LGL 12

6.6K 709 92
                                    

Seunghyun menatap bangunan didepannya bingung. Bukannya ini rumah Aline Park?

Dia mengalihkan pandangannya kearah Aluna, lalu kearah rumah itu lagi.

Seunghyun rasanya ingin meninju wajahnya sendiri.
Mengapa ia tidak sadar? Kalau Aluna dan Aline memiliki kemiripan yang sangat khas?

Kalau Aluna tinggal disini, berarti ia anak dari wanita yang tengah ia pacari sekarang?

Saat dibusan kemarin, Aline berbicara mengenai kapan mereka bisa menikah, ia hanya menurut kapan tanggal yang di mau Aline. Satu tahun belakang ia dan Aline sudah menjalin hubungan, mereka saling terbuka. Seunghyun yang sudah memiliki dua anak laki-laki, dan Aline yang memiliki dua anak perempuan.
Selama setahun itu, ia hanya mengetahui wajah kedua anak Aline lewat poto saat mereka berusia enam dan empat tahun.
Dan sekarang ia mengetahui salah satu nya, dunia sangat sempit, eh?

"Mau mampir dulu pak?" Lamunan Seunghyun terbuyar oleh pertanyaan Aluna.

Ia tersenyum, "Tentu."

Aluna senyum terpaksa, tadi nya ia hanya basa-basi saja menawarkan itu. Tak ia sangka, Seunghyun malah mengiyakan tawaran itu.

Aluna berjalan didepan diikuti dengan Seunghyun yang masih setia tersenyum cerah.

Memasuki rumahnya, Aluna langsung menyuruh kepala sekolahnya untuk duduk, dan menawari apakah ia membutuhkan sesuatu, dijawab dengan menginginkan kopi hitam.

Aluna menurut, ia memanggil pelayan dirumahnya namun segera dicegah Seunghyun, ia bilang. "Saya mau kamu yang buat."

Aluna tersenyum manis sampai mata nya menyipit. Lalu berbalik menuju kearah dapur, sesampainya didapur, Aluma menggerutu tidak jelas.

"Bangkotan rese!"

"Siapa yang kamu maksud bangkotan rese?" Aluna langsung berbalik cepat, mendapati mama nya sedang membuat susu.

"Gak."

"Tau rumah juga kamu." Aline berbicara sinis, itu sudah biasa bagi Aluna. Nanti juga biasa lagi kalau mood Aline sedang baik.

Aluna membawa satu cangkir kopi hitam ke ruang tamu, Aline mengikutinya sambil membawa satu gelas susu.

Sesampainya diruang tamu, Aline melotot kaget, lalu segera menghambur kedalam pelukan Seunghyun.

Aluna yang baru saja menyimpan cangkirnya menatap Aline terkejut.

Lho?

Aline buru-buru melepaskan pelukannya saat tahu anaknya memandang kaget.

"Ekhm." Aline berdehem, lalu duduk disebelah Seunghyun, sementara Aluna disuruh duduk disopa satu nya.

"Ngapain kamu disini?" Aline bertanya mengabaikan Aluna yang tengah mengamati mereka berdua.

"Tadi aku ketemu sama Aluna dijalan, aku nawarin nganterin Luna sampe rumah, eh rumahnya disini." Seunghyun menyeruput kopi hitamnya, "Luna anak kamu?"

"Ah! Iya, kenalin, ini Aluna. Anak pertama aku."

Seunghyun mengangguk mengerti, "Lalu? Anak kamu yang satu nya dimana?"

Feeling any Numb'ness?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang