"Disini aja, gak terlalu rame." Begitu kata Kak Taeyong ketika kami tiba di gazebo dekat kantin tadi. Banyak pohon rindang disini, jadi agak ademan daripada disana tadi.
"Iya, disini juga adem. Kak Taeyong pinter milih tempatnya." Puji gue dan mengacungkan jempol kehadapannya.
Kak Taeyong kembali tersenyum, ngebuat kegantengannya bertambah drastis.
"Kak, kenapa Kakak pengen kenalan sama aku?" tanya gue dan minum air putih yang sengaja gue bawa dari rumah.
Dia jadi melirik, menghela nafas singkat. "Karena kamu cantik dan hatimu baik."
Gue jadi diam sejenak.
"Haha, santai. Pengen kenal aja kok." Kak Taeyong cuma cengengesan. Lalu nawarin gue sesuatu. "Nanti pulang sama aku ya?"
"Ng... Nanti aku rencana naik bus, Kak. Mager jalan." Ucap gue dan mencuatkan bibir tanpa sadar.
"Imut."
Pelan. Tapi gue jelas bisa denger Kak Taeyong tadi ngomong apa. Ya Tuhan cobaan apalagi ini.
"Maaf?"
Ekspresi Kak Taeyong langsung aja berubah dan langsung jawab."Gapapa, kita barengan naik bus-nya."
🌸🌸🌸
Somi dan Yeri kini menatap gue dengan gak santainya. Gue bingung, berasa kayak orang abis dituduh maling ayam.
"Kok lo bisa kenal sama Kak Taeyong?"
"Kak Jaehyun juga! Kenapa bisa?!"
Tanya mereka berdua. Ngebuat gue jadi bingung mau jawab yang mana dulu.
"Jawab woi!" Ancam mereka serempak.
"Anjeng gue pusing! Tanya satu-satu bisa gak?!" pekik gue yang langsung menarik perhatian Daehwi dan Euiwoong disana. Baru pertama kali liat gue ngomong kasar kali ya?
"Soal Kak Taeyong dulu, Kak Ketos ntaran aja." Jawab Somi cepat ingin segera mengetahui kenyataannya.
"Santai, ngegas amat ke Kak Taeyong. Gue gak dianggep?" Cibir Daehwi yang kini ada didekat Somi.
Somi melirik Daehwi tajam dan dengan singkat serta tegasnya ia menjawab. "Gak!"
Oke, sekarang gue makin pusing karena tingkah mereka. Yang satu dikode gak peka, yang ngode ngegas banget pengen dimengerti perasaannya.
"Gini, gue kenal Kak Taeyong karena Mas Jaehyun. Kak Taeyong sendiri yang pengen kenal sama gue. Terus soal Mas Jaehyun. Dia itu kakak-kandung-gue. Puas sama jawabannya?" Gue nyandarin diri ke punggung bangku dan melipat kedua tangan kedepan dada. Tak lupa melihat ekspresi yang tergambar diwajah mereka.
"Anjir serius lo?" bukan Somi atau Yeri, ataupun Daehwi, justru Euiwoong yang gak gue prediksi nguping pembicaraan kita lah yang kini bertanya.
Gue ngangguk kalem aja membenarkan. Euiwoong langsung geleng-geleng kepala gak nyangka. "Tahun depan gue pengen nyalon jadi ketua OSIS. Gimana kalo kita pacaran, Del? Biar gampang kalo misal minta support, hehe."
"Ogah banget! Lo peralat doang, cuih." Tolak gue mateng-mateng ke Euiwoong. Ganteng-ganteng otaknya sesat, sial.
Yeri malah menyentuh bahu gue dengan mata berbinar-binar. "Restui gue jadi kakak ipar, lo ya?"
Kalo yang ini gue harus mikir seribu seratus satu kali buat jawab.
🌸🌸🌸
Akhirnya bel pulang yang paling ditunggu semua murid berkumandang juga.
"Edan panas banget." Keluh gue saat jalan ke halte.
Mana sendirian lagi, harus nunggu Kak Taeyong juga.
Yeri bonceng Saeron, Somi sama Daehwi, Sanha ada OSIS, Euiwoong anter jemput sopir, gue jadinya terpaksa sendiri.
Pas udah sampai di Halte gue sengaja gak duduk, biar gampang nyari wujudnya Kak Taeyong.
Gue lihat kanan-kiri tetep aja belum ada tanda-tanda kedatangan Kak Taeyong. Gue ngehela nafas panjang. Hingga sesuatu mengganjal telinga gue.
Sebuah lagu instrumen mellow mengisi ruang telinga gue. Sampai gue noleh ke orang yang iseng masangin sebelah earphone-nya itu.
"M-Mas Yuta?" Kaget gue tanpa ngerubah ekspresinya yang natap gue tanpa arti itu.
🌸🌸🌸
Taeyong yang berjalan menuju halte melihat sosok gadis itu sedang berdiri menunggu. Kini langkahnya terhenti tepat dibelakang halte, ia melihat Yuta berjalan kearah Adelia dan berhenti disampingnya.
Ia melepas earphone yang terpasang di telinga kirinya dan memasangkannya ke telinga kiri Adelia.
"Dia pikir itu manis?" cibir Taeyong dalam hati.
Kaki Adelia melemas, jantungnya jadi berdegub kencang, ia juga jadi susah bernafas, sial.
Tapi beruntung Yuta segera mengalihkan pandangannya dan menatap jalanan.
"Nunggu siapa?" tanyanya cuek.
Adelia jadi bingung, bener Yuta tanya ke dia atau orang lain? Tumben banget dia nanya-nanya gitu.
"Nanya aku, Mas?" tanya Adelia dengan bodohnya.
"Ya kamu lah emang siapa lagi yang di deket saya?"
Adelia terdiam, bener juga sih. Batinnya.
"Nunggu Kak Taeyong." Jawabnya lalu kembali menoleh kekanan-kiri. Membuat earphone yang terpasang pada sebelah telinga Yuta jadi tertarik, membuatnya lebih mendekat pada Adelia.
"Eh? Maaf, gak sengaja." Adelia jadi meringis kecil dan memilih menambah jarak, namun tangan Yuta menyekal lengannya.
"Deketan aja. Percuma kalau nantinya saya ketarik lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Level Up ●Na Yuta ✔
Kısa Hikaye[AU] Ketika mendekati doi sesusah menaikkan level game dari warrior jadi legendary. >Supported Media by Salgoo< ©2017 -lilvain