Seusai kejadian berzina mata sebentar. Adelia segera menarik Yeri paksa dan tiba dimana mereka sudah sampai di kantin.
"Sumpah ya pelajarannya Miss Fay gak enak banget." Keluh Yeri yang sudah duduk dibangku kantin. "Ibuk! Es jeruk satu sama... Lo apa?"
"Gue wedang jahe aja deh, lagi agak beler soalnya." Jawab Adelia sambil agak terkekeh. "Miss Fay enak kali ngajarinnya. Soalnya gue suka bahasa Inggris."
Yeri berteriak lagi untuk kesekian kali. "Sama wedang jahe satu." Kemudian ia memutar bola matanya malas setelah mendengar pernyataan Adelia sembari mengutak atik hape-nya. "Iya deh iya, aku mah apa atuh."
Yeri mengalihkan pandangan dari ponselnya dan melihat sekeliling. Hingga ia kembali menangkap para gerombolan cogans yang berjalan untuk duduk tidak jauh darinya.
"Wanjaiii, ini gue berjodoh sama Kak Jaehyun apa gimana ya? Ya ampun masa ketemu lagi sih. Huhu pengen teriak kesenengan gue." Yeri mulai bermonolog tidak jelas.
Adelia yang menyadari itu langsung menoleh kemana arah mata Yeri tertuju.
Ia menangkap wajah-wajah yang ia kenali, seperti Jaehyun dan pastinya Yuta, yang lainnya no comment.
"Mereka siapa sih? Barengan mulu?" tanya Adelia yang sebenarnya sudah kepo dan greget lihat mereka kemana-mana barengan mulu.
Tidak menjawab namun Yeri malahan menepuk-nepuk bahu gadis itu cepat dan menunjuk seorang lelaki yang memang keduabya dia kenal. "Eh eh, itu si Mark bukan sih? Masa iya dia ikutan geng cogans itu?"
"Iya ih, itu Markonah si Bapak." Iya 'Bapak' soalnya dia ketua kelas dikelas mereka.
Ketika pesanan mereka telah tiba, Yeri segera menyedot es jeruknya dan kembali fokus pada topik pembicaraan.
"Kayaknya kita harus tanya si Mark, deh." Lanjutnya dengan mata menyipit masih curiga dengan Mark.
"Bodo amat, Yer! Jawab pertanyaan gue yang tadi napadah."
"Iya iya ih. Dari yang gue tau, mereka itu semacam kelompok ketua dari beberapa ekskul. Yang itu namanya Kak Theo kadang dipanggil Taeyong, yang jawline-nya tegas itu, ganteng, perfect deh, idaman semua siswi lagi, dia ketua dance. Kalau yang wajahnya adem itu namanya Kak William Taeil Moon tapi sering dipanggil Mas Bulan sih, ketua ekskul vocal.
Yang kalo senyum kelihatan gigi kelincinya itu Kak Doyoung Holland, biasa dipanggil Doyoung, ketua jurnalistik. Yang ganteng plus imut itu namanya Kak Prabu Winata, singkatnya sih Winwin, ketua ekskul bahasa Mandarin. Nah itu Kak Jaehyun yang pastinya lo udah tahu dia siapa dan yang satu lagi itu namanya--"
"Kak Yuta!" Adelia memotong ucapan Yeri karena tahu siapa yang ia maksud. "Atau gue panggil Mas Yuta aja, ya? Lucu sih hehe."
Yeri terlihat syok mendengar ucapan gadis itu. "GAK! Dia itu bahaya! Pedes banget omongannya kayak boncabe level seratus!"
🌸🌸🌸
Taeyong kini melirik dua gadis yang duduk diseberang sana. Ia lalu menyiku Jaehyun yang sedang asyik memainkan sedotan.
"Itu tuh cewek yang tadi papasan sama gue, imut banget kan?" ucapnya dan menunjuk gadis berambut pendek sebahu itu dengan dagunya.
"Itu Adelia. Yang gue maksud nanyain Yuta itu!" Perkataan Jaehyun sukses membuat Yuta menoleh kearahnya.
"Asik Yuta mainnya alus banget." Celetuk Taeil menggoda Yuta sambil colek-colek gak jelas.
Yuta jadi melengos kasar dan mendesis. "Kenapa sih gue mulu? Dia itu gak selevel sama gue ya."
"Yaudah sih santai." Winwin yang sejak tadi bungkam akhirnya menyuarakan kata hatinya, ia butuh ketenangan sekarang. "Elah ini kenapa kudu banget ulangan fisika sih ah." Lelaki itu mengacak rambut frustasi dan membanting bukunya karena sangat kesal.
"Cabut kelas aja udah." Saran Jaehyun dan mendapat sorotan tajam dari Winwin.
"Lah lo enak ada alasan rapat lah, bahas ini lah, itu lah. Lah gue?" Winwin menunjuk dirinya dengan wajah melasnya. "Alasan ngapel Xiao? Gak mungkin kali."
Yuta berdiri dari duduknya dan bermaksud untuk pergi dari kerumunan itu.
"Lah? Mau kemana Bang?" tanya Mark yang mendadak bingung.
"Beli es jeruk biar pikiran kalian gak butek."
"Dikata kobokan ya?"
🌸🌸🌸
Duk
Yuta yang merasa tertabrak seseorang kini melepas sebelah earphonenya. Gadis yang lebih pendek darinya dengan rambut pendek sebahu.
"Eh, Mas-- Kak Yuta." Sapa Adelia seraya tersenyum kecil.
Yuta hanya melirik sekilas, merasa tak tertarik dengan gadis itu sekarang.
"Yah, masih jaman memberi sebuah kacang nih?" ucap Adelia menyindir Yuta. "Oh, bukan. Ini mah bukan sebuah kacang, tapi sekumpulan kacang goreng. Udah banyak, kriuk lagi."
Yuta menghembuskan nafasnya berat. Kenapa juga ada spesies bocah macam Adelia, berisik, gak bisa ditebak lagi. Meski cantik sih.
"Mau lo apa?" ketus Yuta tidak lagi santai.
"Ajarin nulis sama baca aksaranya dong, Mas-- eh Kak." Pintanya dengan kedua telunjuk yang disatukan.
Yuta jadi melipat kedua tangannya kedepan dada dan mencondongkan tubuhnya kearah si gadis. "Belajar sendiri." Katanya pelan tepat didepan Adelia.
"Jahat ih, kita kan sekelompok, Mas!"
"Bodo amat. Kenapa juga manggil gue mas gitu?"
"Biar romantis."
Yuta refleks mendelik walaupun pipinya agak bersemburat merah.
"Canda doang, elah. Santai, Mas." Adelia tertawa renyah sambil memukul pelan lengan atas Yuta. "Haha, kita kan Javanese saram, jadi gak masalah dong manggil Mas Yuta?"
"Hm, serah."
![](https://img.wattpad.com/cover/121103268-288-k847094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Level Up ●Na Yuta ✔
Short Story[AU] Ketika mendekati doi sesusah menaikkan level game dari warrior jadi legendary. >Supported Media by Salgoo< ©2017 -lilvain