Chapter 15

4.9K 224 0
                                    

(Laura pov)

Aku bangun ketika kurasa kaki ku terasa kesumutan. Aku mulai membuka sedikit mataku dan alangkah terkejutnya aku melihat sosok mike tertidur pulas di sampingku. Ia memeluk tubuhku dengan erat, kakinya yang besar menindih kakiku, pantas saja aku kesumutan.

Kemarin malam mike mabuk berat dan akhirnya ia menangis dalam pelukanku sampai akhirnya kami benar benar tertidur pulas bersama.

Wajah mike saat ini begitu dekat dengan wajahku, dari dekat wajah mike terlihat semakin sempurna, bulu matanya lentik, hidungnya mancung, bibirnya tipis dan ya, rambutnya begitu halus, Tapi sayang semua itu bukan milikku.

Ku sentuh hidung mancung mike dengan ujung telunjukku, ia sedikit bergerak namun tidak sampai terbangun. Ku mainkan ujung ujung rambutnya itu dan ia mulai menggeliat.
Aku pura pura tidur saat mike membuka matanya.

" Hei " pekiknya, aku masih dalam posisi terpejam namun aku bisa mendengar suaranya. Ia terduduk

"Apa yang sudah ku lakukan?!" mike berbicara sendiri

" Oh astaga, kepalaku pusing sekali, serasa mau pecah " sekarang ia beranjak bangun dari ranjang namun ia kehilangan keseimbangan dan akhirnya terbaring kembali.

"Kau tak papa mike?" aku bangun dari tidurku melihat kearah mike yang terlihat mulai terganggu olehku.

Mike segera bangun, tatapannya angkuh menujam kearahku. "Dan sekarang apa rencanamu?" tudingnya, sambil memegangi kepala dwngan satu tangan, mungkin karena pusing

"Rencana apa maksudmu?"

" Ya rencana!! Apa kau akan menjebakku? Lalu kau bilang kau hamil kepada mommy ku begitu-"

PLAAK

Tanpa sadar aku melayangkan tamparan pada pipi mike, emosi akan tuduhannya itu membuatku kalap.

"Aku tak seperti itu mike? Memang kau fikir aku wanita seperti apa?! Kalau memang kau tak menyukaiku dan tak rela dengan pernikahan ini aku terima, tapi setidaknya hargai aku sebagai wanita, aku juga punya perasaan mike" Ujarku

Lebih baik aku menyingkir darinya saat ini dari pada pertengkaran kami semakin berlanjut dan semakin menyakitiku.

Setelah aku selesai membersihkan diriku, aku berjalan jalan di sekitar hotel. Terdapat pasar yang menarik perhatianku, segera ku langkahkan kakiku kesana.

" Laura" teriak seseorang dari seberang jalan, aku melihatnya yang sepertinya tak asing bagiku, ia menyebrangi jalan dan mendekatiku

"Hai laura, apa kau lupa denganku?,"

Aku berusaha mengingat siapa orang di depanku ini, ku tela'ah dari ujung kepala sampai kakinya, dan benar aku mengenal pria ini

"Arnold.!" Namanya arnold, kami teman sewaktu SMP, aku ingat betul saat ia memintaku menjadi pacarnya dulu. Dia lelaki pertama yang menyatakan cinta padaku.

"Jadi bagaimana kabarmu?" ujar arnold saat kami telah duduk di dalam coffe shop

"Aku baik. Kamu?" jawabku lalu menyesap kopi yang telah kupesan

"Ya, bisa kau lihat sekarang" ujarnya sambil membusungkan dada sok pede, sehingga aku terkikik geli melihatnya.
Dia masih sama seperti dulu, selalu bersikap baik dan menyenangkan padaku. Sudah lama rasanya kami tak bertemu, mungkin terakhir kali 2 tahun yang lalu dan setelahnya aku tak pernah melihatnya lagi.

"Apa yang sedang kau lakukan di kota ini laura?"

Aku memutar mata ku dan sesaat kemudian aku menunjukkan cincin pernikahanku

"Aku sedang berbulan madu, lihat aku sudah menikah"

Wajah arnold seketika berubah, dia seperti tak percaya ucapanku

"Benarkah? "

Aku mengangguk namun ia malah menertawaiku

"Kau sungguh lucu laura.." ujarnya di balik sela tawanya

"Hei aku serius arnold!"

"Oh benarkah?, lalu dimana dia?"

"Dia siapa?"

"Suamimu.!! Maksudku, jika kau sudah menikah dan sekarang sedang berbulan madu kenapa kau berjalan sendiri tanpa suamimu?"

Aku tersenyum kikuk mendengar pertanyaan arnold, apakah aku harus menjawab kami sedang bertengkar,oh sungguh tidak lucu.

"Yaaaa, aku ingin saja" jawabku sekenanya

"Sungguh sayang, padahal aku berfikir ingin menikahimu " goda arnold sambil mengerling jahil kearahku dan pada akhirnya itu sukses membuat aku tertawa terbahak.

......

"Dari mana saja kau" kata mike ketika aku baru masuk ke dalam kamar

"Jalan jalan" jawabku dan berlalu melewatinya begitu saja.

Kurebahkan tubuhku di ranjang sedangkan mike duduk di tepi ranjang sebelahku, aku melihat ke arah mike dan rupanya ia pun melihatku

"Apa lihat lihat." ujarku dengan raut muka pura pura marah, mike tak menanggapiku ia malah melengos, oke aku juga gak peduli.

Akhirnya aku tidur dengan membelakangi mike yang masih tetap duduk di tepian ranjang.

......

Oke....

Jangan bosan bosan mampir yaaa....

Tinggalkan votcomnya jugaaa

Eh baca cerita aku yang lainnya yaa 'Twinlight' jangan lupaaaa....tengkyu....😁😀

The love of the ringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang