi.

"Lalu? Apa yang ku pakai menghubungi mereka? Lihat, semua hancur karenamu" Kataku sambil memasang wajah Marah

"Oh, okey, aku sangat menyesal nyonya Atkinson, besok aku akan menggantinya dengan yang baru ya!"

"Janji kau tak akan marah lagi?!"

"Iya, aku berjanji" dan Mike pun memelukku lagi.

.....

Yey, Double update...

Vommentnya ya

The love of the ringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang