LGL 20

4K 439 24
                                    

Kang Daniel. Sudah beberapa bulan ini ia menjauhi Aluna begitu juga dengan Sabrina, ia kembali pada fase tidak menyenangkan yang seolah terus membelenggunya setiap ia merasakan jatuh hati pada seorang perempuan. Dimana ia kembali harus merelakan perempuan yang sudah mengisi hatinya yang kosong.

Dan lagi-lagi, semuanya karena Lai Guanlin.

Guanlin selalu saja merebut apa yang akan ia miliki. Guanlin itu sahabatnya, namun Guanlin sangat tidak mencerminkan apa yang dinamakan seorang sahabat.

Rasanya sangat pedih ketika ia diharuskan untuk melupakan cintanya, yang kesekian kali laginya.

Menghela napas kasar, kali ini Daniel tidak akan melepaskan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Tidak akan ia membiarkan Guanlin kembali merebut sesuatu yang berharga dalam dirinya.
Daniel seolah gelap mata karena cidera hati yang teramat dalam hanya karena sebuah CINTA. Membuatnya menjadi kepribadian yang tidak bisa diduga.

Menyeringai misterius, Daniel pasti mendapatkan apa yang ia inginkan. Hanya dengan satu cara dan semuanya akan berhasil.

***


Alina terbangun dari mimpi buruk yang baru saja merekam sesuatu yang sangat tidak ia inginkan. Napasnya memburu, matanya melirik liar kesana kemari seolah mencari sesuatu namun tak kunjung ditemukan. Alina menampar pipinya sendiri, mimpi tadi seolah nyata.

Menggeram kecil lalu segera turun dari kasur, Alina berlari keluar kamar lalu menyusuri setiap lorong, kamar, semua ruangan termasuk gudang. Hanya satu ruangan yang belum ia periksa, kamar Aluna belum ia periksa. Alina segera berlari kesetannan menuju arah kamar Aluna.

Menjeblakkan pintunya lalu melirik setiap sudut kamar Aluna, mencoba mencari keberadaan Aluna namun sia-sia.

Aluna kemana?

Kenapa ia belum pulang juga?

Pertanyaan besar seperti vave rusak yang terus saja memutarkan nada sama yang menyakitkan telinga, Alina langsung pergi kelantai bawah lalu segera menelpon seseorang yang ia anggap berguna menggunakan telepon rumah.

Alina menggigit bibir bawahnya berharap rasa cemas dan khawatir yang tiba-tiba hinggap padanya menghilang, kalau tidak hilang, setidaknya ia sedikit merasa tenang.

Nada sambungan mulai terdengar, Alina harap-harap cemas bahwa Seunghyun akan segera mengangkat telponnya karena ini masih jam malam. 02.22. Tidak perduli bahwa ia akan mengganggu waktu istirahat calon suaminya sendiri.

Sambungan diterima menyeruakan suara berat, serak karena tidur membuat Alina memekik dengan menutupi mulutnya menggunakan sebelah tangan.

"Ada apa?"

"A-Aluna tidak ada dirumah."

"Apa?!"

Mendengar nada seperti ingin menangis, Seunghyun langsung melotot terkejut.

Kenapa Aluna bisa hilang?


***

Matanya terasa sakit. Masih sama yang ada dipandangannya, hanya hitam. Aluna kesulitan bernapas karena mulutnya disumpal dengan sesuatu, matanya tidak tahu ditutupi apa sehingga yang ada dipandangannya hanya hitam, tidak ada gambaran apapun dinetranya.

Aluna menggerakkan tangannya yang diikat sebuah tambang yang terasa sangat menyayat, ia kembali menggesekkan tangannya berusaha untuk meloloskan diri namun sia sia, yang ada tangannya malah lecet membuat Aluna meringis kecil.

Ia dimana sekarang?

Kenapa tubuhnya terasa sangat kaku sampai ia tidak bisa menggerakkan organ tubuhnya.

Feeling any Numb'ness?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang