LGL 14

6.3K 621 118
                                    

Sesampainya didepan kelas, Aluna melepaskan rangkulan Jinyoung.

"Makasih, lo udah bantuin gue lagi."

"Sama-sama."

Aluna terdiam karena Jinyoung hanya menjawab singkat, "Yaudah, gue masuk ya."

Saat Aluna membalikkan tubuhnya, Jinyoung menarik rambut Aluna pelan sehingga Aluna menatap bingung. "Gue kan udah suruh lo pake make up disekitar leher, kissmark nya masih keliatan. Tutupin sama rambut lo kalo emang lo gak pengen jadi bahan ketawaan dikelas."

Setelah mengatakan itu, Jinyoung pergi tanpa pamit. Aluna semakin heran saja, kenapa Jinyoung harus sebaik ini padanya. Mengangkat bahu nya tidak peduli, Aluna mulai memasuki kelas.

Membuka keras pintu, tanpa sadar Aluna harus menanggung malu.
Didepannya tengah berdiri dua orang laki-laki, salah satu dari mereka ia mengetahuinya.

"Ah, hahah! Maaf." Aluna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum kaku.

"Tidak apa-apa, silahkan duduk." Aluna mengangguk lalu duduk dibangku nya tanpa Guanlin disampingnya.

Setelah merasa nyaman duduk, Aluna mulai memfokuskan atensi nya pada laki-laki disamping Wali kelasnya.

"Siapa?" Aluna bertanya pada siswi didepannya yang dibalas dengan kata murid baru.

Aluna manggut-manggut sambil mengusap dagunya. Menopang dagu sambil menatap lamat murid baru, Aluna tidak sabar untuk mendengar suara laki-laki itu. Sepertinya suara laki-laki itu akan menyenangkan.

Aluna mulai gila.

"Saya, Choi Hyunsuk."

Aluna memandang aneh Hyunsuk. Hanya seperti itu?

"Ada yang mau bertanya?" Jiyong seketika menghilangkan atmosfer canggung dikelasnya.

Mendengar pertanyaan seperti itu, banyak murid— dominan siswi mengacungkan tangannya. Aluna pun tidak akan kalah, ia mengacungkan tangannya paling tinggi.

"Silahkan Aluna."
Mendapat respon sang wali kelas, Aluna tersenyum kecil lalu menurunkan tangannya.

"Asal sekolah darimana?"

"Gak perlu tau."

Apa? Aluna memandang Hyunsuk sebal lalu memutar bola matanya.

"Oke," Masih memandang Hyunsuk lamat, Aluna mulai tersenyum mencurigakan.

"Boleh ngasih saran gak?" Hyunsuk mengangguk sebagai jawaban.

"Lo kalo jadi orang jangan jutek gini, kalo gak ada yang suka nanti mampus lho."

Saran yang diberikan Aluna langsung mendapat respon dari anak sekelas berupa tawa membahana, Aluna pun ikut berpartisipasi dalam hal ini.

Hyunsuk yang sedang menjadi bahan tertawaan hanya mendengus. Mengangkat alisnya saat sadar yang bertanya tadi adalah Aluna, Hyunsuk mulai memastikan.

"Lo, Aluna Park?"

"Lai Aluna."
























































"Apa?! Eh lo—"

"Diem." Aluna langsung bungkam ketika mendapat sorotan tajam dari Guanlin.

Sementara Hyunsuk dan Guanlin saling pandang.

"Ngapain lo disini?"

"Guanlin." Jiyong menggeram kecil yang diabaikan Guanlin.

"Ada masalah?" Hyunsuk menjawab sok. Menantang.

Feeling any Numb'ness?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang